Apa itu Aksara Murda? Pengertian, Bentuk, Aturan, Contoh, dan Perbedaan dengan Aksara Jawa

Apa itu Aksara Murda? Pengertian, Bentuk, Aturan, Contoh, dan Perbedaan dengan Aksara Jawa

Aksara Murda-mamikos-

DailySports.ID - Aksara Murda merupakan tulisan grafis yang pernah digunakan sebelum runtuhnya Kerajaan Majapahit. Dalam perkembangannya, aksara ini kalah cepat berkembang dengan Aksara Jawa. Oleh karena itu, aksara ini jarang dikenal oleh masyarakat jawa zaman sekarang.

Meskipun begitu, penting untuk mengenal beberapa aksara yang pernah digunakan pada zaman dahulu. Mengingat, aksara-aksara yang pernah ada adalah bagian dari kekayaan warisan budaya. Dengan memahami dan melestarikan aksara tersebut, kita dapat menjaga identitas bangsa.

Apa itu aksara Murda

Ilustrasi - Apa itu Aksara Murda
Ilustrasi - Apa itu Aksara Murda-YouTube @Nurlaili Iftita-

Berdasarkan modul elektronik Bahasa Jawa yang diterbitkan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Terang Bangsa, murda berarti sirah (Bahasa Jawa) atau kepala (Bahasa Indonesia). Istilah tulisan Murda sendiri merujuk pada huruf kapital yang biasa digunakan pada aksara Jawa.

S. Amrih Prasaja menyebut aksara ini sebagai aksara tua, karena pada zaman dahulu, aksara ini digunakan untuk menulis bunyi atau huruf-huruf dalam aksara Jawa Kuna yang diadopsi dari Bahasa Sansekerta. 

Dalam perkembangannya, aksara ini tidak lagi digunakan karena tersisihkan dengan Bahasa Jawa modern. Dahulu, tulisan murda berfungsi untuk penulisan gelar-gelar kehormatan, baik itu berupa kata maupun kalimat. 

Seperti nama pemimpin raja atau ratu, nama orang, leluhur, gelar, kedudukan, pangkat, tempat, lembaga, hingga segala sesuatu yang dihormati dan dibanggakan. Contoh kalimat Bahasa Jawa, seperti Kanjeng Gusti Mangkunegaran Narendra ing Surakarta.

Bentuk Aksara Murda

Ilustrasi - Bentuk Aksara Murda
Ilustrasi - Bentuk Aksara Murda-goodnewsfromindonesia-

Terdapat 8 bentuk tulisan murda, di mana masing-masing bentuk memiliki pasangan. Tulisan murda dan pasangannya itu diantaranya adalah Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Nya, Ga, dan Ba. Perbedaan antara aksara dasar dan pasangannya terletak pada bentuk aksaranya. 

Dalam penulisannya, kamu bisa mengombinasikan dengan Aksara Jawa pada umumnya apabila awalan yang diinginkan tidak ditemukan pada tulisan Murda. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan tulisan Murda dengan tepat.

Aturan Aksara Murda

Ilustrasi - Aturan Aksara Murda
Ilustrasi - Aturan Aksara Murda-mamikos-

Sama seperti Aksara Bali, tulisan Murda juga memiliki aturan tersendiri dan wajib diaplikasikan dalam setiap penulisannya. Pastikan untuk memahami aturan penulisan tulisan Murda sebelum menggunakannya. Berikut beberapa aturan dalam menggunakan tulisan Murda.

1. Sebagai Awalan

Perlu diketahui, bahwa tulisan Murda hanya digunakan untuk awalan kata maupun kalimat. Oleh karena itu, dalam penulisannya tidak bisa diletakkan di bagian tengah, akhir, atau digunakan untuk huruf mati. 

2. Memiliki Pasangan

Sebagaimana Aksara Swara dan Aksara Rekan, tulisan Murda juga memiliki 8 pasangan untuk masing-masing aksara dasarnya. Pasangan-pasangan inilah yang mempermudah pembaca dalam membaca tulisan Jawa menggunakan huruf-huruf Murda.

3. Sebagai Ganti Huruf Kapital

Lain hal dengan Bahasa Indonesia yang memberlakukan aturan huruf kapital untuk setiap awal kalimat, tulisan yang ditulis menggunakan Aksara Jawa tidak membutuhkan itu, karena hal ini digantikan oleh Aksara Murda. 

Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa tidak semua awal kalimat bisa menggunakan tulisan Murda. Sebab tulisan ini hanya dapat digunakan pada kalimat-kalimat yang mengandung nama orang, gelar, lembaga, maupun lokasi geografis (tempat).

4. Kombinasikan dengan Aksara Jawa

Kalimat-kalimat yang tidak mengandung nama orang, gelar, lembaga, maupun lokasi geografis (tempat) dapat menggunakan Aksara Jawa pada umumnya. Aturan ini juga berlaku apabila awalan kalimat tersebut tidak ditemukan pada tulisan Murda.

