Belajar Aksara Jawa, Pengertian dan Contohnya Lengkap
Sabtu, Jun 2024

aksara jawa-promediateknologi-
DailySports.ID - Aksara Jawa menurut sejarahnya mempunyai akar yang sangat mendalam, karena diturunkan dari aksara Brahmi. Untuk aksara sudah digunakan sejak abad ke-17 masehi di wilayah Nusantara. Seperti Melayu, Makassar, Jawa, Sasak, Sunda dan Bali.
Untuk aksara itu sendiri tidak digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Namun digunakan untuk menuliskan karya sastra dalam bahasa Jawa. Supaya lebih fasih dalam penggunaan aksara, maka ada beberapa informasi penting yang bisa dipahami berkat adanya dampak positif internet.
Pengertian dan Kegunaan Aksara Jawa
Aksara Jawa kuno mempunyai beragam julukan, contohnya hanacaraka dan aksara carakan. Untuk aksara ini diciptakan oleh Aji Saka yang berperan sebagai tokoh ternama di peradaban Tanah Jawa. Sedangkan aksara itu sendiri turunan dari aksara Brahmani berasal dari India.
Walaupun demikian, aksara tidak hanya digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa saja. Melainkan juga bisa digunakan untuk menuliskan bahasa daerah lain. Contohnya aksara Sunda, Madura, Sasak dan Melayu.
Pada dahulu di pulau Jawa terdapat banyak bahasa yang bisa digunakan. Sehingga penulisannya pun juga menggunakan satu sistem penulisan yaitu menggunakan aksara Jawa lengkap.
Aksara mulai aktif digunakan untuk menuliskan karya sastra atau penulisan sehari-hari di abad ke-15 sampai ke-20. Setelah abad 20, pada akhirnya keberadaan aksara tergantikan dengan huruf latin. Sebenarnya aksara tidak hanya digunakan di kehidupan masyarakat Keraton saja.
Akan tetapi untuk masyarakat ningrat atau masyarakat kalangan lainnya pun juga mengemban pendidikan tersebut. Baik itu secara resmi atau tidak resmi.
Jenis-Jenis Aksara Jawa
Aksara Jawa adalah jenis aksara yang banyak digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa. Sedangkan aksara lebih banyak dikenal dengan sebutan hanacaraka. Hal ini merujuk pada deretan aksara itu sendiri. Ada beberapa jenis aksara yang bisa diketahui, di antaranya seperti berikut:
1. Aksara Swara
Ini merupakan jenis aksara yang tersusun dari huruf vokal. Untuk huruf aksara ini ada huruf vokal utama yaitu A I U E O dan aksara swara hanya digunakan di dalam kalimat.
2. Aksara Murda
Aksara murda merupakan jenis aksara huruf-huruf yang ada di aksara. Secara umum digunakan untuk menuliskan awal kalimat maupun menunjukkan gelar kota atau lembaga.
3. Aksara Wilangan
Aksara wilangan berarti angka atau bilangan yang ada di bahasa Jawa. Fungsi aksara wilangan yaitu menunjukkan penulisan angka yang ada dalam bahasa.
4. Aksara Rekan
Untuk aksara rekan membawa unsur kekayaan dari sebuah budaya yang menampilkan huruf-huruf serapan yang berasal dari bahasa Arab. Contohnya KH, F, D Z maupun yang lainnya. Pada biasanya penggunaan aksara rekan ini memberikan dimensi tambahan yang ada di aksara Jawa.
Hal ini menggambarkan adanya dampak perubahan sosial, pengaruh budaya dan interaksi yang melintasi batas-batas geografi. Tidak sampai disitu saja, aksara rekan juga menjadi jendela yang bisa membawa pengguna untuk melintasi perjalanan linguistik maupun budaya.
5. Aksara Jawa dan Pasangannya
Untuk aksara Jawa dan pasangannya tersebut digunakan sebagai penekan vokal konsonan yang ada di depannya. Jenis aksara pasangan ini memiliki 20 aksara yang mana di setiap aksaranya membutuhkan pasangan.
Fungsinya untuk membuat susunan kalimat yang terakhir tidak menggunakan huruf vokal. Contohnya Y, J, Dh, P, L, S, T, D, K, R, C, N, H. Untuk huruf ja menjadi J, ba menjadi B. Apabila aksara tidak memiliki pasangan, maka menulis sebuah kata akan terasa lebih sulit.
Contohnya “mangan sego”, jika tanpa menggunakan aksara pasangan maka mangan sego akan menjadi “manganasego”. Sementara cara meletakkan pasangan aksara Jawa yaitu meletakkannya di aksara, baik itu setelah maupun di bawahnya.
