Belajar Aksara Batak Beserta Contohnya Lengkap dan Mudah

Belajar Aksara Batak Beserta Contohnya Lengkap dan Mudah

aksara batak-tagar-

DailySports.ID - Aksara Batak adalah tulisan yang biasa digunakan oleh masyarakat dari suku Batak. Suku ini biasa menempati daerah Sumatera Utara, di sekitar Danau Toba. Masyarakat Batak menggunakan Aksara ini untuk keperluan penulisan. Mulai dari mantra, nasihat, jenis penyakit, hingga obat-obatan.

Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu aksara ini tidak lagi mudah ditemukan. Hanya sedikit masyarakat yang dapat membaca aksara ini. Untungnya, ada beberapa aplikasi yang memfasilitasi pengetahuan ini, sehingga pengetahuan mengenai tulisan Batak tetap dapat dipelajari.

Asal Usul Aksara Batak

Berdasarkan sejarahnya, aksara ini memiliki keterkaitan dan berasal dari aksara Brahmi (India Selatan). Aksara ini dikategorikan sebagai tulisan fonetis atau abugida. Jenis aksara ini memiliki bunyi-bunyi bahasa yang dapat dituliskan secara akurat atau tetap.

Bagi masyarakat Toba, aksara ini bukan hanya sekadar sistem penulisan. Ini juga menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat setempat, karena aksara ini mengandung identitas dan nilai-nilai kebudayaan mereka. Salah satu aksara dari Batak itu adalah Batak Toba.

Tulisan ini lahir bukan hanya sekedar karena tuntutan kebutuhan, tetapi juga lahir dari pola pikir masyarakatnya. Oleh karena itu, aksara atau tulisannya berbeda dengan jenis tulisan Batak lainnya. Sebelum adanya kertas, penulisan aksara ini menggunakan lembaran kayu tipis yang dapat dilipat.

Dalam Bahasa Batak, lembaran kayu ini disebut dengan pustaha laklak, yang berarti bacaan dari kulit kayu. Banyak masyarakat yang menggunakannya untuk menulis mantra, nasihat, jenis penyakit, hingga obat-obatan. 

Aksara Batak

Secara keseluruhan, aksara ini memiliki enam kelompok bahasa. Mulai dari Batak Karo, Mandailing, Angkola, Pakpak,  Toba, dan Simalungun. Masing-masing memiliki aturan penulisan dan aksara yang berbeda-beda. Secara umum, huruf dan angka Bahasa Batak itu sebagai berikut.

1. Aksara Utama

Aksara umum dari Batak yang menganut sistem penulisan abugida, memiliki aksara dasar sebanyak 19, dikenal dengan istilah ina ni surat atau huruf utama. Aksara atau huruf dasar tersebut adalah a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, nya, ca, nda, mba, i, u.

Kesembilan belas aksara ini, ditemukan dalam setiap kelompok Bahasa Batak. Jika dilihat dari tulisan bataknya, beberapa kelompok Bahasa Batak memiliki bentuk huruf yang sama. Sama seperti aksara Jawa dan beberapa aksara lainnya, aksara dari Batak ini memiliki aturan dalam penulisannya.

2. Diakritik

Untuk memperjelas dalam membaca Bahasa Batak, aksara ini kerap ditambah dengan diakritik atau tanda tambahan yang disebut dengan anak ni surat. Tanda ini biasanya dilekatkan pada aksara utama, agar vokal yang melekat pada aksara utama dapat berubah. 

Secara latin, diakritik pada setiap Bahasa Batak sama, yakni -i, -u, -é, -e, -o, -ou, -ng, -h, dan pemati. Namun jika dilihat dalam aksara aslinya, beberapa diakritik memiliki bentuk yang berbeda. Diakritik ini juga telah diatur letak penempatannya, sehingga menjadi jelas ketika dibaca.

3. Angka 

Tidak hanya Aksara Sunda dan Aksara Bali saja, Aksara Batak juga memiliki istilah dalam Bahasa Batak untuk menyebut angka. Dari satu hingga sepuluh, urutannya adalah sada, dua, tolu, opat, lima, onom, pitu, walu (oalu), sia, dan sampulu.

Karakteristik aksara angka dalam Bahasa Batak, tidak jauh berbeda dengan aksara hurufnya. Memiliki bentuk cenderung melengkung tanpa lengkungan tajam. Selain itu, bentuknya juga cenderung pipih dan tidak panjang sebagaimana Aksara Murda.

