1 Sejarah Bola Hari Ini, Skandal Memalukan Kualifikasi Piala Dunia Bertajuk One Team in Tallinn

Sejarah Bola Hari Ini, Skandal Memalukan Kualifikasi Piala Dunia Bertajuk One Team in Tallinn

Sejarah Bola Hari Ini, Skandal Memalukan Kualifikasi Piala Dunia Bertajuk One Team in Tallinn

Potret skandal Kualifikasi Piala Dunia 1998 bertajuk One Team in Tallinn.-Istimewa-

DailySports.ID - Sepak bola Eropa memang terdepan untuk urusan ketertiban tim-tim dalam menjalankan aturan yang berlaku, tapi bukan berarti Benua Biru tidak pernah dihebohkan dengan skandal memalukan, terlebih di ajang sebesar Kualifikasi Piala Dunia.

Tepat 28 tahun silam, 9 Oktober 1996, jagat sepak bola Eropa direcoki satu skandal yang dikenal publik dengan sebutan "One Team in Tallinn".

Peristiwa unik ini melibatkan dua negara terkait pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 1998, yakni Estonia dan Skotlandia.

Ceritanya, Skotlandia yang bertandang ke Estonia mengirimkan surat kepada FIFA berisi penjelasan soal kurang memadainya lampu sorot di Stadion Kadriorg. Penerangan di beberapa sisi lapangan dinilai masuk kategori buruk.

Kondisi ini dirasakan Skotlandia saat melakukan latihan plus uji coba lapangan pada malam sebelum pertandingan. Permainan tim terganggu karena segenap pemain merasakan gelap di salah satu sisi lapangan. 

Skotlandia keberatan bila partai melawan Estonia dilangsungkan setelah matahari terbenam alias malam hari. Pelatih Craig Brown lantas menyurati FIFA dan segera menerima respons dari salah seorang komisioner bernama Jean-Marie Gantenbain.

Sang komisioner terjun langsung melihat lokasi lalu mengajak perwakilan federasi sepak bola Skotlandia dan Estonia untuk melakukan rapat tentang masalah ini. Solusi pun didapatkan kendati meninggalkan perasaan dongkol di kubu tuan rumah.

Gantenbain memutuskan duel dimajukan dari pukul 18.50 waktu setempat ke 15.00 di mana matahari belum terbenam.

Alasannya karena pihak federasi sepak bola Estonia (EJL) tidak mampu meyakinkan FIFA soal perbaikan kapasitas sinar lampu sorot stadion.

Hari pertandingan tiba. Skotlandia bersiap memasuki lapangan bersama wasit dan ofisial lain, tapi ada pemandangan aneh di sana. Estonia sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya barang satu pemain saja.

Belakangan diketahui Estonia menolak bertanding sore hari itu karena kecewa dengan keputusan perubahan jadwal dari FIFA yang dinilai sangat mendadak. 

"Kami sudah meminta FIFA tidak menggeser jadwal pertandingan Kualifikasi Piala Dunia melawan Skotlandia," ujar Wakil Presiden EJL, Aiver Pohlak kala itu. 

"Mereka mewajibkan kami datang di tengah hari bolong ketika pemain sedang menyantap makan siang. Kami baru akan meninggalkan kamp latihan sekitar pukul 16.00," jelasnya.

Kubu Skotlandia sempat berpikir tim lawan sengaja datang terlambat sebagai bentuk protes, tapi toh tak ada tanda-tanda kemunculan setelah ditunggu beberapa menit.

Wasit akhirnya memutuskan kemenangan WO buat Skotlandia dan meminta pemain masuk lapangan, melakukan sepak mula, kemudian menembak bola ke gawang yang kosong. Sebuah formalitas yang umum dilakukan dalam situasi WO.

Sore itu, Stadion Kadriorg dihadiri sekitar 1.000 suporter Skotlandia. Kasus langka ini lantas dijadikan bahan lawakan oleh mereka dengan sebuah nyanyian. 

Liriknya berbunyi "One team in Tallinn, There's only one team in Tallinn" yang diaransemen secara spontan dari lagu terkenal asal Kuba, Guantanamera.   

Pasca-laga, FIFA sempat memberikan kemenangan gratisan 3-0 kepada Skotlandia, tapi Estonia beruntung mendapat dukungan dari Presiden UEFA kala itu, Lennart Johansson. Dia meminta naik banding dan dikabulkan oleh FIFA.

Keputusannya adalah menggelar pertandingan ulang di tempat netral pada 11 Februari 1997. Stadion Louis II di Monaco dipilih sebagai venue sehingga Estonia dan Skotlandia bisa bertanding lagi secara adil.

Hasilnya, kedua tim bermain sama kuat sampai bubaran dan skor kacamata menutup skandal "One Team in Tallinn". Skotlandia belakangan meraih satu tiket ke Piala Dunia 1998 dari grup tersebut menemani Austria berkat koleksi 23 poin dalam 10 partai.

Susunan Pemain Estonia vs Skotlandia:

Estonia (4-2-3-1): -
Cadangan: -
Pelatih: Thordarson (Isl)

Skotlandia (4-3-3): 1-Goram; 2-McNamara, 3-Boyd, 4-Calderwood, 13-McKinlay; 6-Burley, 8-Lambert, 7-Collins; 11-McGinlay, 9-Dodds, 10-Jackson
Cadangan: -
Pelatih: Brown

Stadion: Kadriorg (1.000)
Gol: -
Wasit: Radoman (Yug)
Kartu Kuning: -
Kartu Merah: -

Berita Terkait
https://botany.oauife.edu.ng/ejournal.stikesbrebes.ac.idkadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/slot gacordinkes-satu-manis.banjarkab.go.idmail.mallbassura.idejournal.ydriv.comlinklist.bio/mabok88linklist.bio/slot123https://haveone.it/shop/https://fatepa.unram.ac.id/https://sikedi.pasamankab.go.id/