6. Aksara Sandhangan
Untuk aksara sandhangan merupakan huruf aksara maupun simbol tambahan yang banyak digunakan untuk menuliskan huruf vokal di dalam aksara Jawa dan pasangannya. Terdapat tiga jenis aksara sandhangan, yaitu seperti berikut:
A. Sandangan panyigeg Wanda, digunakan sebagai penurut suku kata menggunakan huruf mati.
B. Sandhangan wyanjana digunakan sebagai pembentuk ucapan ra, ya dan re. Cara pengucapannya bersamaan dengan huruf utama.
C. Sandhangan swara, digunakan sebagai pembentuk suku kata dengan huruf vokal selain a.
7. Aksara Khusus
Di dalam bahasa aksara juga memiliki aksara secara khusus yang disebut sebagai nga lelet dan pa cerek. Setiap aksara juga memiliki ciri khas tersendiri, seperti aksara Lampung.
A. Nga lelet, digunakan sebagai pengganti aksara la yang diberi pepet.
B. Pa cerek, digunakan sebagai pengganti aksara ra yang diberi pepet.
Cara Menggunakan Aksara Jawa
Pada saat digunakan, aksara Jawa memang mempunyai ciri khas tersendiri. Contohnya dalam hal penyusunan kalimatnya, akan dijumpai susunan kata yang mengharuskan supaya huruf vokal dihilangkan.
Hal ini disebabkan karena aksara mempunyai pasangan masing-masing yang secara aturannya diperbolehkan ditulis di tengah kata maupun kalimat. Supaya bisa memahami bagaimana cara membaca aksara bisa melihat contoh berikut:
Penulisan anak sapi menggunakan aksara Jawa. Apabila anak sapi ditulis tanpa menggunakan pasangan, maka akan terbaca anakasapi. Di dalam hal ini, untuk vokal aksara ka dimatikan supaya bisa terbaca anak. Cara menggantikannya, menuliskan pasangan aksara sa di bawah aksara ka.
Cara Mudah Mempelajari Aksara Jawa
Untuk mempelajari aksara Jawa memang dikatakan susah-susah gampang. Namun ada beberapa tips yang bisa diikuti supaya proses belajar mempelajari aksara tidak terasa sulit. Mengingat bahwa sekarang belajar bisa dilakukan secara online, termasuk belajar alat musik tradisional.
1. Mempelajari Dasar-Dasarnya Terlebih Dahulu
Tips yang pertama Anda harus mempelajari dan mengetahui dasar-dasar aksara Jawa itu sendiri ada tiga dasar yang harus diketahui yaitu aksara hanacaraka:
A. Dihafalkan: urutan hanacaraka dan pasangannya. Baik itu aksara vokal atau konsonan
B. Cara menulis: pelajari bagaimana cara menulis aksara yang baik dan benar. Termasuk bentuk hurufnya dan arah penulisan.
C. Pengucapan: Pelajari bagaimana cara pengucapan di setiap aksara Jawa yang baik dan benar.
2. Menggunakan Sumber Belajar yang Tepat
Ada banyak sekali sumber belajar yang tersedia supaya bisa membantu Anda untuk mempelajari aksara Jawa online yang benar. Bisa melalui buku, aplikasi, website atau bahkan kursus.
3. Konsisten
Anda harus berlatih secara konsisten untuk mempelajari aksara. Untuk itu, luangkan waktu setiap hari untuk bisa berlatih menulis atau membaca aksara. Sekarang ini sudah banyak sumber yang bisa membantu untuk mempermudah belajar, termasuk melalui ponsel atau website.
4. Bergabung dengan Komunitas
Meskipun dampak pemanasan global cukup ekstrim, jangan membuat Anda malas untuk belajar mempelajari aksara. Ternyata ada komunitas para pecinta aksara yang bisa membantu Anda untuk belajar mengenai aksara yang lebih detail.
Dengan bergabung bersama dengan komunitas inilah, maka Anda bisa saling bertukar informasi, pengalaman atau tips kepada anggota komunitas yang lainnya.
5. Menggunakan Aksara dalam Kehidupan Sehari-Hari
Supaya lebih fasih dan memahami aksara dengan tepat, maka tidak ada salahnya apabila menggunakan bahasa aksara di dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya menulis nama, membuat catatan kecil, menulis pesan atau yang lainnya.
Menggunakan aksara dengan cara yang sederhana inilah, maka secara tidak langsung bisa membantu Anda supaya lebih fasih dalam menuliskan dan membaca aksara.
Jika dibandingkan dengan jenis aksara yang lainnya, untuk aksara Jawa memang terbilang cukup kompleks atau rumit. Hal ini disebabkan karena aksara jenis ini mempunyai pasangan yang tidak dapat dipisahkan dari aksara dasarnya.