4. Tanda Baca

Jika diakritik adalah tanda tambahan untuk memperjelas aksara, tanda baca atau bindu adalah bagian dari dekorasi aksara. Tanda ini bersifat opsional dalam penulisan Batak. Terdapat 6 jenis tanda baca, yakni bindu godang, pinarjolma, na metek, pinarbonas, judul, dan pangolat.

Masing-masing bindu memiliki fungsi yang berbeda-beda. Bindu godang berfungsi untuk menandai awal teks pada sebuah naskah pustaha. Bindu pinarjolma berfungsi untuk menandai awal teks pada sebuah naskah bambu.

Tanda baca na metek berfungsi untuk memisahkan antar bagian tertentu atau bab yang ada dalam naskah. Bindu judul berfungsi untuk memisahkan judul dengan isi teks yang berada dalam sebuah baris kalimat. Bindu pangolat berfungsi untuk memberikan kejelasan pada kata atau istilah tertentu. 

Aturan Penulisan Aksara Batak

Sama seperti aksara lainnya, aksara ini tidak boleh ditulis secara sembarangan. Terdapat beberapa aturan dalam penulisannya, sehingga aksara dapat dibaca dengan jelas oleh semua orang. Mulai dari pelekatan huruf satu dengan huruf lainnya, hingga pelekatan tanda tambahan.

1. Penulisan Ina Ni Surat

Ketika menulis menggunakan aksara dari suatu daerah, kita tidak dapat langsung memasangkan satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk kata yang kita inginkan. Untuk menuliskan huruf utama dalam tulisan Batak, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.

Aksara u dan i hanya bisa digunakan pada suku kata bunyi terbuka. Misalnya, dan ina atau dan ulu. Sementara, apabila suku kata tertutup diawali atau menggunakan bunyi u atau i, penulisannya melibatkan huruf a dan diakritik pada setiap vokal. Contohnya, indung dan umpama.

2. Tanpa Spasi Tanpa Tanda Baca

Penulisan Bahasa Batak pada zaman dahulu, tidak menggunakan spasi pada setiap kata. Pun masyarakat dahulu juga tidak menggunakan tanda baca. Namun, bindu atau tanda baca dapat digunakan pada teks-teks tertentu.

Mengingat, tanda baca ini hanya sebagai pemanis atau dekorasi dalam tulisan-tulisan Batak. Oleh karena itu, terdapat variasi bentuk yang dapat digunakan. Bentuk-bentuknya pun sangat estetis, karena berbentuk bunga, tingkat, hingga gelombang.

3. Diakritik -u Ditulis Bersambung

Bahasa Batak Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Toba memiliki aturan dalam penulisan diakritik -u. Diakritik tersebut umumnya ditulis secara bersambung untuk membuat bentuk ligatur dengan aksara tertentu. Ligatur merupakan gabungan dari dua huruf atau lebih yang berlainan.

4. Penulisan Diakritik -ng dan -h

Jika sebuah kata menggunakan tanda tambahan atau diakritik vokal yang dilekatkan di kanan huruf dasar, diakritik itu ditulis secara terpisah dengan tulisan dasarnya, tetapi melekat pada diakritik vokal yang ada. Berlaku untuk diakritik -ng dan -h.

Contoh Kalimat Indonesia ke Aksara Batak 

Aksara ini, tidak terbatas untuk penulisan mantra, nasihat, jenis penyakit, hingga obat-obatan saja. Namun juga bisa digunakan untuk memfasilitasi keperluan penulisan sehari-hari. Untuk mendapatkan pemahaman tulisan Batak yang lebih jelas, berikut contoh kalimatnya.

