7 Pakaian Adat Sumatera Selatan Beserta Gambar dan Penjelasannya Lengkap
Rabu, Sep 2024

pakaian adat sumatera selatan-traveloka-
DailySports.ID - Pakaian adat Sumatera Selatan merupakan bagian penting dari warisan budaya yang kaya dan beragam di Indonesia. Setiap jenis pakaian memiliki ciri khas dan makna mendalam, sehingga dapat mencerminkan identitas dan tradisi masyarakatnya. Itulah mengapa Pakaian adat wajib dilestarikan.
Dampak perubahan sosial memang membuat masyarakat mulai melupakan budaya daerahnya. Namun, bukan berarti budaya tersebut dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya apapun. Beruntungnya, dampak positif internet bisa membawa kamu untuk mendapatkan informasinya secara lebih lengkap!
Nama-Nama Pakaian Adat Sumatera Selatan
Melalui pakaian adat, kamu dapat melihat kekayaan seni, kerajinan, serta pengaruh sejarah yang membentuk budaya Sumatera Selatan hingga saat ini. Adapun nama-nama pakaian adat dari Sumatera Selatan adalah sebagai berikut:
1. Pakaian Adat Kebaya Kelemkari
Kebaya ini merupakan pakaian adat wanita yang terbuat dari bahan lembut dengan hiasan bordir yang rumit. Kebaya Landoong sering dipadukan dengan kain songket atau sarung. Kebaya ini memiliki panjang yang mencapai di bawah lutut, menjadikannya pilihan yang elegan untuk berbagai acara.
Kebaya landoong atau kelemkari terbuat dari kain tenun berkualitas tinggi. Salah satu ciri khasnya adalah sulaman yang menggunakan benang emas atau benang berwarna. Selain itu, kebaya ini juga dapat dihias dengan cap atau cetakan cairan emas, sehingga menambah keindahan dan keunikan desainnya.
2. Pakaian Adat Aesan Selendang Mantri
Pakaian Adat Aesan Selendang Mantri-kompas-
Aesan selendang manteri dulunya merupakan pakaian yang dikenakan oleh para menteri dan adipati. Pakaian adat Sumatera Selatan anak laki-laki berbentuk selendang panjang yang cukup untuk dililitkan di sekitar tubuh, memberikan kesan mewah saat dikenakan.
Sejatinya, aesan ini juga merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Namun, saat ini lebih dikenal sebagai pakaian anak laki-laki yang khotam Al-Quran. Selain itu, alat musik tradisional seperti tanjidor juga akan dimainkan untuk menyanyikan lagu daerah Sumatera Selatan pada acara khotam tersebut.
3. Pakaian Adat Celano Lok Cuan
Celana ini mirip dengan celano belabas tetapi memiliki variasi dalam desain, seringkali dengan hiasan tambahan pada bagian pinggang atau ujung celana. Biasanya, celano lok cuan ini dikenakan oleh kaum bangsawan atau tokoh masyarakat dalam upacara khusus.
Celano ini tidak disulam menggunakan benang emas layaknya celano belabas. Ukurannya juga lebih lebar, sehingga terkesan lebih nyaman. Selain itu, berbeda dengan pakaian adat Jawa Timur, pakaian adat dari Sumatera Selatan ini lebih menekankan pada ornament yang rumit.
4. Pakaian Adat Kodong Kajang
Pakaian Adat Kodong Kajang-suara-
Kodong Kajang adalah kain yang digunakan sebagai penutup bagian bawah tubuh pria. Kain ini dipakai di sekitar pinggang dan biasanya terbuat dari bahan yang kuat dengan motif khas dari Palembang. Koodong kajang melambangkan ketegasan dan kewibawaan.
Dalam konteks sosial, penggunaan koodong kajang menunjukkan status dan kedewasaan seseorang. Pakaian adat Sumatera Selatan ini hanya digunakan oleh orang yang sudah tua. Dengan kata lain, koodong kajang ini melambangkan sosok kedewasaan dari orang yang bertambah usia.
5. Pakaian Adat Pak Sangkong
Pakaian Adat Pak Sangkong-idntimes-
Pak sang kong berasal dari budaya Tionghoa, yang menunjukkan pengaruh budaya asing dalam tradisi lokal. Pakaian ini biasanya terbuat dari bahan berkualitas tinggi, seperti beludru, dan dihiasi dengan berbagai ornamen yang menambah kesan mewah.
Pakaian untuk anak perempuan ini dilengkapi dengan kain songket, baju kurung yang ditenun dengan motif indah, serta selendang songket. Biasanya, acara khotaman ini diiringi dengan alat musik pukul atau alat musik tiup seperti tanjidor agar meriah.
