15 Rumah Adat Aceh Beserta Gambar Lengkap dan Filosofinya
Selasa, Agu 2024

Rumah Adat Aceh-traveloka-
DailySports.ID - Rumah adat Aceh terdiri atas beragam jenis yang memperkaya sejarah dan warisan budaya di Indonesia. Pastinya sudah banyak yang tidak asing dengan tarian Aceh yaitu Saman, salah satu keunikan dari Aceh yang terkenal hingga ke penjuru dunia.
Tidak hanya seni tari saja, Aceh menyimpan banyak warisan budaya yang perlu untuk dilestarikan. Hal ini berhubungan erat dengan jejak peninggalan kerajaan Samudra Pasai dan peninggalan kerajaan Aceh yang pernah memprakarsai Aceh di jaman dahulu.
Inilah Beragam Jenis Rumah Adat Aceh
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menghadirkan sejumlah keunikan yang masih terjaga hingga kini. Mulai dari senjata tradisional Aceh, dan lagu daerah Aceh yang terus diwariskan ke generasi mendatang. Lantas, apa sajakah rumah adat di Aceh? Berikut adalah penjelasannya.
1. Rumoh Aceh
Rumoh Aceh-tmii-
Rumah adat Aceh yang pertama adalah Rumoh Aceh, di mana Rumah ini umumnya dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan daun rumbia. Filosofi dari Rumah adat ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
2. Rumoh Santeut
Rumoh Santeut-gardencenter-
Rumoh Santeut adalah salah satu jenis rumah adat di Aceh, yang merupakan varian dari Rumoh Aceh. Namun, biasanya dibangun dengan bahan yang lebih sederhana dan lebih mudah didapatkan seperti bambu dan daun rumbia.
Nama "santeut" sendiri merujuk pada bahan utama bangunan ini, yaitu bambu. Rumah ini juga dibangun sebagai rumah panggung, tetapi biasanya lebih kecil dan sederhana dibandingkan Rumoh Aceh.
3. Rumoh Krong Bade
Rumoh Krong Bade-dekoruma-
Rumah adat Aceh ini berbentuk panggung dengan ketinggian sekitar 2,5 hingga 3 meter dari permukaan tanah, bertujuan untuk melindungi dari banjir dan hewan liar. Atapnya tinggi dan miring, biasanya terbuat dari daun rumbia atau ijuk, memberikan perlindungan dari hujan dan panas.
Bagian depan rumah sering dihiasi dengan ukiran kayu yang rumit dan ornamen khas Aceh. Ruang dalam rumah dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk serambi untuk menerima tamu, ruang tengah sebagai tempat berkumpul keluarga, dan dapur di bagian belakang.
4. Rumoh Rangkang
Rumoh Rangkang-pdipkreatif-
Rumah Rangkang adalah rumah kecil yang biasanya digunakan untuk tempat tinggal sementara atau rumah singgah. Bentuknya sederhana dan kompak, namun tetap mengikuti arsitektur tradisional Aceh dengan tiang kayu dan atap yang tinggi.
Rumah ini sering digunakan oleh petani atau nelayan yang membutuhkan tempat tinggal sementara dekat dengan tempat kerja mereka. Meskipun kecil, rumah ini tetap memiliki elemen estetika dengan ukiran dan ornamen kayu khas Aceh.
5. Rumah Pintu Teungoh
Rumah Pintu Teungoh-voi-
Rumah Pintu Teungoh memiliki ciri khas berupa pintu utama yang terletak di tengah bagian depan rumah. Desain ini mencerminkan nilai-nilai keharmonisan dan keterbukaan masyarakat Aceh, di mana pintu tengah menjadi simbol penyambutan dan akses mudah bagi tamu.
Seperti rumah adat lainnya, rumah ini juga berbentuk panggung dengan tiang-tiang tinggi dan atap yang menjulang. Ukiran kayu dengan motif tradisional menghiasi bagian depan rumah, menambah keindahan dan keunikan arsitekturnya.
6. Rumah Pintu Rayeuk
Rumah Pintu Rayeuk dikenal dengan pintu besar dan tinggi yang digunakan sebagai pintu masuk utama. Pintu yang besar ini melambangkan status sosial pemilik rumah, biasanya kaum bangsawan atau tokoh masyarakat penting.
