15 Pakaian Adat Kalimantan Utara untuk Perempuan dan Laki-laki

15 Pakaian Adat Kalimantan Utara untuk Perempuan dan Laki-laki

Pakaian Adat Kalimantan Utara -beritasatu-

DailySports.ID - Pakaian adat Kalimantan Utara adalah salah satu warisan budaya nasional yang memiliki ciri khas dan kegunaan tersendiri. Pakaian adatnya memiliki desain dan bentuk menarik yang bisa digunakan dalam acara tertentu seperti penyambutan tamu, pernikahan, perayaan panen, dan upacara adat lainnya. 

Perlu kamu ketahui sebelumnya, pakaian adat yang ada di Kalimantan Utara sudah terlihat lebih modern. Beberapa detail bagiannya dipadukan dengan unsur budaya Kaltara yang terkenal begitu kental. Dengan begitu, baju adat diharapkan mampu mempresentasikan budaya serta kehidupan masyarakat setempat. 

Pakaian Adat Kalimantan Utara Untuk Perempuan Dayak

pakaian adat dayak perempuan
pakaian adat dayak perempuan-youtube @TRANS7Lifestyle-

Sebenarnya Provinsi Kalimantan Utara baru diresmikan tahun 2012. Hal ini membuat budaya serta gaya hidup masyarakatnya sudah terlihat lebih modern dibandingkan provinsi lain. Berbeda dengan pakaian kerajaan Ternate, Suku Dayak Kaltara memiliki sejumlah pakaian adat unik dari berbagai desain motif.

1. Baju Adat Ta'a Perempuan Sederhana

Keunikan pakaian adat Kalimantan Utara memang sudah diakui berbagai kalangan. Seperti baju adat Ta'a khas perempuan kali ini yang seringkali dikenakan Suku Dayak Kenyah. Masyarakat Dayak Kenyah memiliki ciri fisik mirip keturunan Tionghoa sehingga kebanyakan matanya sipit. 

Pada umumnya pakaian adat Ta'a terbuat dari bahan kain beludru berwarna hitam. Bagian detail lainnya dilengkapi hiasan berupa manik-manik jahit yang terlihat gemerlapan. Bagian atas bajunya berbentuk rompi tanpa lengan, kemudian bawahannya berupa rok bermotif senada satu sama lain. 

2. Ta'a Motif Burung Enggang

Motif baju Ta'a burung enggang mengandung makna "Alam Atas" atau kedewataan Suku Kenyah. Seperti kamu ketahui, burung enggang memiliki ciri khas tubuh besar serta paruhnya indah. Nah, biasanya baju Ta'a motif burung enggang hanya dikenakan oleh beberapa Suku Paren Kenyah. 

3. Baju Ta'a Motif Manusia

Berbeda dengan peninggalan kerajaan Samudra Pasai, Provinsi Kaltara memiliki baju Ta'a motif manusia yang menggambarkan nenek moyang Suku Dayak. Biasanya hanya kepala adat yang menggunakan baju Ta'a bermotif manusia sebagai simbol pelindung serta panutan masyarakat. 

4. Ta'a Motif Aso

Masyarakat Kalimantan Utara menyebut anjing dengan nama "aso". Sekitar tahun 2014, baju adat motif aso bermunculan sebagai simbol kesetiaan Suku Dayak Kenyah. Pembuatan baju adat aso juga sebagai penghargaan bagi anjing yang selalu membantu pekerjaan masyarakat sehari-hari. 

5. Baju Ta'a Bermotif Naga

Rumah adat dan pakaian adat Kalimantan Utara memang memiliki ciri khas tersendiri. Seperti baju adat Ta'a yang memiliki berbagai macam desain motif berbeda. Selain model sederhana, Ta'a bermotif naga konon hanya digunakan oleh kaum bangsawan kerajaan Paren Dayak Kenyah. 

Berbeda dengan pakaian khas kaum bangsawan kerajaan Malaka, Ta'a motif naga mengandung unsur mitologi khas budaya Tiongkok. Ta'a bermotif naga bermakna kemakmuran, keamanan, dan perlindungan bagi kalangan kaum Paren yang mengenakannya saat menggelar acara tertentu. 

6. Baju Ta'a Motif Harimau

Tidak hanya memiliki keberagaman alat musik pukul, namun Provinsi Kalimantan Utara memiliki baju adat dari berbagai motif. Selain Ta'a motif naga, kamu juga bisa menemui baju adat Ta'a motif harimau yang memiliki simbol kepemimpinan bagi para kepala adat Dayak Kenyah lho. 

Pakaian Adat Sapei Sapak Khusus Laki-Laki Dayak

Pakaian Adat Sapei Sapak Khusus Laki-Laki Dayak
Pakaian Adat Sapei Sapak Khusus Laki-Laki Dayak-orami-

Di tengah dampak negatif globalisasi yang kian merajalela, masyarakat Kaltara masih menjaga warisan budayanya berupa pakaian adat Sapei Sapak. Desain bajunya memang hampir mirip Ta'a, namun kaum pria hanya memanfaatkan gulungan selendang mirip celana dalam atau cawat. 