5. 1 Tulisan Murda untuk 1 Kata

Aturan lain yang harus diketahui adalah bahwa tidak semua kata menggunakan Tulisan Murda. 1 tulisan murda hanya diperuntukkan untuk satu kata. Artinya, hanya ada 1 huruf dalam 1 kata yang menggunakan tulisan Murda. Biasanya, digunakan pada huruf pertama pada kata yang penting.

Dalam beberapa kasus, tulisan Murda juga dapat digunakan pada setiap huruf yang terdapat dalam 1 kata. Seperti ketika ingin menulis gelar kerajaan “Pakubuwana,” maka dapat menggunakan tulisan-tulisan murda, yakni pa, ka, ba, dan na. 

Contoh Penulisan Aksara Murda

Ilustrasi - Contoh Penulisan Aksara Murda
Ilustrasi - Contoh Penulisan Aksara Murda-goodnewsfromindonesia-

Untuk mempermudah pembelajaran dalam tulisan Murda, ada berbagai contoh yang dapat dipelajari. Melalui contoh-contoh tersebut, kamu dapat mengetahui bagaimana huruf-huruf Murda digunakan dan cara menutup kata maupun kalimat menggunakan Aksara Jawa pada umumnya.

1. Nama Tokoh 

Tulisan Murda biasa digunakan untuk menuliskan nama tokoh-tokoh penting. Penggunaan huruf-hurufnya dapat diaplikasikan di awal kata maupun pada semua suku kata, jika memungkinkan. Beberapa aksara ini dikombinasikan dengan aksara Jawa pada umumnya. 

Ridwan Kamil mencoba makanan khas Betawi

Ridwan Kamil nyakecap dhaharan ingkang khas saking Betawi

꧋ꦫꦶꦣ꧀ꦮꦤ꧀ꦏꦩꦶꦭ꧀ꦚꦏꦺꦕꦥ꧀ꦝꦲꦫꦤ꧀ꦆꦁꦏꦁꦏ꦳ꦱ꧀ꦱꦏꦶꦁꦧꦼꦠꦮꦶ

Putri Solo berkunjung ke peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Putri saking Solo ngunjuk dhateng papan ingkang dados peninggalan Karajan Tarumanegara

꧋ꦥꦸꦠꦿꦶꦱꦏꦶꦁꦱꦺꦴꦭꦺꦴꦔꦸꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀ꦝꦠꦺꦁꦥꦥꦤ꧀ꦆꦁꦏꦁꦣꦝꦺꦴꦱ꧀ꦥꦼꦤꦶꦁꦒꦭꦤ꧀ꦏꦫꦗꦤ꧀ꦠꦫꦸꦩꦤꦺꦒꦫ

Ma'ruf Amin berkunjung ke rumah adat Yogyakarta

Ma'ruf Amin ngunjuk dhateng griya ingkang dados adat saking Ngayogyakarta

꧋ꦩ'ꦫꦸꦥ꦳꧀ꦄꦩꦶꦤ꧀ꦔꦸꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀ꦝꦠꦺꦁꦒꦿꦶꦪꦆꦁꦏꦁꦣꦝꦺꦴꦱ꧀ꦄꦣꦠ꧀ꦱꦏꦶꦁꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ

2. Geografis atau Tempat

Selain nama tokoh, tulisan Murda juga digunakan untuk menandai pentingnya sebuah lokasi. Lokasi-lokasi yang masuk dalam kategori penting merupakan lokasi yang memiliki nilai sejarah atau dianggap masyarakat sebagai sebuah tempat yang penting.

Kerajaan Ternate berada di Maluku Utara

Karajan Ternate punika dumunung ing Maluku Utara

꧋ꦏꦫꦗꦤ꧀ꦠꦼꦂꦤꦠꦺꦥꦸꦤꦶꦏꦣꦸꦩꦸꦤꦸꦁꦆꦁꦩꦭꦸꦏꦸꦈꦠꦫ

Ibu berkunjung ke rumah adat Jawa Timur

Ibu ngunjuk dhateng griya ingkang dados adat saking Jawa Timur

꧋ꦆꦧꦸꦔꦸꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀ꦝꦠꦺꦁꦒꦿꦶꦪꦆꦁꦏꦁꦣꦝꦺꦴꦱ꧀ꦄꦣꦠ꧀ꦱꦏꦶꦁꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ

Presiden meresmikan rumah adat Kalimantan Utara 

Praja ngresmikan griya ingkang dados adat saking Kalimantan Utara

꧋ꦥꦿꦗꦔꦿꦼꦱ꧀ꦩꦶꦏꦤ꧀ꦒꦿꦶꦪꦆꦁꦏꦁꦣꦝꦺꦴꦱ꧀ꦄꦣꦠ꧀ꦱꦏꦶꦁꦏꦭꦶꦩꦤ꧀ꦠꦤ꧀ꦈꦠꦫ

3. Gelar

Pada gelar seseorang, tulisan Murda dapat diaplikasikan untuk nama-nama dengan status sosial maupun jabatan tinggi. ini menandakan penghormatan maupun kedudukan penting. Penggunaan tulisan murda dalam gelar juga menunjukkan penegasan status dan posisi dalam masyarakat.

