https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Sejarah Bola Hari Ini, Laga Perpisahan Pele Sang Pemain Terhebat Brasil Sepanjang Masa

Sejarah Bola Hari Ini, Laga Perpisahan Pele Sang Pemain Terhebat Brasil Sepanjang Masa

Sejarah Bola Hari Ini, Laga Perpisahan Pele Sang Pemain Terhebat Brasil Sepanjang Masa

Pele melambaikan tangan kepada penggemar dalam pertandingan perpisahannya di New York Cosmos.-New York Cosmos-

DailySports.ID - Edson Arantes do Nascimento merupakan sebuah fenomena dalam sepak bola. Belakangan seluruh dunia mengenalnya dengan nama yang lebih simpel, Pele

Dia tersohor sebagai pesepak bola terhebat Brasil sepanjang masa berkat prestasi tanpa tanding menjuarai Piala Dunia sebanyak tiga kali (1958, 1962, 1970).

Pele adalah keindahan sepak bola itu sendiri. Dia disebut-sebut sebagai pemain komplet yang jago mencetak gol menggunakan kaki dan kepalanya serta memiliki keahlian luar biasa dalam melakukan dribel melewati dua sampai tiga orang.

Berdasarkan data IFFHS, total Pele menyarangkan 1.281 goals dalam 1.363 pertandingan di semua ajang, termasuk uji coba tak resmi dan tur-tur klubnya.

Hampir sepanjang karier Pele memperkuat klub raksasa Brasil, Santos, yakni sekitar 18 tahun (1956-1974). Total dia menyumbangkan 25 gelar bergengsi.

Antara lain Campeonato Brasileiro Serie A (6), Copa Libertadores (2), Piala Interkontinental (2), Intercontinental Supercup (1), Campeonato Paulista (10), serta Torneio Rio-Sao Paulo (4).

Setelah Santos, Pele sempat dua tahun memperkuat New York Cosmos (1975-1977) hingga memutuskan gantung sepatu di sana.

Momen perpisahan sang legenda terjadi pada laga eksibisi melawan eks klubnya, Santos, di Stadion Giants, New Jersey, 1 Oktober 1977.

Perpisahan Pele menarik atensi 76.891 penonton menurut laporan Associated Press. Pesohor olahraga turut hadir menyaksikan aksi pamungkas legenda berjulukan The Black Pearl alias Si Mutiara Hitam ini.

Beberapa nama beken yang hadir yakni Muhammad Ali (petinju legendaris) dan Bobby Moore (kapten Inggris perengkuh titel juara Piala Dunia 1966).

Beberapa saat sebelum kick-off, Pele dipersilakan menyampaikan kata-kata perpisahan kepada fansnya. Dia sempat berurai air mata saat mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang mengikuti sepak terjangnya sejak 1956.

Turut bermain satu tim dengan Pele adalah kapten Jerman yang menjuarai Piala Dunia 1974, Franz Beckenbauer, dan bintang asal Italia, Giorgio Chinaglia. Duel berlangsung menarik meski sebatas eksibisi.

Santos membuka keunggulan pada menit ke-13 melalui aksi Reynaldo. Cosmos baru bisa membalas tiga menit menjelang turun minum lewat torehan terakhir Pele yang sekaligus melengkapi jumlah fantastis 1.281 gol sepanjang karier.

Memasuki babak kedua, Pele berganti haluan memperkuat Santos usai berseragam Cosmos selama 45 menit.

Kondisi ini membuat serangan Santos makin tajam, tapi terbentur nasib sial lantaran justru Cosmos yang sukses menceploskan gol kemenangan via Raymon Mifflin (49').

"Pele memang sudah berada di ujung karier, tapi saya masih bisa melihat kilatan sihir setiap kali ia beraksi di atas lapangan."

"Saya pernah menyaksikan sendiri ia melakukan sesuatu yang mustahil dilakukan oleh pemain lain," kata rekan setimnya di Cosmos kala itu, Bobby Smith, seperti dilansir ESPN FC. 

Usai pertandingan, Cosmos dan Santos kompak memberikan bunga mawar putih kepada Pele dan tak lupa mengarak sang legenda keliling stadion sebanyak satu putaran sambil meneriakkan kata "Love, love, love" berulang kali.

Begitulah akhir dari kisah legendaris Pele, pesepak bola terhebat Brasil sepanjang masa yang juga sering disebut berbagi predikat pemain terbaik dunia sepanjang masa bersama legenda Argentina, Diego Maradona.

Berita Terkait