Sejarah Bola Hari Ini, Happy Ending Dongeng Kolombia Juara Copa America untuk Kali Pertama

Sejarah Bola Hari Ini, Happy Ending Dongeng Kolombia Juara Copa America untuk Kali Pertama

Segenap pemain Kolombia merayakan keberhasilan menjuarai Copa America 2001.-Copa America-

DailySports.ID - Adakah kesempurnaan dalam sejarah sepak bola? Maksudnya adalah menjuarai sebuah turnamen akbar dengan catatan selalu menang tanpa sekali pun menderita kebobolan sedari start hingga finis.

Sebelum pergantian milenium, hal semacam ini barangkali hanya pernah terjadi di level amatir atau turnamen yang tak mendapat pengakuan dari FIFA selaku otoritas sepak bola tertinggi di dunia. Segalanya berubah ketika Kolombia mengukir sejarah baru pada 2001.

Kolombia merupakan negara pertama sekaligus satu-satunya yang sanggup merengkuh trofi internasional tingkat konfederasi dengan modal kemenangan 100 persen plus predikat clean sheet sepanjang turnamen di Copa America 2001.

Kesuksesan itu kian lengkap karena Los Cafeteros alias Si Petani Kopi berstatus tuan rumah. Kolombia berturut-turut mengalahkan Venezuela (fase grup; 2-0), Ekuador (fase grup; 1-0), Cile (fase grup; 2-0), Peru (perempat final; 3-0), dan Honduras (semifinal; 2-0).

Di final, Kolombia berjumpa tim undangan asal zona CONCACAF, Meksiko, yang memiliki rekam jejak mengerikan selama turnamen. Tim Sombrero melibas dua raksasa Amerika Latin, Brasil (1-0; fase grup) dan Uruguay (2-1; semifinal) dalam perjalanan menuju final.

Benar saja. Meksiko lebih mendominasi pertandingan, terlebih saat Kolombia kehilangan Victor Aristizabal pada menit ke-32. Striker tertajam di Copa America 2001 berkat koleksi enam gol ini mesti ditarik keluar dan digantikan oleh Jairo Castillo akibat cedera.

Memasuki pertengahan babak kedua, Meksiko memperoleh kans membuka skor melalui eksekusi tendangan bebas Ramon Morales. Hanya saja bola yang mengarah ke sisi kiri gawang Kolombia masih mampu dijinakkan oleh kiper Oscar Cordoba.

Berselang semenit kemudian, giliran Kolombia menekan Meksiko lewat situasi bola mati. Umpan silang Ivan Lopez dari tendangan bebas disambut dengan ayunan kepala yang lantas berujung gol kemenangan Los Cafeteros.

Pahlawan kemenangan Kolombia tak lain adalah sang kapten, Ivan Cordoba. Bek tangguh yang kala itu memperkuat Inter Milan tersebut langsung diserbu rekan setim selepas membobol gawang Meksiko.

Ketinggalan 0-1 memaksa Meksiko bermain lebih agresif. Emosi para pemain pun menjadi mudah terpancing karena ingin buru-buru menyamakan kedudukan sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk merebut bola dari kaki lawan.

Permainan agresif bukannya membawa dampak positif, tapi malah mengakibatkan dua personel, Juan Pablo Rodriguez dan Gerardo Torrado, menerima kartu merah masing-masing pada menit ke-79 dan 90.

"Saya bersyukur kepada Tuhan atas gol kemenangan yang saya torehkan di final Copa America. Momen ini adalah yang terindah seumur hidup dan saya ingin membaginya bersama tim, keluarga, dan seluruh rakyat Kolombia," ujar Ivan Cordoba.

Jadilah Kolombia menciptakan sejarah baru sekaligus tim ketujuh yang mampu menjuarai Copa America setelah Argentina, Bolivia, Brasil, Paraguay, Peru, dan Uruguay. Sebuah prestasi kejutan dan bahkan sulit untuk disamai.  

Diwarnai Peristiwa Penerjun Payung Nyungsep

Kiper Kolombia, Oscar Cordoba, merayakan keberhasilan menjuarai Copa America 2001.
Kiper Kolombia, Oscar Cordoba, merayakan keberhasilan menjuarai Copa America 2001.-Seleccion Colombia-

Kesuksesan Kolombia bisa dikatakan sebagai akhir bahagia dari sebuah dongeng mengingat mereka hampir saja batal menggelar Copa America 2001 karena alasan keamanan. Venezuela disebut bersedia menggantikan posisi Kolombia.

Beruntung, CONMEBOL selaku otoritas sepak bola di Amerika Selatan tetap mempercayakan penyelenggaraan Copa America 2001 kepada Kolombia. Keputusan ini diambil tiga hari sebelum sepak mula turnamen.

Argentina menarik diri dari Copa America 2001 lantaran sebagian besar pemainnya menerima ancaman pembunuhan dari kelompok teroris Kolombia.

Hal ini kemudian menimbulkan anggapan bahwa Kolombia bisa merengkuh trofi tanpa bersua tiga raksasa Amerika Latin, Argentina, Brasil, dan Uruguay. 

Copa America 2001 melangsungkan upacara penutupan sebelum sepak mula partai final. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mendaratkan sejumlah penerjun payung dari angkatan bersenjata Kolombia di rumput stadion.

Momen menggelikan terjadi usai upacara penutupan. Dua penerjun payung telat dan mendarat saat pertandingan final telah berjalan selama beberapa menit. Satu orang bahkan terjerembab alias jatuh dengan kepala terlebih dulu.

Susunan Pemain Kolombia vs Meksiko:

Kolombia (4-4-2): 1-O. Cordoba; 2-I. Cordoba, 3-Yepes, 14-Lopez, 20-Bedoya; 6-Vargas, 17-Ramirez, 19-Grisales, 24-Hernandez (23-Molina 88'); 10-Aristizabal (18-Castillo 32'), 15-Murillo
Cadangan: 12-Calero, 4-Cortes, 5-Orozco, 7-Becerra, 8-Ferreira, 11-Arriaga, 13-Restrepo, 16-Gonzalez, 21-Asprilla
Pelatih: Maturana

Meksiko (3-5-2): 12-O. Perez, 2-A. Rodriguez (19-Zepeda 74'), 3-H. Morales, 7-Valdez; 13-Mercado, 15-J. Pablo Rodriguez, 6-Torrado, 20-Morales, 21-Arellano (10-Victorino 59'); 18-J. Rodriguez, 9-Borgetti
Cadangan: 1-O. Sanchez, 22-Martinez, 4-Marquez, 5-Vidrio, 8-Aspe, 14-De Nigris, 16-Reyes, 17-Hierro
Pelatih: Aguirre

Stadion: El Campin (47.000)
Gol: I. Cordoba 65'
Wasit: Aquino (Par)
Kartu Kuning: Bedoya, Vargas, Molina (K)/Morales, Torrado (M)
Kartu Merah: J. Pablo Rodriguez 79', Torrado 90' (M)

Berita Terkait