Kupas Sejarah Piala Eropa, Hari Tersial Belanda Gagal 5 Penalti dalam 1 Laga Euro 2000
Rabu, Jun 2024

Kiper Italia, Francesco Toldo, menepis tendangan Boudewijn Zenden dalam babak adu penalti melawan Belanda di semifinal Euro 2000.-UEFA-
DailySports.ID - Penendang penalti seringkali dicibir sebagai pekerjaan paling mudah dalam sepak bola. Benarkah demikian? Silakan saja tanyakan kepada skuat Belanda di Euro 2000.
Bila mengeksekusi penalti itu mudah, bagaimana mungkin Belanda bisa gagal lima kali dalam enam kesempatan yang mereka dapatkan hanya dalam satu pertandingan, tepatnya semifinal Euro 2000.
Belanda di semifinal Euro 2000 adalah definisi nasib paling sial sesial-sialnya sial. Tak terhitung karunia Dewi Fortuna yang diterima hari itu, tapi tetap saja mereka tak mampu memaksimalkan untuk mengalahkan Italia dan lolos ke final.
Karunia Dewi Fortuna yang pertama dan paling utama adalah status tuan rumah bersama Belgia. Mereka selalu didukung penuh sekitar 50.000 penonton setiap kali bertanding, termasuk saat menghadapi Italia di semifinal Euro 2000.
Karunia kedua, skuat Belanda di Euro 2000 disesaki pemain-pemain berkualitas top yang masuk kategori generasi emas, lengkap dengan senior-senior seperti Frank De Boer, Phillip Cocu, dan Dennis Bergkamp sebagai pemimpinnya.
Karunia ketiga dan seterusnya muncul pada saat pertandingan. Belanda diuntungkan dengan kartu kuning kedua yang diterima bek Italia, Gianluca Zambrotta, pada menit ke-34.
Belum berhenti sampai di situ. Belanda juga tercatat dua kali mendapatkan hadiah penalti yang masing-masing dieksekusi oleh Frank De Boer pada babak pertama dan Patrick Kluivert pada babak kedua.
Tak disangka, dua-duanya gagal berbuah gol kemenangan, dengan perincian satu ditepis secara heroik oleh kiper Italia, Francesco Toldo, dan satu lagi membentur tiang sebelah kanan.
Dua momen apes itu tampaknya berimbas buruk kepada mental bertanding para pemain Belanda. Mereka dipaksa bertarung selama 120 menit di babak ekstra, bahkan mau tak mau harus lanjut menentukan pemenang via adu penalti menyusul hasil imbang 0-0 di waktu normal.
Jantung suporter Belanda seketika berdegup kencang. Mereka sadar adu penalti merupakan momok yang kerap melengserkan Tim Oranye dari turnamen besar, seperti Piala Eropa dan Piala Dunia.
Ingatan suporter pasti langsung tertuju kepada Piala Eropa 1992 dan Piala Dunia 1998. Kedua momen itu sama-sama terjadi di semifinal dan adu penalti membuyarkan mimpi Belanda lolos ke final turnamen.
Apa pun itu, suporter sebisa mungkin harus tetap bersemangat memberikan dukungan kepada para algojo utama Belanda sembari menyoraki setiap penendang Italia dan berharap sang lawan jatuh mental.
Cenayang Italia Bernama Francesco Toldo
Selebrasi Italia usai memastikan kemenangan atas Belanda di semifinal Euro 2000.-UEFA-
Satu hal yang mereka tidak tahu kala itu adalah Italia, terutama kiper Francesco Toldo, seperti mendapat wangsit sebelum hari pertandingan dan ia memprediksi bakal melakoni adu penalti melawan Belanda.
Sehingga, Toldo sudah mempelajari pola dan kecenderungan para penendang penalti Belanda lewat rekaman video. Dia bahkan menghafalnya sampai khatam.
"Belanda tak habis pikir dengan apa yang terjadi hari itu. Mereka benar-benar kalah total. Mereka tentu lebih dijagokan sebagai tuan rumah," kata Toldo beberapa waktu lalu dikutip dari FC Inter 1908.
