7 Tari Tradisional Papua Barat Daya dan Makna Lengkapnya

7 Tari Tradisional Papua Barat Daya dan Makna Lengkapnya

Tari Tradisional Papua Barat Daya-GenPI-

DailySports.ID - Tari tradisional Papua Barat Daya berbeda dengan tari tradisional Papua Selatan. Meski begitu, keduanya sama-sama memiliki gerakan yang indah dan makna tersendiri. Sebagai warga Indonesia, kita harus mengenal masing-masing tari tradisional di setiap daerah.

Pasalnya, salah satu cara untuk melestarikan tarian tradisional adalah dengan mempelajarinya. Untuk itu, mari kita mengenal lebih dalam mengenai tarian tradisional Papua Barat Daya!

Tari Tradisional Papua Barat Daya beserta Penjelasannya

Papua Barat Daya dan Papua Barat merupakan 2 provinsi yang berbeda. Karena itu, tari tradisional Papua Barat Daya pun berbeda dengan tarian Papua Barat. Sekarang, mari kita mempelajari daftar tarian khas Papua Barat Daya yang wajib kamu tahu:

1. Tari Sajojo

Tari Sajojo
Tari Sajojo-Detik-

Kamu pasti sudah sering mendengar nama tarian yang satu ini, bukan? Ya, tari sajojo merupakan salah satu tari Papua Barat Daya yang wajib untuk kita lestarikan. Umumnya, tari sajojo dibawakan saat ada pertunjukan seni, upacara adat, maupun acara budaya lainnya.

Penari akan menggerakkan kakinya dengan ceria dan energik sambil diiringi dengan lagu daerah Papua, yaitu Sajojo. Tarian yang berasal dari daerah Sorong, Papua Barat Daya ini memiliki ciri khas pada gerakan penarinya yang sangat kompak.

Selain itu, kostum yang dipakai oleh para penari sajojo pun memiliki ciri khas tersendiri. Properti busana yang dipakai adalah rok rumbai berwarna coklat muda dengan kalung dan tombak. Tarian ini sudah ada sejak tahun 1990-an dan sampai sekarang masih sering dipentaskan.

2. Tari Aluyen

Ada banyak masyarakat Indonesia yang mengenal tarian ini sebagai tarian Papua. Lebih tepatnya, tari aluyen merupakan tarian khas Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Tarian daerah Papua satu ini sudah ada dan sering dipentaskan sejak Indonesia belum merdeka.

Cukup berbeda dengan tari tradisional Papua Barat Daya yang pertama, tari aluyen lebih sering ditampilkan dalam acara adat. Biasanya, warga setempat akan membawakan tarian ini saat pembangunan rumah baru dan pembukaan kebun baru.

Untuk waktu menarikannya sendiri bisa siang ataupun malam. Hanya saja, jika tarian ini dilakukan di dalam rumah adat, maka pertunjukan ini akan berlangsung selama 1-2 bulan. Ini yang menjadi keunikan dari tari aluyen.

Jika dilihat secara sekilas, gerakannya tampak cukup mudah. Namun, sebenarnya tarian ini lebih rumit dari kelihatannya, karena gerakan pinggul penari harus seirama dengan lagunya. Biasanya, penari mengenakan pakaian adat Papua Barat Daya yang dilengkapi dengan aksesoris tambahan.

3. Tari Koba-Koba

Tari Koba-Koba
Tari Koba-Koba-YouTube @Humas res Sorsel-

Tidak kalah berharga dari tari tradisional Papua Tengah, kita juga harus melestarikan tarian yang satu ini. Tarian koba-koba merupakan sebuah seni tari yang dibuat oleh Chun Funky Papua. Jadi, mungkin kamu sudah cukup sering mendengarnya.

Nama tarian daerah Papua Barat Daya ini berasal dari bahasa Melayu yang berarti kabar. Selain itu, tarian ini juga dianggap sebagai ciri khas Sanggar Budaya Manoi di Papua Barat Daya. Maka dari itu, warga setempat masih sering menampilkan tarian ini saat ada upacara adat.

Bahkan, sampai sekarang pun Sanggar Budaya Manoi sering mengajari anak-anak muda agar bisa menarikan tarian ini. Upaya ini mereka lakukan agar tari koba-koba dapat semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia.

4. Tari Yosim Pancar

Tari Yosim Pancar
Tari Yosim Pancar-YouTube @PIKK PLN PUSAT-

Orang-orang menyebut tari tradisional Papua Barat Daya ini dengan nama tari yospan. Sebenarnya, tarian ini sendiri memiliki ciri khas yang mampu membuat banyak orang kagum. Selain itu, maknanya pun sangatlah positif, yaitu sebagai bentuk persaudaraan dan persahabatan.

