https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Apes! Dua Staf Timnas Kanada yang Bandel Intip Latihan Selandia Baru Dihukum Percobaan 8 Bulan Penjara

Apes! Dua Staf Timnas Kanada yang Bandel Intip Latihan Selandia Baru Dihukum Percobaan 8 Bulan Penjara

Apes! Dua Staf Timnas Kanada yang Bandel Intip Latihan Selandia Baru Dihukum Percobaan 8 Bulan Penjara

Staf Timnas Kanada Bandel Intip Latihan Selandia Baru, Auto Dihukum Percobaan 8 Bulan Penjara!-SOCCER CANADA-

DailySports.ID - Dua anggota staf tim sepak bola wanita Kanada telah dipulangkan setelah dituduh menjadi mata-mata menjelang Olimpiade 2024.

Sementara pelatih kepala Kanada tidak akan memimpin pertandingan pembuka turnamen karena Kanada kesulitan mempertahankan gelarnya.

Kini anggota staf pelatih tim sepak bola wanita Kanada dijatuhi hukuman percobaan delapan bulan penjara setelah menggunakan drone untuk memata-matai sesi latihan Selandia Baru.

Dilansir dari laman Daily Telegraph, Joseph Lombardi dijatuhi hukuman hanya dua hari setelah diketahui dia menggunakan drone untuk merekam tim lawan pada dua kali kesempatan.

Pria berkewarganegaraan Kanada berusia 43 tahun itu diadili pada Rabu (24/7/24) sore waktu setempat sebagai bagian dari sidang pengakuan bersalah awal (CRPC) dan ia telah menerima hukumannya.

Komite Olimpiade Kanada (COC) sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mengakui bahwa 'seorang anggota tim pendukung Canada Soccer yang tidak terakreditasi ditahan oleh otoritas Prancis'.

Hal tersebut menyusul adanya pengaduan dari Sepak Bola Selandia Baru.

Joseph Lombardi terdaftar menjelang pertandingan sebagai salah satu dari enam pelatih tim.

Menurut profil Canada Soccer-nya, ia telah terlibat dengan tim nasional wanita sejak 2013, dan juga membantu tim putra sejak 2018.

CEO Sepak Bola Selandia Baru, Andrew Pragnell telah meminta FIFA untuk mengambil tindakan segera atas skandal mata-mata yang melibatkan juara bertahan Olimpiade yakni Kanada.

Pragnell juga mengatakan kegagalan untuk melakukan hal tersebut dapat mencoreng integritas olahraga di seluruh turnamen.

"Tidak ada tempat untuk tindakan semacam ini dalam sepak bola dan tindakan segera harus diambil untuk mengatasi pelanggaran integritas ini,” kata Pragnell dalam sebuah pernyataan pada Kamis (25/7/24).

"Mendengar sekarang bahwa tim Kanada telah merekam rekaman rahasia latihan tim kami setidaknya dua kali adalah hal yang sangat memprihatinkan dan jika tidak segera ditangani dapat berdampak lebih luas terhadap integritas turnamen," sambungnya.

Pelatih wanita Kanada Bev Priestman mengundurkan diri dari tugas pembukaan pertandingan di tengah tuduhan penggunaan drone.

Canada Soccer mengatakan pihaknya akan melakukan tinjauan independen terhadap masalah ini sementara FIFA telah memulai proses disipliner.

CEO COC David Shoemaker mengatakan dia yakin pelatih Priestman tidak mengetahui insiden mata-mata tersebut, namun menambahkan bahwa jika ada fakta yang diketahui yang menunjukkan bahwa dia terlibat, maka badan tersebut akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut.

“Kami mencatat bahwa ada beberapa pengakuan dari Komite Olimpiade Nasional Kanada, dan mereka telah mengambil sanksi mereka sendiri terhadap tim Kanada,” tambah Pragnell.

“Namun, mengingat keseriusan situasi ini, dan potensi implikasinya terhadap integritas olahraga di seluruh turnamen, kami telah merujuk masalah ini ke komite disiplin FIFA untuk meminta tindakan segera.”

Kanada, yang memenangkan gelar Olimpiade pertama mereka tiga tahun lalu di Tokyo, membuka kampanye mereka di Paris melawan lawan Grup A Selandia Baru pada Kamis malam.

Pasukan keamanan Prancis di lokasi Paris 2024 mencegat rata-rata enam drone setiap hari, menurut Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal.

Attal mengatakan, drone tersebut kerap dioperasikan oleh wisatawan yang ingin berfoto.

“Itulah mengapa penting untuk mengingatkan masyarakat akan peraturan – ada larangan menerbangkan drone,” katanya.

“Sistem sudah ada untuk memungkinkan kami mencegat (drone) dengan cepat dan menangkap operatornya.”

Berita Terkait