10 Senjata Tradisional Yogyakarta yang Mematikan dan Menjadi Warisan Budaya
Jumat, Agu 2024

Senjata Tradisional Yogyakarta-kompasiana-
DailySports.ID - Senjata tradisional Yogyakarta adalah produk buaya dan bagian dari identitas Yogyakarta. Senjata tersebut sudah ada sejak lama dan menjadi saksi kehidupan warga Yogyakarta dan saksi perjuangan melawan penjajah Belanda. Senjata tradisional dari Yogyakarta bukan hanya keris dan bervariasi.
Karena kedekatan wilayah, senjata tradisional Jogja memiliki kemiripan dengan senjata tradisional Jawa Tengah dan senjata tradisional Jawa Timur. Eksistensi senjata tradisional bisa ditemukan dalam cerita, relief candi, dan peninggalan masa lampau. Senjata tradisional juga umumnya mengandung nilai spiritual.
Daftar Senjata Tradisional Yogyakarta Beserta Gambarnya Lengkap
Sesuai dengan namanya, senjata tradisional adalah senjata yang digunakan untuk mempertahankan diri sekaligus berfungsi sebagai alat untuk berburu atau menjadi bagian dari ritual adat. Senjata tradisional dari Yogyakarta ternyata beragam, di mana senjata tersebut umumnya merupakan senjata tajam jarak dekat.
Berikut 10 senjata tradisional dari daerah Yogyakarta yang mematikan dan merupakan warisan budaya.
1. Keris
Keris-sobatjogja-
Keris adalah senjata tradisional yang paling umum dan paling mudah ditemukan di Yogyakarta. Keris juga merupakan senjata tradisional Jawa Barat, senjata tradisional Betawi, dan senjata tradisional dari kawasan lain di Indonesia. Dalam bahasa Jawa, keris disebut dengan Tosan Aji (besi yang dihormati).
Bentuk dan rupa keris sangat bervariasi, dari keris yang digunakan sebagai pelengkap pakaian adat dan hanya digunakan ketika pernikahan, sampai keris pusaka juga ada. Tidak hanya mematikan jika digunakan dari jarak dekat, keris juga merupakan benda spiritual dan benda seni yang memiliki nilai tinggi.
2. Wedhung
senjata Wedhung-budaya-indonesia-
Senjata tradisional Yogyakarta wedhung memiliki rupa seperti pisau dan karena kesamaan rupanya sering dianggap tidak ada bedanya dengan senjata tersebut. Padahal, jika diamati lebih dekat, wedhung memiliki bentuk dan ukuran yang lebih besar. Dari sisi bentuk, wedhung sendiri tampak lebih gemuk.
Wedhung biasanya disimpan dalam wadah kayu dan umum dibawa kemana-mana dengan cara diselipkan di samping badan. Wedhung bisa digunakan dengan cara ditusuk ada ditebas kepada lawan. Pandai senjata biasanya membuat ukiran di bagian bilah tengah untuk meningkatkan estetika dari senjata tersebut.
3. Condroso
senjata Condroso-pdbifiles-
Condroso adalah senjata tradisional yang umumnya digunakan oleh perempuan yang berperan sebagai mata-mata. Condroso memiliki ukuran yang kecil dan memiliki bentuk yang sama dengan hiasan sanggul. Dalam situasi normal, senjata ini tidak terdeteksi karena ukuran dan rupanya yang tidak membahayakan.
Condroso bukan tipe senjata yang digunakan dalam pertarungan terbuka atau dalam duel 1 lawan 1. Condroso digunakan sebagai senjata dalam senyap dengan cara ditusukkan. Senjata ini umum digunakan ketika lawan lengah dan secara tidak terduga ditusukkan ke arah lawan sampai mereka tumbang.
4. Tulup
senjata Tulup-pdbifiles-
Senjata tradisional Yogyakarta selanjutnya adalah tulup. Tulup sebenarnya merupakan alat berburu yang terbuat dari bambu kecil yang memiliki ukuran panjang. Terdapat lubang di bagian tengahnya yang akan diisi oleh peluru tanah liat, buah kecil, atau amunisi lain yang bisa membuat lawan terluka.
Tulup merupakan senjata jarak jauh yang efektif digunakan untuk memburu hewan-hewan liar maupun melukai lawan dari jarak jauh. Tulup merupakan senjata yang memiliki kesamaan konsep pemakaian dengan sumpit yang merupakan senjata tradisional Jambi dan senjata tradisional dari Kalimantan.
5. Bandhil
Bandhil-budaya-indonesia-
Bandhil adalah senjata tradisional yang bisa digunakan untuk jarak dekat maupun jarak jauh. Senjata ini memiliki sebutan lain, yaitu umban pelembar batu yang memiliki tiga jenis, yaitu brubuh, jauh, dan lepas. Bandhil brubuh merupakan tali yang terbuat dari besi dengan peluru besi untuk pertarungan jarak dekat.