"Semalam sebelum pertandingan semifinal Euro 2000, saya berkata kepada diri saya sendiri dan meyakini bakal melakoni adu penalti melawan Belanda. Jadi, saya duduk manis mempelajari penendang spesialis mereka lewat rekaman video dalam disket menggunakan komputer," tandasnya.
Persiapan matang itulah yang tidak dilakukan oleh Belanda menjelang semifinal Euro 2000. Wajar bila kemudian mereka cuma bisa menuntaskan satu dari empat penalti di babak tos-tosan.
Eksekusi Frank De Boer dan Boudewijn Zenden bisa ditebak Toldo dengan mudah, sementara tendangan Jaap Stam melambung tinggi ke angkasa. Satu-satunya algojo Belanda yang berhasil adalah Kluivert.
Di sisi lain, tiga dari empat penendang Italia, yakni Luigi Di Biagio, Gianluca Pessotto, dan Francesco Totti, sukses menjalankan tugas dengan baik. Sontak Gli Azzurri pun bersorak kegirangan, sedangkan Belanda tertunduk lesu.
Total Belanda gagal mengeksekusi lima penalti dari enam kesempatan yang didapatkan hanya dalam satu pertandingan! Sebuah rekor tersendiri di kejuaraan bergengsi sekaliber Piala Eropa.
Salah satu media ternama Inggris, BBC Sport, bahkan secara terang-terangan menyebut penalti Jaap Stam sebagai yang paling buruk sepanjang sejarah sepak bola.
"Saya sendiri tidak habis pikir kenapa Belanda sering kalah di babak adu penalti. Hari ini bukan yang pertama, dan bukan pula terakhir saya rasa. Sungguh bodoh, tapi mau bagaimana lagi? Kami hanya bisa menyalahkan diri sendiri," kata Dennis Bergkamp dikutip dari BBC Sport.
"Harus diakui mental kami jatuh usai dua kali gagal penalti di waktu normal. Sangat menyedihkan tersingkir dengan cara seperti ini. Kami seperti tak ditakdirkan menang via babak adu penalti, mau sekeras apa pun kami berlatih sebelum bertanding," timpal Frank De Boer.
Buntut dari kegagalan Belanda di Euro 2000, pelatih Frank Rijkaard langsung mengundurkan diri dan Dennis Bergkamp memutuskan gantung sepatu dari timnas Belanda. Memang separah itu lah kondisinya.
Susunan Pemain Italia vs Belanda:
Italia (5-3-2): 12-Toldo; 17-Zambrotta, 5-Cannavaro, 13-Nesta, 15-Iuliano, 3-Maldini; 14-Di Biagio, 4-Albertini (11-Pessotto 77'), 18-Fiore (20-Totti 83'); 10-Del Piero, 9-Inzaghi (21-Delvecchio 67')
Cadangan: 1-Abbiati, 22-Antonioli, 2-Ferrara, 6-Negro, 7-Di Livio, 8-Conte, 16-Ambrosini, 19-Montella
Pelatih: Dino Zoff
Belanda (4-4-2): 1-Van der Sar; 15-Bosvelt, 3-Stam, 4-F. de Boer, 12-Van Bronckhorst; 11-Overmars, 7-Cocu (20-Winter 95'), 8-Davids, 5-Zenden (14-Van Vossen 77'); 9-Kluivert, 10-Bergkamp (6-Seedorf 86')
Cadangan: 18-De Goey, 22-Westerveld, 2-Reiziger, 13-Konterman, 16-R. de Boer, 17-Van Hooijdonk, 19-Numan, 21-Makaay
Pelatih: Frank Rijkaard
Stadion: Amsterdam Arena (50.000)
Adu penalti: Di Biagio (masuk), Pessotto (masuk), Totti (masuk), Maldini (gagal)/De Boer (gagal), Stam (gagal), Kluivert (masuk), Zenden (gagal)
Wasit: Markus Merk (Jer)
Kartu Kuning: Zambrotta, Iuliano, Toldo, Maldini, Di Biagio (I)/Zenden, Davids, Van Bronckhorst, Stam (B)
Kartu Merah: Zambrotta 34' (I)