Biasanya, rumah adat Aceh ini juga digunakan untuk menjamu tamu-tamu penting dengan sajian makanan khas Aceh yang lezat. Tidak hanya itu, tamu-tamu juga diiringi lagu yang menampilkan alat musik tradisional seperti Bangsi Alas, yaitu alat musik tiup khas Aceh.
7. Rumah Tamee
Rumah Tamee merupakan jenis rumah yang lebih kecil dan sederhana, biasanya ditempati oleh masyarakat biasa. Rumah ini tetap mengikuti bentuk panggung tradisional Aceh, namun dengan ukuran yang lebih kompak dan desain yang lebih praktis.
Tiang-tiang rumah tidak terlalu tinggi, dan atapnya pun lebih sederhana, terbuat dari bahan lokal seperti daun rumbia. Meskipun sederhana, rumah ini tetap memiliki elemen estetika dengan ukiran dan ornamen minimalis khas Aceh.
8. Rumah Meunasah
Rumah Meunasah berfungsi sebagai tempat ibadah dan pertemuan masyarakat. Bentuknya menyerupai masjid kecil dengan ruang yang cukup luas untuk menampung jamaah. Meunasah biasanya terletak di pusat desa dan menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan.
9. Rumah Seuramo Likot
Rumah Seuramo Likot memiliki serambi di bagian depan yang digunakan sebagai tempat menerima tamu dan bersantai. Serambi ini menjadi salah satu elemen penting dalam desain rumah adat Aceh karena mencerminkan keramahan dan keterbukaan tuan rumah.
10. Rumah Tungkop
Rumah Tungkop adalah rumah adat Aceh dengan atap yang lebih landai dan tiang yang lebih pendek dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Desain ini biasanya ditemukan di daerah pesisir Aceh, menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan cuaca.
11. Rumah Lhee Eungkot
Rumah Lhee Eungköt, atau rumah tiga ruangan, memiliki tiga bagian utama yaitu depan, tengah, dan belakang. Bagian depan untuk menerima tamu, bagian tengah untuk ruang keluarga, dan bagian belakang untuk dapur dan keperluan domestik lainnya.
Rumah ini berbentuk panggung dengan tiang kayu yang kokoh dan atap tinggi. Ukiran dan ornamen kayu menghiasi setiap bagian rumah, mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Aceh. Kamu akan terpesona dengan desainnya yang ciamik.
12. Rumah Cut Mamplam
Rumah Cut Mamplam adalah rumah tradisional yang sering dijadikan tempat tinggal pahlawan Aceh, Cut Mamplam. Rumah ini berbentuk panggung dengan desain yang kokoh dan praktis, menyesuaikan kebutuhan sehari-hari dan persiapan untuk situasi darurat.
Struktur rumah ini tetap mengikuti arsitektur tradisional Aceh dengan tiang kayu tinggi dan atap yang menjulang. Ornamen dan ukiran kayu yang menghiasi rumah ini memberikan nilai estetika dan simbolis yang kuat.
13. Rumah Lhee Peurawot
Rumah adat Aceh ini dikenal dengan tiga serambi: depan, tengah, dan belakang. Desain ini mencerminkan hierarki dan fungsi ruang yang jelas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh. Rumah ini berbentuk panggung dengan atap tinggi yang melindungi dari panas dan hujan.
14. Rumah Seulasa
Rumah Seulasa memiliki dua lantai, dengan lantai atas sebagai tempat tinggal dan lantai bawah untuk penyimpanan atau aktivitas lainnya. Desain ini memungkinkan pemanfaatan ruang yang lebih efektif, terutama di daerah yang padat penduduk.
Rumah ini tetap mengikuti bentuk panggung dengan tiang kayu yang kokoh dan atap yang tinggi. Ukiran dan ornamen kayu menghiasi bagian luar dan dalam rumah, memperlihatkan keindahan dan kekayaan seni tradisional Aceh.
15. Rumah Seumah
Rumah Seumah adalah rumah dengan satu lantai dan struktur yang sederhana. Biasanya ditemukan di pedesaan Aceh, rumah ini tetap mengikuti bentuk panggung dengan tiang kayu yang tidak terlalu tinggi.
Desain rumah ini praktis dan fungsional, sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan. Meskipun sederhana, rumah ini tetap memiliki tampilan yang kental akan nuansa khas Aceh.
Banyaknya jenis rumah adat Aceh menandakan bahwa Aceh memiliki warisan budaya yang masih terjaga hingga kini. Selain itu, setiap desain rumah menghadirkan filosofi yang mendalam bagi kehidupan warga Aceh.