https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Dibandingkan Patrick Kluivert, Mengapa Bukan van Bronckhorst yang Melatih Timnas Indonesia?

Dibandingkan Patrick Kluivert, Mengapa Bukan van Bronckhorst yang Melatih Timnas Indonesia?

Dibandingkan Patrick Kluivert, Mengapa Bukan van Bronckhorst yang Melatih Timnas Indonesia?

Giovanni van Bronckhorst--SkySports

DailySports.ID - Patrick Kluivert menduduki kursi pelatih timnas Indonesia untuk menggantikan posisi Shin Tae-Yong.

Meski demikian, sebagai pelatih sepak bola, Patrick Kluivert secara di atas kertas tidak lebih baik dibandingkan dengan Giovanni van Bronckhorst.

Patrick Kluivert sendiri prestasinya sebagai pelatih adalah membawa Jong Twente menjuarai Liga Muda Belanda. 

Hal ini berbeda dengan Giovanni van Bronckhorst yang jadi salah satu pelatih berkualitas dengan raihan prestasi.

Van Bronckhorst sendiri pernah menangangi beberapa klub di Eropa, seperti Feyenoord dan Glasgow Rangers. 

Saat ini, pria berusia 49 tahun tersebut meneruskan karirnya sebagai pelatih kepala tim Liga Turki, yakni Besiktas.

Tak hanya itu, Van Bronckhorst memiliki kiprah yang lebih baik dibandingkan dengan Kluivert tersebut.

Pada Mei 2017, Van Bronckhorst yang menukangi Feyenoord sukses mengakhiri puasa gelar juara Liga Belanda selama 18 tahun.

Kepastian tersebut didapatkan usai menang dengan skor 3-1 atas Heracles. Pasukan Van Bronckhorst mengoleksi 82 poin di puncak klasemen Liga Belanda.

Feyenoord asuhan Van Bronckhorst hanya unggul satu angka di atas Ajax Amsterdam yang bersamaan menang 3-1 atas Willem II.

Selain masalah prestasi, seharusnya PSSI bisa mempertimbangkan Giovanni van Bronckhorst karena memiliki darah Indonesia.

Bahkan, Timnas Indonesia yang saat ini banyak dihuni pemain naturalisasi asal Belanda juga jadi pertimbangan.

Dengan demikian, tidak ada masalah bahasa seandainya PSSI lebih mempertimbangkan Giovanni van Bronckhorst.

Berbeda dengan Giovanni van Bronckhorst, Patrick Kluivert sendiri selain tidak memiliki darah keturunan Indonesia, juga kurang mentereng dalam hal prestasi.

Berita Terkait