Kupas Sejarah Piala Eropa, Rekor Abadi 9 Gol Michel Platini di Euro 1984
Selasa, Jun 2024

Selebrasi pemain Prancis usai menjuarai Euro 1984.-@FIFAcom-Twitter
DailySports.ID - Cristiano Ronaldo merupakan pesepak bola istimewa yang identik dengan rekor gol, terutama di Piala Eropa. Dia masih berstatus top skor sepanjang masa berkat torehan 14 gol dalam lima turnamen sejak 2004.
Namun, untuk urusan jumlah gol paling banyak hanya dalam satu turnamen saja, Ronaldo harus sungkem dan angkat topi kepada legenda hidup Prancis, Michel Platini. Dia sukses menyarangkan sembilan gol di Euro 1984.
Rekor Platini ini berpotensi abadi karena sangat sulit dipecahkan oleh para penerusnya. Sampai Euro 2020, catatan yang paling mendekati ialah Antoine Griezmann pada Euro 2016.
Striker andalan Prancis itu mencetak enam gol sepanjang turnamen, meskipun akhirnya gagal menyempurnakan torehannha dengan gelar juara lantaran kalah dari Portugal dengan skor 0-1 di partai puncak.
Berbeda dengan Griezmann, Platini berhasil mengawinkan gelar top skor dengan trofi juara Euro 1984. Sebuah prestasi yang bahkan figur beken sekaliber Cristiano Ronaldo saja tak bisa menyamainya.
Platini langsung membuka rekening golnya di laga pembuka fase grup. Prancis yang tahun itu berstatus tuan rumah diketahui tergabung di Grup 1 bersama Denmark, Belgia, dan Yugoslavia.
Piala Eropa kala itu masih menggunakan format delapan tim di putaran final yang dibagi rata ke dalam dua grup, dengan masing-masing juara dan runner-up berhak melaju ke semifinal.
Di laga pembuka Grup 1, Prancis mengalahkan Denmark dengan skor tipis 1-0. Gol penentu kemenangan diceploskan oleh Michel Platini pada menit ke-77.
Berikutnya, Platini seolah ketagihan mengoyak gawang lawan. Giliran Belgia dan Yugoslavia yang merasakan 'kekejaman' Sang Maestro, bahkan masing-masing dijebol tiga kali alias hattrick.
Baru beres fase grup Euro 1984 saja Platini sudah mengemas tujuh gol. Rasionya sangat tidak masuk akal, yakni 2,3 gol per laga, dan diyakini bakal terus bertambah saat memasuki semifinal, bahkan final hingga Prancis juara.
Benar saja. Platini belum kehilangan taji di semifinal Euro 1984. Dia tampil menggila saat membawa Prancis menyingkirkan tim kuda hitam Portugal dengan skor tipis 3-2 usai pertarungan sengit selama 120 menit di Stadion Velodrome, Marseille.
Michel Platini mencetak gol penentu kemenangan Prancis semenit menjelang babak ekstra habis dan berlanjut ke adu penalti (119'). Dia mampu memaksimalkan umpan matang Jean Tigana untuk membawa negaranya melangkah ke final Euro 1984.
"Sungguh pertandingan yang seru dan menegangkan di Marseille. Dukungan penuh suporter membantu kami menang tanpa harus melewati babak adu penalti," kata Platini usai laga dikutip dari situs resmi UEFA.
Kesempurnaan Michel Platini di Euro 1984
Prancis mengarak pelatih Michel Hidalgo usai memastikan juara Euro 1984.-@FrenchTeam-Twitter
Final Euro 1984 berlangsung di Stade de France, Paris. Sedikitnya 47.000 pasang mata menjadi saksi kesempurnaan Michel Platini dan Prancis menjuarai Piala Eropa dengan rekor 100 persen menang.
Lawan Prancis di final adalah Spanyol, yang tampil cukup menghibur sepanjang turnamen, terutama saat mengalahkan Denmark melalui drama adu penalti 5-4 di semifinal usai bermain sama kuat 1-1 sepanjang waktu normal 90 menit plus 30 babak ekstra.
Spanyol sempat diprediksi bakal mengimbangi Prancis, namun yang terjadi justru antiklimaks. Mereka benar-benar beda level dengan tim tuan rumah karena terus-menerus dibombardir selama 90 menit.
Serangan mematikan Prancis lantas berbuah dua gol via tendangan bebas melengkung nan indah Platini pada menit ke-57 dan sepakan cungkil Bruno Bellone dalam situasi satu lawan satu dengan kiper Spanyol, Luis Arconada (90').
Prancis pun berhak merengkuh gelar perdana mereka di level internasional. Platini yang bertindak sebagai kapten tim mendapatkan kesempatan istimewa memegang trofi duluan dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
"Gelar ini adalah yang perdana untuk Prancis di sepak bola. Sungguh momen bersejarah buat kami," ujar Michel Platini selepas laga final Euro 1984 dikutip dari situs resmi UEFA.
"Kami benar-benar memainkan sepak bola yang indah sebagai satu tim. Kami meyakinkan diri sendiri memang pantas dan sudah selayaknya menjuarai Euro 1984," pungkasnya.
Sungguh kenikmatan absolut bisa mengawinkan gelar juara Piala Eropa dengan rekor top skor sepanjang masa. Sebuah kesempurnaan yang bahkan membuat pesepak bola terbaik dunia sekelas Cristiano Ronaldo iri hati.
Susunan pemain Prancis vs Spanyol di final Euro 1984:
Prancis (4-4-2): 1-Bats; 5-Battiston (2-Amoros 73'), 4-Bossis, 15-Le Roux, 3-Domergue; 14-Tigana, 10-Platini, 6-Fernandez, 12-Giresse; 11-Bellone, 17-Lacombe (9-Genghini 80')
Cadangan: Bergero, Rust, Ferreri, Bravo, Six, Rocheteau, Tusseau
Pelatih: Michel Hidalgo
Spanyol (4-4-1-1): 1-Arconada; 2-Urquiaga, 10-Gallego, 12-Salva (15-Roberto 85'), 3-Camacho; 11-Carrasco, 8-Victor, 14-Alberto (19-Sarabia 75'), 16-Francisco; 7-Senor; 9-Santillana
Cadangan: Buyo, Zubizarreta, Maceda, Goikoetxea, Gordillo, Alonso, Butragueno
Pelatih: Miguel Munoz
Stadion: Stade de France (47.368)
Gol: Platini 57', Bellone 90'
Wasit: Vojtech Christov (Cek)
Kartu Kuning: Fernandez, Le Roux (P)/Gallego, Carrasco (S)
Kartu Merah: Le Roux 85' (P)