15 Peninggalan Kerajaan Kalingga Lengkap Beserta Gambarnya

15 Peninggalan Kerajaan Kalingga Lengkap Beserta Gambarnya

Peninggalan Kerajaan Kalingga-kemdikbud-

DailySports.ID - Peninggalan Kerajaan Kalingga merupakan bukti sejarah penting dari masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah. Salah satu peninggalan terkenal adalah Prasasti Tuk Mas yang ditemukan di lereng Gunung Merapi, mengandung tulisan Sansekerta dan aksara Pallawa.

Selain itu, terdapat Prasasti Sojomerto yang mengungkapkan silsilah Dapunta Syailendra. Candi Angin di puncak Gunung Muria juga menjadi saksi bisu kejayaan Kalingga. Peninggalan lainnya termasuk Candi Bubrah dan Arca Batara Guru di Puncak Songolikur.

Peninggalan Kerajaan Kalingga Beserta Penjelasannya Lengkap

Kerajaan Hindu Buddha pernah menjadi penguasa hebat di Nusantara. Termasuk menjadi cikal bakal peradaban yang ada di Jawa. Untuk lebih mengenal peradaban di masa lalu, simak peninggalan Kalingga di bawah ini.

1. Prasasti Tuk Mas

Prasasti Tuk Mas
Prasasti Tuk Mas-made-blog-

Berada di lereng barat Gunung Merapi, Magelang, Prasasti Tuk Mas menjadi bukti sejarah penting dari masa Kerajaan Kalingga. Dipahat pada batu alam besar, prasasti ini menggunakan aksara Pallawa dalam bahasa Sanskerta, yang merupakan cikal bakal aksara Jawa.

Isinya menceritakan tentang mata air jernih yang dianggap suci karena mengalir seperti Sungai Gangga di India. Selain itu, prasasti ini juga dihiasi dengan gambar-gambar simbolis seperti trisula, kendi, cakra, dan bunga tunjung, yang memberikan gambaran tentang kepercayaan dan budaya.

2. Prasasti Sojomerto

Prasasti Sojomerto
Prasasti Sojomerto-batangkab-

Penemuan prasasti di Sojomerto, Batang, Jawa Tengah, menyingkap tabir masa lalu dengan aksara Kawi dan bahasa Melayu Kuno yang terukir di permukaannya. Prasasti ini mengisahkan tentang silsilah keluarga Dapunta Syailendra, pendiri dinasti Sailendra.

Diperkirakan berasal dari abad ke-7 Masehi, prasasti ini menjadi bukti penting sejarah keberadaan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah. Selain itu, prasasti ini juga menunjukkan adanya pengaruh Hindu di wilayah tersebut serta hubungan dinasti Syailendra dengan keluarga kerajaan lainnya.

3. Prasasti Upit

Prasasti Upit
Prasasti Upit-solopos-

Prasasti Upit menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Kalingga yang ditemukan di Desa Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Mengisahkan tentang kehidupan masyarakat di sebuah desa bernama Upit.

Ditulis menggunakan aksara Kawi dan bahasa Melayu Kuno, prasasti ini menunjukkan hubungan antara desa-desa di bawah naungan Kerajaan Kalingga. Selain itu, lagu daerah Jawa Tengah dan tarian Jawa Tengah pada masa itu juga dapat diketahui dari peninggalan ini.

4. Prasasti Dakawu

Prasasti Dakawu
Prasasti Dakawu-keluyuran-

Ditemukan di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang, Prasasti Dakawu atau Prasasti Tuk Mas menjadi bukti penting sejarah Kerajaan Kalingga. Prasasti ini masih menggunakan aksara Pallawa.

5. Prasasti Rahtawun

Prasasti Rahtawun
Prasasti Rahtawun-keluyuran-

Penemuan prasasti peninggalan Kerajaan Kalingga di Puncak Gunung Muria tahun 1990 menjadi bukti penting sejarah agama Hindu di Jawa Tengah. Prasasti ini menunjukkan adanya jejak pemujaan Hindu di puncak gunung tersebut.

Situs ini juga mengandung empat arca, yaitu Batara Guru, Narada, Togog, dan Wisnu, serta enam tempat pemujaan yang tersebar dari dasar hingga puncak gunung. Temuan ini memberikan wawasan tentang praktik keagamaan dan kebudayaan Hindu pada masa Kerajaan Kalingga.

6. Candi Angin

Candi Angin
Candi Angin-wikimedia-

Candi Angin menawarkan pemandangan indah dan suasana mistis di puncak Gunung Muria, Desa Tempur, Jepara, Jawa Tengah. Dinamakan "Angin" karena posisinya yang tinggi dan sering diterpa angin kencang, candi ini diperkirakan lebih tua dari Candi Borobudur.

Keunikan Candi Angin terletak pada lubang candi yang dipercaya oleh beberapa ahli spiritual sebagai pusaran angin. Keberadaan candi ini sering dikaitkan dengan tempat pemujaan dewa angin atau Dewa Bayu dalam pewayangan Jawa, menambah daya tarik mistisnya.

7. Candi Bubrah

Candi Bubrah
Candi Bubrah-3dkota-

Sebagai bukti sejarah keberadaan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, Candi Bubrah terletak di kawasan Prambanan, Klaten. Bercorak Buddha, candi ini menjadi bagian dari kompleks candi Prambanan yang megah.

