Timnas Indonesia Gagal Terus di Piala AFF Sampai Turun Peringkat Dunia FIFA, Apa yang Salah?
Senin, 23 Desember 2024, 23:51 WIB

Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia-x/@goal-
DailySports.ID - Perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 meninggalkan cerita kekecewaan. Alih-alih menjadi pesaing kuat, pasukan Shin Tae-yong justru terperosok di peringkat FIFA turun ke posisi 130 dunia.
Awal Piala AFF 2024 sempat memberikan harapan ketika Indonesia menang tipis 1-0 atas Myanmar. Hasil ini menyumbang tambahan 1,8 poin dalam ranking FIFA sekaligus memberikan awal yang positif.
Namun momentum itu terhenti di laga kedua dalam pertandingan sengit melawan Laos, skor berakhir imbang 3-3. Tim Garuda harus bermain dengan 10 pemain setelah Marselino Ferdinan mendapat kartu merah di menit ke-69.
Meski unggul 3-2, Laos berhasil mencetak gol penyeimbang melalui Peter Phanthavong dan hasil imbang ini tidak memberikan tambahan poin untuk Indonesia.
Pertandingan ketiga membawa Timnas Indonesia menghadapi Vietnam. Skuat Garuda harus puas dengan kekalahan 0-1 yang mengurangi 2,37 poin dalam perhitungan ranking FIFA.
Pada laga terakhir melawan Filipina, hasil buruk kembali terjadi. Indonesia kalah 2-3 membuat mereka kehilangan 2,91 poin.
Filipina yang sebelumnya kerap menjadi lawan mudah justru berhasil mencuri kemenangan. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Tim Garuda sekaligus menyegel posisi ketiga di grup.
Kendati demikian, Timnas Indonesia sudah seharusnya patut kecewa akan hasil pertandingan melawan Filipina, karena pernah mencatatkan kemenangan besar dengan skor 13-1 pada 23 Desember 2002 di Stadion Gelora Bung Karno.
Kala itu, di bawah pelatih Ivan Kolev, Indonesia tampil ganas. Bambang Pamungkas dan Zaenal Arif menjadi bintang lapangan dengan masing-masing mencetak empat gol.
Hasil buruk di Piala AFF membuat total poin FIFA Timnas Indonesia turun menjadi 1.130,5. Penurunan ini membawa mereka turun tiga peringkat dari 127 ke 130 dunia.
Beberapa negara yang sebelumnya berada di bawah Indonesia, seperti Kongo, Sierra Leone, dan Siprus kini menyalip Garuda.
Timnas Indonesia memiliki sejarah panjang di Piala AFF, namun belum pernah berhasil meraih gelar juara. Dari 14 kali keikutsertaan, Indonesia menjadi runner-up sebanyak enam kali.
Thailand menjadi negara paling sukses dengan tujuh gelar, disusul Singapura (4), Vietnam (2), dan Malaysia (1).
Mengutip laporan dari CNBC, IGK Manila yang mana mantan manajer Timnas Indonesia meraih emas SEA Games 1991, mengungkapkan beberapa masalah mendasar menjadi hambatan.
"Sepakbola itu pertama ada stadion, ada pemain, ada wasit, ada organisasi. Hal ini harus satu (tujuan), semua ingin jadi juara," ucap IGK Manila pada Jumat (6/1/2023).
Pria yang saat ini sudah berusia 80 tahun menilai kurangnya kompetisi berjenjang yang konsisten, mulai dari tingkat junior hingga senior.
"Harus ada kompetisi dari bawah sampai atas, berjenjang, berlanjut, yang bagus di bawah naik, kita enggak naik. Terkadang pemain nasional itu kapan main, kok tiba-tiba jadi pemain nasional."
Ia juga menambahkan Liga dalam negeri yang sering terhenti, seperti pada edisi 2020 karena pandemi COVID-19 dan edisi 2022 akibat tragedi Stadion Kanjuruhan memengaruhi kondisi fisik dan mental pemain.
Ada pun sebagai kompetisi non-kalender FIFA, Piala AFF sering kali tidak mendapatkan dukungan penuh dari klub, sehingga pilihan pemain menjadi terbatas.