6. Pakaian Adat Adat Banyuasin
Pakaian Adat Adat Banyuasin-trippers-
Baju adat Banyuasin cenderung didominasi oleh warna yang lebih gelap, seperti hitam, yang dipadukan dengan warna kuning keemasan. Kombinasi warna ini memberikan kesan elegan dan mewah, mencerminkan status sosial pemakainya.
Pakaian ini biasanya dilengkapi dengan berbagai aksesoris yang memperindah penampilan, seperti mahkota, bungo cempako, kelapo standan, dan kembang goyang. Selain itu, baju ini juga sering dipadukan dengan kain songket yang memiliki motif napan perak.
7. Pakaian Adat Celano Belabas
Celano belabas adalah celana panjang yang dikenakan dalam pakaian adat Sumatera Selatan. Celana ini memiliki panjang yang dimulai dari bagian bawah lutut hingga mencapai mata kaki, sehingga memberikan kesan formal dan rapi bagi si pemakai.
Salah satu ciri khas pakaian adat dari Sumatera Selatan ini adalah adanya hiasan sulaman benang emas. Hiasan ini biasanya terletak di bagian pinggul hingga bawah celana dengan motif jajur, menambah keindahan dan kemewahan pada pakaian tersebut.
Aksesoris Pakaian Adat di Sumatera Selatan
Selain pakaian adatnya, ada juga beberapa aksesoris atau hiasan khusus yang menjadi pelengkap pakaian adat utama. Berikut daftar aksesorisnya:
1. Badong
Badong adalah selempang yang dikenakan di bahu sebagai aksesori tambahan pada pakaian adat pria. Badong biasanya dibuat dari kain songket atau kain sutra dengan motif yang kaya, memberikan kesan kemewahan dan kebesaran bagi siapa saja yang memakainya.
Selempang ini tidak hanya sebagai aksesori, tetapi memiliki makna dan nilai estetika. Desain badong sering kali dihiasi dengan huruf Arab atau angka yang diyakini dapat membawa keberkahan.
2. Tanjak
Tanjak adalah penutup kepala tradisional pria yang dibuat dari kain songket. Bentuknya menyerupai mahkota dan digunakan sebagai simbol kehormatan dan kebesaran. Tanjak biasanya dikenakan dalam upacara adat dan acara resmi sehingga agak sulit untuk melihatnya di kehidupan sehari-hari.
Tanjak umumnya dibuat dari kain persegi empat dengan ukuran sekitar 1 meter x 1 meter. Kain ini dilipat dan diikat sedemikian rupa untuk membentuk tanjak yang rapi. Tanjak sering kali dihias dengan sulaman atau motif tertentu yang menambah keindahan dan nilai budaya.
3. Gelang Sekel Kepalak Nago
Dalam konteks budaya, gelang ini tidak hanya berfungsi sebagai aksesori, tetapi juga sebagai penanda status dan harapan untuk masa depan gadis tersebut. Dengan mengenakan gelang ini, diharapkan gadis tersebut akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan dalam kehidupan pernikahannya.
Pakaian adat Sumatera Selatan berupa gelang kaki ini umumnya digunakan sebagai bekal dari seoraang ayah untuk sang anak perempuan yang hendak menikah atau telah menikah. Dengan begitu, ia tidak akan diperlakukan buruk dalam pernikahannya dan selalu hidup damai bersama sang suami.
4. Sewet Bumpak
Sewet bumpak dibuat dari tenunan yang rapi dan dihiasi dengan bunga-bunga kecil yang terbuat dari benang emas. Hiasan tersebut memberikan sentuhan mewah dan elegan pada kain. Selain itu, bagian bawah kain, sekitar 10 hingga 12 cm, lalu diberi hiasan pinggiran dari benang emas.
Sewet bumpak merupakan simbol dari kekayaan budaya Sumatera Selatan. Dengan desain yang indah dan hiasan yang menawan, kain ini tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga sebagai representasi dari tradisi dan warisan budaya yang patut dilestarikan hingga generasi berikutnya.
Masing-masing pakaian adat Sumatera Selatan mulai dari kebaya hingga aksesori di atas tidak hanya indah secara visual tetapi juga kaya akan makna budaya. Pakaian adat tersebut juga mencerminkan nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi oleh masyarakat di Sumatera Selatan.
Sebagai generasi muda di era modern seperti sekarang ini, sudah sewajarnya jika kamu mulai mempelajari tentang budaya Indonesia. Dengan begitu, budaya tersebut tidak akan punah dan akan tetap dilestarikan dari generasi saat ini ke generasi berikutnya tanpa terputus oleh apapun.