Nama "Bubrah" yang berarti rusak dalam bahasa Jawa menggambarkan kondisi candi saat ditemukan dalam keadaan runtuh. Meskipun demikian, peninggalan Kerajaan Kalingga ini tetap menjadi bukti penting lengkap dengan arca Buddha yang masih dapat ditemukan di dalamnya.

8. Arca Batara Guru

Arca Batara Guru
Arca Batara Guru-pasuruankabmuseumjatim-

Arca Batara Guru, representasi Dewa Siwa dalam tradisi Hindu, di puncak Gunung Muria, Jawa Tengah, memberikan bukti arkeologis yang signifikan tentang kerajaan. Sebagai penguasa triloka (tiga dunia), arca ini merefleksikan peran sentral Dewa Siwa dalam kosmologi Hindu.

Keberadaan arca ini mengindikasikan pengaruh kuat agama Hindu dalam kehidupan spiritual masyarakat Kalingga pada masa lampau. Lebih lanjut, penemuan ini memperkuat hipotesis bahwa Gunung Muria pernah menjadi lokasi penting bagi praktik keagamaan.

9. Arca Wisnu

Arca Wisnu
Arca Wisnu-kompas-

Arca Wisnu yang ditemukan di puncak Gunung Muria. Menampilkan empat tangan yang masing-masing memegang gada, sangkakala, lotus, dan cakra, merupakan artefak penting dari peninggalan Kerajaan Kalingga. Arca ini memberikan bukti konkret tentang pengaruh Hindu.

10. Arca Togog

Arca Togog
Arca Togog-keluyuran-

Berlokasi di Puncak Sanga Likur, Gunung Muria, arca Togog menjadi penemuan penting yang menyingkap sejarah Kerajaan Kalingga. Togog, figur penasihat dalam dunia pewayangan, diabadikan dalam bentuk arca sebagai representasi nilai-nilai kebijaksanaan dan moralitas.

Penemuan arca ini memberikan bukti kuat akan pengaruh tradisi dan budaya wayang di wilayah Kalingga. Tokoh-tokoh pewayangan seperti Togog dianggap memiliki peran krusial dalam menyampaikan ajaran dan nilai-nilai kehidupan kepada masyarakat.

11. Arca Narada

Arca Narada
Arca Narada-keluyuran-

Arca Narada adalah salah satu peninggalan Kerajaan Kalingga yang menggambarkan seorang resi dalam tradisi Hindu. Figur ini diabadikan dalam bentuk arca sebagai representasi penghormatan terhadap nilai-nilai kearifan dan spiritualitas yang dijunjung tinggi masyarakat pada masa itu.

Ditemukan di Puncak Sanga Likur bersama artefak lain, penggambaran arca Narada yang kerap disertai alat musik Tambura mengindikasikan adanya keterkaitan erat antara praktik keagamaan di Kerajaan Kalingga dengan mitologi Hindu yang lebih luas.

12. Situs Puncak Sanga Likur

Situs Puncak Sanga Likur di Gunung Muria, Jawa Tengah, menyimpan bukti kemegahan spiritual dan budaya masa lampau. Empat arca batu yang menggambarkan Dewa Batara Guru, Wisnu, Togog, dan Narada, serta enam tempat pemujaan yang tersebar di lereng gunung.

Keberadaan situs ini mencerminkan adanya tradisi pemujaan yang kompleks dan terorganisir, mengingatkan pada kemegahan peninggalan Kerajaan Demak, Kerajaan Cirebon, dan Kerajaan Medang. Puncak Sanga Likur menjadi bukti nyata akan kekayaan warisan budaya dan spiritualitas.

13. Lingga Yoni

Lingga Yoni
Lingga Yoni-diskursusinstitute-

Lingga Yoni, simbol kesuburan dan keseimbangan dalam tradisi Hindu, merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kalingga yang ditemukan di berbagai situs arkeologi. Lingga merepresentasikan Dewa Siwa dan Yoni melambangkan Dewi Parvati.

Penemuan Lingga Yoni mengindikasikan adanya ekspresi artistik dan budaya yang kaya. Simbol ini bahkan diyakini menjadi inspirasi dalam penciptaan lagu-lagu yang dimainkan dengan alat musik ritmis dan alat musik tiup.

14. Arca Ganesha

Arca Ganesha kalingga
Arca Ganesha kalingga-kotomono-

Berwujud dewa berkepala gajah dan bertubuh manusia, arca Ganesha menjadi salah satu penemuan penting di berbagai situs Kalingga. Ganesha, dalam mitologi Hindu, dipuja sebagai dewa pengetahuan, kebijaksanaan, dan penghalau rintangan.

15. Prasasti Canggal

Prasasti Canggal
Prasasti Canggal-kumparan-

Prasasti ini mencatat pembangunan lingga, simbol Dewa Siwa dalam agama Hindu, oleh Raja Sanjaya pada tahun 732 Masehi. Penemuan ini memberikan petunjuk mengenai pengaruh agama Hindu dan kekuasaan Raja Sanjaya pada masa itu.

Peninggalan Kerajaan Kalingga menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan Hindu Buddha di Jawa Tengah. Keberadaan prasasti dan candi seperti Prasasti Tuk Mas dan Candi Angin menunjukkan kemajuan budaya dan agama di masa itu.

Peninggalan Kalingga tidak hanya menambah pengetahuan sejarah tetapi juga menjadi warisan budaya yang harus dijaga. Dengan memahami peninggalan ini, kita bisa menghargai kekayaan sejarah Indonesia.

Berita Terkait