https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Tukar Nasib 2 Negara Terkutuk: Inggris Sial di Piala Eropa, Belanda Apes di Piala Dunia

Tukar Nasib 2 Negara Terkutuk: Inggris Sial di Piala Eropa, Belanda Apes di Piala Dunia

Tukar Nasib 2 Negara Terkutuk: Inggris Sial di Piala Eropa, Belanda Apes di Piala Dunia

Potret pertandingan Inggris vs Belanda di semifinal Euro 2024.--UEFA

DailySports.ID - Final Euro 2024 benar-benar terasa menyakitkan untuk Inggris. Mereka lagi-lagi gagal merengkuh trofi juara meski sudah capek-capek berjuang sedari awal turnamen, persis seperti tiga tahun silam di Euro 2020.

Inggris tak kuasa menahan laju Spanyol yang memang sedang menggila, kendati Cole Palmer sempat menghidupkan kembali harapan rekan setim dan segenap suporter. Skor akhir 2-1 untuk kemenangan Tim Matador di Olympiastadion Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB.

Hasil ini menjadi kegagalan bagi Inggris secara utuh satu tim karena mereka mewakili negara yang setiap turnamen hampir selalu jadi unggulan, tapi malah mereka sendiri belum pernah juara Piala Eropa.

Padahal, Inggris mendapatkan dua peluang emas beruntun untuk pecah telur menjuarai Piala Eropa. Mereka bersiap diri semaksimal mungkin, tapi tetap saja sang penentu takdir adalah Tuhan Yang Maha Esa.

Diketahui, Inggris dan pendukungnya sempat menyerukan semboyan "Football is Coming Home" saking percaya tim kesayangan mereka bakal juara tiga tahun lalu menghadapi Italia di final. Apa yang terjadi? Kalah via drama adu penalti.

Semboyan "Football is Coming Home" mengacu kepada Inggris yang selalu mengklaim sebagai penemu olahraga sepak bola modern pada awal abad ke-19. Belakangan hal ini menjadi bahan olok-olok karena kerap meleset dan batal membuahkan trofi juara. 

Status boleh saja penemu sepak bola, tapi prestasinya malah jeblok. Piala Dunia 1966 adalah satu-satunya trofi yang dimiliki Inggris kendati sudah berulang kali berupaya keras, bahkan mati-matian sampai ke fase-fase krusial seperti dua edisi Piala Eropa terakhir.

Tidak mengherankan bila banyak kalangan menyebut Inggris seperti terkena kutukan misterius. Peruntungan mereka langsung lenyap seketika begitu saja di laga final, sehingga harus gigit jari akibat menelan kekalahan.

Namun, Inggris memiliki satu teman senasib yang terbiasa menderita karena lebih dari sekali gagal dalam percobaan mengejar prestasi tertinggi dan membawa pulang trofi. Siapa lagi kalau bukan Belanda.

Bedanya, penderitaan Belanda terjadi di Piala Dunia, sementara Inggris di Piala Eropa. Sejarah mencatat Tim Oranye pernah tiga kali gagal juara karena kalah di final, yaitu pada edisi 1974, 1978, dan 2010.

Tampaknya Inggris dan Belanda perlu duduk bareng dan saling berbagi satu sama lain. Kedua negara 'terkutuk' ini sama-sama baru sekali juara, tapi dalam dua kejuaraan yang berbeda. 

Barangkali baik Inggris maupun Belanda bisa saling bertukar resep juara Piala Dunia dan Piala Eropa, sehingga kelak di kemudian hari kutukan yang menyertai mereka bisa lenyap berganti nasib baik dan berbuah trofi.

Berita Terkait