Rumah adat Sumatera Utara adalah rumah bolon 

Batak Toba : ᯒᯮᯔᯂ᯲ ᯀᯑᯖ᯲ ᯘᯮᯔᯖᯩᯒ ᯥᯖᯒ ᯀᯑᯞᯂ᯲ ᯒᯮᯔᯂ᯲ ᯅᯬᯞᯬᯉ᯲

Ibu memakai pakaian adat Sumatera Utara

Batak Toba : ᯤᯅᯮ ᯔᯩᯔᯄ᯦ᯤ ᯇᯄ᯦ᯤaᯉ᯲ ᯀᯑᯖ᯲ ᯘᯮᯔᯖᯩᯒ ᯥᯖᯒ

Bapak membeli makanan khas Sumatera Utara

Batak Toba : ᯅᯇᯄ᯦᯲ ᯔᯩᯔ᯲ᯅᯩᯞᯪ ᯔᯄ᯦ᯉᯉ᯲ ᯄ᯦᯲ᯂᯘ᯲ ᯘᯮᯔᯖᯩᯒ ᯥᯖᯒ

Kakak menyanyikan lagu daerah Sumatera Utara

Batak Toba : ᯄ᯦ᯄ᯦ᯄ᯦᯲ ᯔᯩᯠᯠᯪᯄ᯦ᯉ᯲ ᯞᯎᯮ ᯑᯀᯩᯒᯂ᯲ ᯘᯮᯔᯖᯩᯒ ᯥᯖᯒ

Senjata tradisional Sumatera Utara adalah piso halasan

Batak Toba : ᯘᯩᯉ᯲ᯐᯖ ᯖ᯲ᯒᯑᯪᯘᯪᯀᯬᯉᯞ᯲ ᯘᯮᯔᯖᯩᯒ ᯥᯖᯒ ᯀᯑᯞᯂ᯲ ᯇᯪᯘᯬ ᯂᯞᯘᯉ᯲

Renang dapat menjadi olahraga peninggi badan yang ampuh

Batak Toba : ᯒᯩᯉᯰ ᯑᯇᯖ᯲ ᯔᯩᯉ᯲ᯐᯑᯪ ᯀᯬᯞᯂ᯲ᯒᯎ ᯇᯩᯉᯪᯰᯎᯪ ᯅᯑᯉ᯲ ᯛᯰ ᯀᯔ᯲ᯇᯮᯂ᯲

Satria berlatih olahraga pilates di sekolah

Batak Toba : ᯘᯖ᯲ᯒᯪᯀ ᯅᯩᯒ᯲ᯞᯖᯪᯂ᯲ ᯀᯬᯞᯂ᯲ᯒᯎ ᯇᯪᯞᯖᯩᯘ᯲ ᯑᯪ ᯘᯩᯄ᯦ᯬᯞᯂ᯲

Indah sangat mahir memperagakan tarian Sumatera Utara

Batak Toba : ᯤᯉ᯲ᯑᯂ᯲ ᯘᯝᯖ᯲ ᯔᯂᯪᯒ᯲ ᯔᯩᯔ᯲ᯇᯩᯒᯎᯄ᯦ᯉ᯲ ᯖᯒᯪᯀᯉ᯲ ᯘᯮᯔᯖᯩᯒ ᯥᯖᯒ

Garantung adalah alat musik pukul dari Batak

Batak Toba : ᯎᯒᯉ᯲ᯖᯮᯰ ᯀᯑᯞᯂ᯲ ᯀᯞᯖ᯲ ᯔᯮᯘᯪᯄ᯦᯲ ᯇᯮᯄ᯦ᯮᯞ᯲ ᯑᯒᯪ ᯅᯖᯄ᯦᯲

Paman membawa alat musik tiup dari Sipahutar

Batak Toba : ᯇᯔᯉ᯲ ᯔᯩᯔ᯲ᯅᯋ ᯀᯞᯖ᯲ ᯔᯮᯘᯪᯄ᯦᯲ ᯖᯪᯥᯇ᯲ ᯑᯒᯪ ᯘᯪᯇᯂᯮᯖᯒ᯲

Aku mencicipi makanan khas Gorontalo

Batak Toba : ᯀᯄ᯦ᯮ ᯔᯩᯉ᯲ᯚ᯦ᯪᯚ᯦ᯪᯇᯪ ᯔᯄ᯦ᯉᯉ᯲ ᯄ᯦᯲ᯂᯘ᯲ ᯎᯬᯒᯬᯉ᯲ᯖᯞᯬ

Aplikasi Aksara Batak

Jika sulit menemukan buku panduan untuk menulis Bahasa Batak, kamu bisa menggunakan sumber-sumber yang ada di internet sebagai panduan dalam penulisan. Ada juga beberapa aplikasi yang dapat membantu kamu untuk belajar bahasa ini, seperti aplikasi Aksara Batak.

Aplikasi ini sudah memuat Bahasa Batak dalam beberapa jenis. Mulai dari Batak Karo, Mandailing, Angkola, Pakpak,  Toba, dan Simalungun. Aplikasi ini dapat membantu kamu untuk melakukan penerjemahan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Batak atau sebaliknya.

Aksara Batak memiliki keterkaitan dan berasal dari aksara Brahmi. Tulisan Batak sendiri memiliki 6 jenis, yakni Batak Toba, Karo, Pakpak, Simalungun, dan Mandailing. Secara keseluruhan, kelimanya memiliki 19 aksara dasar yang sama (dalam tulisan latinnya dan berbeda dalam tulisan aksaranya).

Tag
Berita Terkait