Salah satu ciri khas dari tarian ini bisa dilihat dari formasi gerakannya. Penari akan membentuk sebuah lingkaran, kemudian mereka akan jalan berkeliling sambil terus menari. Penari tidak boleh menghentikan gerakannya saat sedang menampilkan tarian ini.

Pasalnya, gerakan penari harus selalu seirama dengan lagunya. Gerakan demi gerakan akan ditampilkan dengan penuh semangat dan energik. Sementara untuk kostum yang dipakai oleh para penari sendiri adalah pakaian daun dan penutup kepala khas Papua.

5. Tari Kafuk

Tari Kafuk
Tari Kafuk-dimensiindonesia-

Tari yang berasal dari Papua Barat Daya selanjutnya adalah tari kafuk. Tari tradisional ini berasal dari kabupaten Tambrauw. Umumnya, warga setempat akan menampilkan tarian ini saat sedang kedatangan tamu istimewa.

Hal ini terjadi karena makna tari kafuk sendiri adalah sambutan masyarakat Papua yang penuh suka cita. Jadi, tidak heran jika tarian ini lebih sering dipentaskan dalam acara sambutan tamu istimewa. Meski begitu, kamu juga bisa menonton pertunjukan tari ini di acara hiburan tertentu.

Formasi tarian ini cukup berbeda dengan beberapa tarian Bali. Bagian depan akan diisi oleh para tetua, kemudian disusul dengan anak-anak muda, dan diakhiri dengan barisan anak-anak kecil. Melihat formasinya ini, dapat dipastikan bahwa tari kafuk bisa ditampilkan oleh semua kalangan usia.

6. Tari Magasa

Tari Magasa
Tari Magasa-indonesiakaya-

Sebenarnya, tari tradisional Papua Barat Daya satu ini merupakan tarian khas Suku Arfak. Sementara di Papua Barat Daya sendiri ada sebuah daerah yang ditinggali oleh Suku Arfak, yaitu kabupaten Tambrauw.

Tari magasa menjadi salah satu budaya yang dilestarikan di sini, seperti makanan khas Papua dan senjata tradisional Papua. Biasanya, masyarakat Suku Arfak menampilkan tarian ini sebagai perayaan kemenangan.

Tidak hanya itu, tarian ini juga sering dibawakan saat ada upacara adat. Sebab, makna lain dari tari magasa adalah sebagai simbol persatuan Suku Arfak. Oleh karena itu, jenis kelamin, usia, dan status sosial penari magasa pun sangatlah bervariasi.

Nantinya, para penari akan membentuk sebuah formasi memanjang dan saling bergandengan tangan. Kemudian, ketika syair lagu mulai terdengar, mereka akan bergerak sesuai dengan iramanya.

7. Tari Wutukala

Tari Wutukala
Tari Wutukala-indonesiakaya-

Sama halnya seperti tari tradisional Papua Pegunungan, tarian ini juga memiliki makna tersendiri. Makna tari wutukala adalah menggambarkan aktivitas berburu yang dilakukan oleh masyarakat Suku Moi. Seperti yang kita tahu, Suku Moi termasuk salah satu suku yang ada di Papua Barat Daya.

Meski begitu, Suku Moi juga ada di provinsi Papua Barat. Jadi, tari wutukala tidak hanya sering ditampilkan di satu daerah Papua saja.

Tari tradisional ini merupakan seni tari berkelompok, seperti sejumlah tarian Bengkulu yang kita tahu. Namun, ada juga beberapa penari yang membawakan tarian ini dengan berpasangan. Tari wutukala termasuk tarian tradisional yang paling populer di daerah pesisir Sorong.

Sebab, sejarah tarian ini berawal dari kisah pasangan yang sedang berburu ikan dan mengalami kesulitan saat memakai tombaknya. Maka dari itu, tarian ini diawali dengan masuknya penari pria, lalu disusul dengan penari wanita yang membawa noken.

Pembahasan tentang tari tradisional Papua Barat Daya memang tidak kalah menarik dengan pembahasan tentang makanan khas Ambon. Agar budaya Indonesia ini tidak punah, kita harus selalu melestarikannya.

Baik tari sajojo, tari aluyen, tari koba-koba, tari yosim pancar, tari kafuk, tari magasa, dan tari wutukala dapat kita lestarikan dengan mempelajarinya. Selain itu, kita juga dapat mengapresiasi penari-penari tradisional Papua yang telah menampilkan tarian membanggakan ini.

Berita Terkait