Sejarah Bola Hari Ini, Bentrok 2 Mutiara Hitam Beda Kutub yang Melegenda Pele vs Eusebio
Jumat, 11 Oktober 2024, 10:45 WIB

Potret pertandingan Piala Interkontinental 1962 antara Benfica vs Santos.-Benfica-
DailySports.ID - Jagat sepak bola era 1960-an diramaikan dengan keberadaan dua pemain legendaris berbeda negara yang seumuran dan kebetulan memiliki julukan serupa, yakni A Perola Negra alias Si Mutiara Hitam.
Siapa lagi kalau bukan Pele (Brasil) dan Eusebio (Portugal). Kedua legenda ini sudah berpendar bareng klub dan tim nasional masing-masing sejak usia belia.
Khusus Pele bahkan sudah merengkuh trofi Piala Dunia pada usia 17 tahun (1958), sedangkan Eusebio menjuarai Piala Champions (sekarang Liga Champions) pada usia 20 tahun (1961-62).
Takdir mempertemukan kedua Mutiara Hitam ini dalam ajang Piala Interkontinental. Pele bersama Santos berpredikat jawara Copa Libertadores 1962, sementara Eusebio bareng Benfica berstatus kampiun Piala Champions 1961-62.
Duel ini ibarat menentukan manakah klub terbaik di dunia kala itu lantaran belum mengenal Piala Dunia Klub yang sesungguhnya baru diputar puluhan tahun kemudian pada 2000. Santos menjadi representasi Amerika Latin dan Benfica mewakili Benua Eropa.
Piala Interkontinental saat itu masih memakai format kandang-tandang. Santos bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu dan sukses memetik kemenangan tipis 3-2 di Stadion Maracana berkat sepasang gol Pele plus aksi Coutinho.
Berikutnya, giliran Benfica yang menjamu Santos di Estadio da Luz pada 11 Oktober 1962. Kubu tuan rumah bermaksud membalas kekalahan sekaligus memastikan trofi Piala Interkontinental di hadapan publik sendiri.
Benfica pantas jemawa menjelang laga karena menyimpan modal mentereng berupa 100 persen kemenangan kandang di semua ajang (Liga Portugal dan Piala Champions) sepanjang musim terdahulu (1960-61) hingga Oktober 1962.
Namun, apa yang terjadi di atas lapangan sungguh mengejutkan. Benfica seperti diajari bermain sepak bola, terutama oleh satu pemain bernama Pele yang waktu itu bahkan belum genap berusia 22 tahun.
Awalnya, Pele cuma menyarangkan dua gol hingga turun minum. Dia baru menyempurnakan kontribusinya menjadi hattrick pada babak kedua, ditambah sumbangsih Coutinho dan Pepe, memaksa Benfica tertinggal 0-5 sampai lima menit sebelum bubaran.
Benfica sejatinya masih berkeyakinan bisa memukul balik Santos karena berkaca kepada memori final Piala Champions enam bulan sebelumnya. Eusebio dkk. mampu menceploskan tiga gol di babak kedua dan menang 5-3.
Akan tetapi, Pele menghancurkan semangat bertanding Benfica. Momentumnya adalah ketika sang legenda 'menari-nari' di area pertahanan tuan rumah lalu.
Dia mengelabui empat pemain sebelum mengirimkan operan matang kepada Coutinho yang sudah menanti dan tinggal melepaskan sentuhan ringan ke gawang.
Lantas, bagaimana dengan Mutiara Hitam Benfica? Malam itu bukanlah milik Eusebio. Dia memang sempat mencetak gol penipis kekalahan pada menit ke-85, tapi menanggung malu akibat sekali terkena nutmeg alias dikolongi oleh Mutiara Hitam kubu sebelah.
Pele dan Santos berhak membawa pulang trofi Piala Interkontinental yang sekaligus merupakan prestasi perdana di ajang ini. Keunggulan agregat 8-4 juga menjadi skor paling telak dalam format kandang-tandang.
Sebaliknya, Benfica mesti gigit jari lantaran kembali gagal memenangi Piala Interkontinental. Kesempatan pertama setahun terdahulu berakhir menyakitkan setelah ditekuk Penarol dengan skor 1-2.
"Tadinya saya sempat berharap bisa menghentikan Pele, tapi selepas pertandingan saya justru diyakinkan kalau dia merupakan pesepak bola yang berasal dari planet lain. Saya dikerjai oleh alien," ujar kiper Benfica kala itu, Costa Pereira.
Susunan Pemain Benfica vs Santos:
Benfica (4-1-5): 1-Costa Pereira; 2-J. Santos, 3-Raul Machado, 4-D. Cavem, 5-Fernando Cruz; 6-H. Fernandes; 10-Mario Coluna, 7-Jose Augusto, 8-Santana, 9-Eusebio, 11-Antonio Simoes
Cadangan: -
Pelatih: Fernando Riera (Chi)
Santos (4-2-4): 1-Gilmar; 4-Olavo, 2-Mauro Ramos, 6-Calvet, 3-Dalmo; 5-Zito, 8-Lima; 7-Dorval, 9-Coutinho, 10-Pele, 11-Pepe
Cadangan: -
Pelatih: Lula
Stadion: Estadio da Luz (73.000)
Gol: Eusebio 85', Santana 89'/Pele 15', 25', 64', Coutinho 48', Pepe 77'
Wasit: Pierre Schwint (Pra)
Kartu Kuning: -
Kartu Merah: -