Bandhil jauh memiliki manfaat yang sama dengan bandhil brubuh, bedanya ada pada tali, dimana bandhil jauh menggunakan serat ulet. Bandhil lepas menggunakan tali yang terbuat dari tampar dengan peluruh terbuat dari batu. Bandhil digunakan dengan cara diayunkan kemudian ditarik untuk melukai lawan.
6. Patrem
senjata Patrem-wikimedia-
Senjata tradisional Yogyakarta patrem adalah keris dengan desain dan rupa khusus. Ukurannya tidak jauh berbeda dengan keris-keris pada umumnya dan memiliki fungsi yang juga sama. Patrem digunakan dengan cara menghunus bilahnya pada pertarungan jarak dekat dan bisa digunakan dengan cara ditikam.
Ukuran patrem adalah sekitar 20 cm saja. Patrem pada umumnya memiliki bentuk berlekuk seperti ular dengan gagang dan dibawa dengan cara dimasukkan ke dalam sarungnya. Gendik patrem cukup bervariasi (singa, kikik, naga, ular, dll) dan umumnya dibuat dengan ukiran yang baik dan bernilai seni.
7. Canggah
senjata Canggah-pdbifiles-
Canggah adalah senjata tradisional yang unik dan memiliki rupa seperti dwisula dengan dua mata tombak. Adanya dua mata tombak tersebut adalah untuk menangkap dan menarik lawannya. Pada zaman dahulu, canggah digunakan untuk menangkap dan menggiring pencuri agar mereka tidak lepas atau kabur.
Dalam pertarungan jarak dekat, canggah bisa diandalkan untuk menarik kepala lawan. Setelah kepala lawan tertarik dan terkunci, lawan bisa ditusuk dengan tombak atau dilemparkan sekuat tenaga. Senjata ini termasuk senjata yang unik yang akan sangat berbahaya jika berhasil menemukan leher lawan.
8. Tombak
Tombak jogja-pdbifiles-
Senjata tradisional Yogyakarta tombak adalah senjata yang cukup umum dan bisa diandalkan untuk serangan jarak dekat maupun jarak jauh. Untuk jarak dekat atau menengah, tombak biasa ditusuk atau dihantam. Untuk jarak jauh tombak digunakan dengan cara dilempar sebagai lembing ke arah lawan.
Tombak ini banyak jenisnya dengan rupa mata tombak yang berbeda-beda, contohnya cakra, kudi, dan konvensional. Tombak milik Kanjeng Kyai Ageng Pleret termasuk tombak yang istimewa dan merupakan sebuah warisan budaya. Tombak juga adalah salah satu senjata tradisional Bengkulu (buit dan kujur).
9. Plintheng
Ketapel-fajar-
Dilihat dari bentuknya, plintheng adalah senjata yang pasti tidak asing di mata orang Indonesia. Plintheng memiliki bentuk yang sama dengan ketapel dan digunakan dari jarak jauh. Senjata ini dibuat dari bahan kayu, memiliki rupa huruf “Y” pada bagian tengah dan bagian sisinya diikat dengan menggunakan karet.
Senjata ini menggunakan pegas dari karet yang ditarik mundur ke belakang untuk kemudian dilepas sehingga melontarkan baru atau benda keras kecil lainnya. Ketapel atau plintheng merupakan senjata yang bisa melukai musuhnya secara serius jika diarahkan dengan tepat ke mata, telinga, leher, dan hidung.
10. Tameng
tameng jogja-pdbifiles-
Tameng adalah senjata pertahanan yang biasa kamu saksikan dalam kirab budaya atau upacara adat yang melibatkan parade prajurit kesultanan. Tameng sesuai dengan namanya adalah senjata tradisional Yogyakarta yang fungsinya adalah melindungi diri dari serangan lawan, baik dari dekat maupun dari jauh.
Tameng bisa jadi perisai diri dan digunakan secara tandem dengan senjata tajam, seperti tombak dan pedang. Bagian sisi tameng bisa digunakan untuk melukai lawan dengan cara menumbuk atau mendorongnya ke wajah lawan. Tameng umum diukir atau dilukis dengan motif tertentu.
Sama seperti aksara jawa dan lagu daerah Yogyakarta, senjata tradisional juga harus dilestarikan. Semua warga, terutama pihak yang berkecimpung di bidang kebudayaan Yogyakarta wajib menjaga, mempromosikan, dan membuat senjata khas Yogyakarta menjadi warisan budaya yang tidak punah.
Senjata tradisional Yogyakarta bisa dilihat dan dipelajari di Museum Sonobudoyo. Museum tersebut menyimpan banyak senjata khas Yogyakarta dari berbagai periode. Senjata tradisional khas Jogja banyak yang memiliki nilai seni maupun nilai spiritual yang dalam sehingga umum dijadikan sebagai benda pusaka.