1. Motif Tumbuhan

Dampak perubahan sosial mempengaruhi kaum laki-laki lebih suka mengenakan celana pendek hitam. Untuk menonjolkan identitas baju adat, Sapei Sapak dilengkapi aksesoris mandau pinggang, perisai perang, taring babi, tulang, dan biji-bijian berasal dari bahan alam sekitar tempat tinggal. 

Pakaian adat Sapei Sapek biasanya menggunakan motif tumbuhan atau kokawang. Mengapa motif tumbuhan? Hal ini dikarenakan Kalimantan Utara memiliki banyak sekali pohon tengkawang. Baju adat motif tumbuhan menggambarkan kesuburan tanah saat petani bercocok tanam. 

2. Baju Adat Bulang Kurung

Pernah melihat pakaian nyentrik Bulang Kurung ala Ida Dayak? Rupanya pakaian Ida Dayak tidak boleh digunakan oleh sembarangan orang lho. Berbeda dengan pakaian khas Kerajaan Banjar, Bulang Kurung Kalimantan Utara hanya bisa dikenakan oleh orang-orang yang memiliki kesaktian. 

Pakaian terbuat dari kulit pohon nyamu, bulu binatang, kulit hewan, dan tanduk binatang super kokoh. Bulang Kurung biasanya memiliki atasan lengan pendek. Pakaian bisa dikenakan pria maupun wanita saat tengah melakukan ritual sesuai kepercayaan Suku Dayak Kalimantan Utara. 

3. Bulang Kurung Lengke

Modelnya hampir mirip baju adat Bulang Kurung, Bulang Kurung Lengke memiliki ciri khas lengan panjang pada bagian atasannya. Jenis pakaian adat biasa dikenakan oleh kalangan dukun sakti daerah Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat. Apakah orang biasa boleh mengenakannya?

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Kalimantan Utara, baju Bulang Kurung Lengke tidak boleh digunakan semua orang. Apabila dikenakan oleh perempuan sakti biasanya bermakna sederhana, anggun, penuh wibawa, berkarakter kuat, dan memiliki kesaktian menyembuhkan sakit. 

Pakaian Adat Kalimantan Utara Khas Suku Tidung

Pakaian Adat Suku Tidung
Pakaian Adat Suku Tidung-antaranews-

Suku Tidung merupakan salah satu suku yang mendiami daerah Kalimantan Utara, lalu sebagian lain menyebar ke Sabah Malaysia. Mayoritas Suku Tidung memang memeluk agama Islam, oleh sebab itu desain bajunya menyimbolkan makna filosofis adat istiadat serta kepercayaan masyarakat. 

1. Pakaian Adat Sina Beranti

Tentu berbeda dengan peninggalan kerajaan Kutai, Suku Tidung Kalimantan Utara juga punya baju adat jenis Sina Beranti. Pakaian adat akan dikenakan oleh pengantin laki-laki Suku Tidung. Nah, mereka menggunakan asesoris khas berupa mahkota kepala atau Jamong Melaka. 

Bagian dadanya ditutup kain bernama kandi sebagai simbol pertahanan terhadap segala bentuk serangan musuh. Kamu juga akan melihat tambahan asesoris lain berupa gelang kaki, gelang lengan atas, gelang tangan, dan masih banyak asesoris menyelimuti bagian tubuh lainnya. 

2. Talulandom

Dulunya Kerajaan Tidung mengalami kepunahan akibat politik adudomba penjajah Belanda. Nah, muncullah kalangan baru Suku Tidung Ulum Pagun yang memiliki pakaian adat Talulandom. Jenis pakaian resmi memiliki tampilan lebih tertutup dengan atasan serta bawahan berupa celana. 

3. Selampoy

Pakaian adat Kalimantan Utara Suku Tidung umumnya berwarna orange atau kuning. Terdapat corak merah tepat pada bagian dadanya. Saat mengenakannya dalam acara adat tertentu, Suku Tidung juga menambahkan penutup kepala sebagai mahkota biasa dinamakan "Tandung Gulung".

Pakaian adat Kalimantan Utara Selampoy menggunakan aksesoris selendang kuning bercorak hitam. Biasanya Suku Tidung mengenakan selampoy saat menghadiri acara penyambutan tamu Kabupaten Nunukan serta pernikahan warga setempat. 

4. Pelimbangan dan Kurung Buntut

Dalam kesehariannya, masyarakat Suku Tidung mengenakan pakaian adat Pelimbahan Kurung Buntut yang cukup tertutup. Bagian atasnya menggunakan atasan lengan pendek, kemudian pria akan mengenakan celana pendek bermotif gelap seperti hitam, cokelat, dan lainnya. 

Pakaian adat Kalimantan Utara awalnya memang hanya ada ada 2 jenis yakni Ta'a (baju perempuan) dan Sapei Sapak (baju adat laki-laki). Namun seiring berjalannya waktu, kedatangan Suku Tidung seolah membawa pengaruh baru dari segi pakaian adat, tempat tinggal hingga unsur budaya khas Malaka. 

Berita Terkait