Bupati Bojonegoro mengunjungi peninggalan Kerajaan Majapahit

Bupati Bojonegoro ngunjuk dhateng papan ingkang dados peninggalan Karajan Majapahit

꧋ꦧꦸꦥꦠꦶꦧꦺꦴꦗꦺꦴꦤꦺꦒꦺꦴꦫꦺꦴꦔꦸꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀ꦝꦠꦺꦁꦥꦥꦤ꧀ꦆꦁꦏꦁꦣꦝꦺꦴꦱ꧀ꦥꦼꦤꦶꦁꦒꦭꦤ꧀ꦏꦫꦗꦤ꧀ꦩꦗꦥꦲꦶꦠ꧀

Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat Nusa Tenggara Timur

Praja Jokowi ngangge busana ingkang dados adat saking Nusa Tenggara Timur

꧋ꦥꦿꦗꦗꦺꦴꦏꦺꦴꦮꦶꦔꦁꦒꦺꦧꦸꦱꦤꦆꦁꦏꦁꦣꦝꦺꦴꦱ꧀ꦄꦣꦠ꧀ꦱꦏꦶꦁꦤꦸꦱꦠꦼꦁꦒꦫꦠꦶꦩꦸꦂ

Doktor Agus Harimurti Yudhoyono pulang dari Surabaya

Doktor Agus Harimurti Yudhoyono wangsul saking Surabaya

꧋ꦣꦺꦴꦏ꧀ꦠꦺꦴꦂꦄꦒꦸꦱ꧀ꦲꦫꦶꦩꦸꦂꦠꦶꦪꦸꦣꦺꦴꦪꦺꦴꦤꦺꦴꦮꦁꦱꦸꦭ꧀ꦱꦏꦶꦁꦯꦸꦫꦨꦪ

Perbedaan Aksara Jawa dan Aksara Murda

Ilustrasi - Aksara Jawa
Ilustrasi - Aksara Jawa-desakepek wonosari gunungkidulkab-

Tulisan Murda termasuk dalam salah satu jenis Aksara Jawa yang pernah digunakan pada zaman dahulu. Meskipun diturunkan dari sumber aksara yang sama, Aksara Jawa memiliki beberapa perbedaan dengan tulisan Murda.

1. Jumlah Huruf

Salah satu perbedaan itu terletak pada jumlah huruf masing-masing aksara. Aksara Jawa memiliki 20 aksara dasar yang mewakili bunyi-bunyi Bahasa Jawa. Sementara tulisan Murda memiliki 8 aksara dasar. Beberapa bunyi dalam tulisan Murda merupakan padanan dalam Aksara Jawa.

2. Fungsi 

Aksara Jawa, cenderung tidak memiliki Batasan untuk fungsi penggunaan aksara. Aksara Jawa dapat digunakan baik dalam penulisan sehari-hari maupun dalam penulisan teks berbahasa Jawa, seperti naskah dan surat. Pun dapat digunakan pada penulisan teks formal atau informal. 

Sementara Aksara Murda hanya terbatas difungsikan untuk penulisan huruf kapital pada kata atau kalimat yang mengandung nama tokoh penting, gelar kebangsawanan, institusi, maupun tempat-tempat bersejarah.

3. Bentuk 

Sekilas, guratan pada Aksara Jawa dan Murda memang terlihat sama, tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan mengenai bentuk huruf-hurufnya. Aksara Jawa cenderung memiliki bentuk yang lebih sederhana, bahkan dalam berbagai konteks penulisan.

Sementara tulisan Murda memiliki bentuk yang lebih rumit dan lebih besar dibandingkan dengan Aksara Jawa. Meski demikian, kekhasan itulah yang membuat tulisan Murda menjadi istimewa dalam setiap penulisannya, sehingga aksara ini terlihat lebih eksklusif dan formal.

4. Penggunaan 

Berdasarkan penggunaannya, perbedaan kedua aksara ini tidak hanya terbatas pada penggunaan tulisan Murda sebagai pengganti huruf kapital dan hanya digunakan pada awal kata maupun kalimat penting saja. 

Penggunaan tulisan Murda hanya dipakai berdasarkan isi suatu teks. Apakah pada teks tersebut terdapat gelar, nama tokoh, maupun tempat bersejarah. Penggunaannya pun tidak terbatas atau konsisten untuk 1 teks saja, melainkan dapat digunakan pada beberapa teks.

Sementara Aksara Jawa dapat digunakan secara konsisten untuk seluruh teks dan dapat digunakan pada kata-kata umum. Tidak diberlakukan pembedaan penggunaan berdasarkan apakah kata tersebut penting, sehingga digunakan huruf spesial. Semua kata ditulis dengan bentuk yang sama.

Aksara Murda adalah pengganti huruf kapital pada Aksara Jawa. Aksara ini kerap digunakan untuk menuliskan nama orang, gelar, lembaga, maupun lokasi geografis (tempat). Sama seperti beberapa aksara lainnya, aksara ini juga memiliki beberapa aturan yang harus dipahami.

Tag
Berita Terkait