https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Keajaiban di Paralimpiade: Pemanah Muda India Menembus Batas Tanpa Lengan

Keajaiban di Paralimpiade: Pemanah Muda India Menembus Batas Tanpa Lengan

Keajaiban di Paralimpiade: Pemanah Muda India Menembus Batas Tanpa Lengan

Keajaiban di Paralimpiade: Pemanah Muda India Menembus Batas Tanpa Lengan-AP-

DailySports.ID - Tidak ada yang lebih menginspirasi dari kisah perjuangan dan kemenangan di ajang Paralimpiade.

Setiap empat tahun, dunia disuguhi dengan cerita-cerita menggugah hati dari atlet yang menembus batas-batas fisik dan mental mereka. 

Salah satu kisah yang menonjol tahun ini datang dari Paris, di mana seorang gadis berusia 17 tahun asal India, Sheetal Devi, menjadi pusat perhatian dunia.

Berbeda dengan para pemanah lainnya yang mengandalkan kekuatan tangan mereka, Sheetal Devi memiliki caranya sendiri untuk memanah.

Tanpa lengan, ia menggantungkan seluruh tekniknya pada kekuatan kaki dan ketepatan gerakan telapak kakinya.

Dengan kemampuan yang luar biasa ini, Devi tidak hanya berkompetisi, tetapi juga mendominasi arena, serta hampir menduduki peringkat pertama dunia dalam kategori panahan wanita dengan busur.

Devi lahir dengan kondisi langka bernama phocomelia. Lengannya tidak berkembang sepenuhnya, namun ketidaksempurnaan ini tidak menghalanginya untuk berprestasi.

Untuk menembakkan panah, ia menggunakan jari-jari kakinya untuk menggenggam busur, sementara kaki kanannya mengangkatnya ke posisi tembak. 

Dengan memanfaatkan bahunya untuk menarik tali busur, Devi melepaskan anak panahnya dengan gerakan rahang yang tepat.

Kisah Devi dimulai di sebuah desa pertanian terpencil di India utara. Di sanalah ia pertama kali mengenal olahraga, didorong oleh kemampuannya yang luar biasa dalam memanjat pohon. 

Bakat atletiknya yang unik ini menarik perhatian pelatih militer India yang saat itu sedang berada di desa Devi. 

Melihat potensi besar dalam dirinya, mereka mendorong Devi untuk menekuni panahan, sebuah saran yang ia ikuti sejak 2022.

Hanya dalam waktu dua tahun, Devi telah mengukir namanya di puncak dunia panahan. Meskipun ia satu-satunya pemanah wanita tanpa lengan, Devi tidak sendirian dalam kompetisi ini. 

Ada tiga pemanah pria lain yang juga berkompetisi di Paris, termasuk Matt Stutzman dari Amerika Serikat selaku peraih medali perak di London 2012.

Saat Paralimpiade di Paris kali ini, Devi tampak memiliki peluang besar untuk membawa pulang medali, ia menempati posisi kedua setelah bersaing ketat dengan Oznur Cure Girdi dari Turki untuk memecahkan rekor dunia. 

"Saya memulai dengan baik dan tampil cukup bagus. Jika saya bisa mempertahankan level ini dan terus berusaha, saya yakin bisa membawa pulang medali untuk India," ujar Devi.

Namun, babak 8 besar yang berlangsung pada Sabtu (31/8/2024) di Esplanade des Invalides, Paris, menjadi ujian berat bagi Devi. 

Dengan tekanan dari penonton yang memadati tempat bersejarah tersebut, Devi tampak kesulitan mempertahankan ketenangannya. 

Ia bersaing ketat dengan Mariana Zuniga dari Chile, dengan kedua atlet berada dalam posisi imbang setelah 12 tembakan.

Sayangnya, pada tiga tembakan terakhir Devi harus mengakui keunggulan Zuniga dengan skor tipis, 137-138.

Berita Terkait