https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Saptoyogo Purnomo Akui Sempat Down, Berakhir Tak Menyangka Raih Medali Perak di Paralimpiade 2024

Saptoyogo Purnomo Akui Sempat Down, Berakhir Tak Menyangka Raih Medali Perak di Paralimpiade 2024

Saptoyogo Purnomo Akui Sempat Down, Berakhir Tak Menyangka Raih Medali Perak di Paralimpiade 2024

Saptoyogo Purnomo, atlet para atletik Indonesia-dokumen istimewa-Kemenpora

DailySports.IDSaptoyogo Purnomo, atlet para atletik Indonesia berhasil mempersembahkan medali perak di Paralimpiade Paris 2024.

Saptoyogo sukses mencatatkan waktu 11,26 detik pada partai final nomor 100 meter putra klasifikasi T37 yang digelar pada Sabtu, (31/8/2024), pukul 01.00 dini hari WIB.

Saptoyogo sejatinya tidak memiliki target yang terlalu tinggi untuk Paralimpiade 2024, ia hanya menargetkan medali perunggu, sama seperti prestasi yang ia raih dalam ajang turnamen Paralimpiade Tokyo 2020.

Atlet kelahiran tahun 1998 tersebut juga berada di urutan ketiga dengan catatan waktu 11,35 detik pada babak kualifikasi Paralimpiade 2024 yang digelar hari Jumat, (30/8/2024).

Akan tetapi, pada partai final yang berlangsung Sabtu, (31/8/2024) dini hari WIB, pria berusia 25 tahun tersebut mampu memperbaiki catatan waktunya menjadi 11,26 detik.

Tentunya, catatan waktu tersebut memastikan jika Saptoyogo berhak meraih medali perak, sekaligus memecahkan rekor Asia yang dibuatnya pada turnamen bertajuk ASIAN Para Games 2022, di mana kala itu, ia meraih medali emas dengan catatan waktu 11,28 detik.

Melihat hasil kerja kerasnya yang membuahkan hasil, Saptoyogo tidak bisa menutupi rasa senangnya setelah mendapatkan medali perak Paralimpiade Paris 2024.

Namun dibalik kesuksesan, rupanya Saptoyo mengaku bahwa dirinya sempat mengalami down sebelum melakoni laga final di Stade de France, Paris.

“Sempat down karena ada lawan-lawan yang baru dan saya tidak tahu catatan waktu terbaik mereka, tetapi saya menguatkan tekad untuk harus melakukan yang terbaik agar bisa meraih medali ini,” ujar Saptoyogo dikutip dari laman Kemenpora, Sabtu, (31/8/2024).

Dalam keterangan tambahannya, dalam partai final tersebut, Stade de France terguyur hujan sehingga membuatnya sempat khawatir.

Sebab dengan turunnya hujan bisa membuat udara menjadi dingin dan dapat mempengaruhi kinerja otot tangan maupun kaki.

“Saya tidak menyangka bisa pecah rekor pribadi karena situasinya hujan. Saat hujan bisa tidak maksimal karena bisa mempengaruhi otot di kaki atau tangan. Jadi saya hanya optimis untuk meraih medali,” terangnya.

Saptoyogo Purnomo berharap jika raihan medali yang ia torehkannya selama ini dapat terus berkembang dan berkelanjutan di masa depan.

Berita Terkait