https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Sejarah Bola Hari Ini, Momen Klasik Pemicu Obsesi Bos Inter Milan kepada Roberto Mancini

Sejarah Bola Hari Ini, Momen Klasik Pemicu Obsesi Bos Inter Milan kepada Roberto Mancini

Sejarah Bola Hari Ini, Momen Klasik Pemicu Obsesi Bos Inter Milan kepada Roberto Mancini

Roberto Mancini saat masih merumput sebagai pemain Sampdoria.-Sampdoria-

DailySports.ID - Roberto Mancini adalah satu dari segelintir pelatih Inter Milan yang menelurkan sederet prestasi emas dalam kurun waktu dua dekade terakhir. Tak mengherankan bila namanya memiliki tempat tersendiri di hati para Interista. 

Konon, terdapat kisah unik di balik kesuksesan Mancini selama menukangi Inter Milan pada periode pertamanya, yakni 2004-2008. 

Dia menghadirkan tiga scudetto, dua Coppa Italia (2), dua Supercoppa Italiana (2), sekaligus membangun fondasi tim yang di kemudian hari merajai Eropa (2009-2010).

Keputusan Mancini menerima pinangan Inter Milan pada musim panas 2004 merupakan andil Massimo Moratti, yang tak lain merupakan presiden klub kala itu. 

Dia disebut sudah ditaksir jauh sebelum berganti profesi menjadi pelatih, tepatnya saat masih merumput di Sampdoria edisi 1996-1997.

Moratti menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kejeniusan Mancini dalam pertandingan melawan timnya di Giuseppe Meazza. 

Inter Milan sempat memimpin 3-1 berkat sepasang gol Marco Branca pada menit ke-11 dan 46 plus aksi Nicola Berti (42’) usai ketinggalan terlebih dulu akibat torehan cepat Vincenzo Montella (7’).

Namun, sisa laga menjelma sebagai panggung kehebatan Mancini. Dia mengotaki kebangkitan Sampdoria, bahkan melampaui skor Inter Milan melalui operan-operan akurat plus naluri gol kelas wahid di pengujung laga.

Roberto Mancini begitu dingin meneruskan umpan silang mendatar Juan Veron sementi menjelang bubaran. Penampilannya mengundang komentar bernada kagum dari pelatih Sampdoria, Sven Goran Eriksson.

“Saya tak tahu apakah gol Mancini malam itu berpengaruh besar baginya atau tidak, tapi proses kebangkitan kami benar-benar terasa seperti sebuah film saja,” kata Eriksson seperti dikutip dari Tabloid BOLA edisi Minggu Ketiga Desember 1996.

Di sisi lain, Mancini benar-benar membuat Moratti jatuh hati sekaligus menampar wajah pelatih Inter Milan, Roy Hodgson.

Dia adalah oknum yang pernah memandang rendah diri Mancini dengan kalimat “Siapa itu Mancini? Untuk apa kami repot-repot membelinya”.

Kendati begitu, Mancini rupanya tak berminat bergabung ke Inter Milan sampai resmi gantung sepatu pada 2001. Setelah beralih profesi menjadi pelatih, barulah ia benar-benar menerima pinangan Signor Moratti.

"Satu-satunya ganjalan saya pindah ke Inter Milan bukan Hodgson atau siapa pun. Kecintaan saya kepada Sampdoria lebih besar," kata Roberto Mancini waktu itu.

Berita Terkait