Peparnas 2024 Berikan Peluang Emas bagi Talenta Baru Menuju Paralimpiade
Rabu, 18 September 2024, 01:01 WIB

Peparnas 2024 Memungkinkan Peluang Emas Bagi Talenta Baru-NPC Indonesia-
DailySports.ID - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 memiliki aturan baru bagi atlet-atlet yang akan berpartisipasi.
Atlet yang pernah berlaga di Paralimpiade hanya boleh mengikuti nomor pertandingan dalam kategori elite saja.
Langkah ini diambil dengan tujuan mempercepat regenerasi atlet dan memberikan kesempatan bagi atlet-atlet baru untuk menunjukkan potensinya.
Peparnas tahun ini akan berlangsung di Kota Solo pada 6-13 Oktober nanti. Total sebanyak 3.100 atlet dari 34 kontingen daerah akan ambil bagian dalam kompetisi ini.
Dari ribuan atlet tersebut, ada 35 atlet yang sebelumnya telah berkompetisi di Paralimpiade 2024 di Paris dan akan turut meramaikan Peparnas Solo.
Di antara nama-nama besar yang akan hadir, Leani Ratri Oktila peraih medali emas Paralimpiade cabang bulutangkis akan mewakili kontingen Riau. Pasangannya, Hikmat Ramdani akan tampil membela Jawa Barat.
Kemudian, ada pula Saptoyogo Purnomo, atlet peraih medali perak di cabang atletik, yang akan memperkuat kontingen Jawa Tengah.
Mereka diizinkan untuk berkompetisi di Peparnas, namun dengan ketentuan bahwa mereka hanya boleh mengikuti nomor pertandingan dalam kategori elite.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, menjelaskan alasan aturan tersebut.
"Tidak lucu jika atlet yang setiap hari berlatih di tingkat nasional diadu dengan atlet yang tidak menjalani latihan secara rutin," ujar Senny.
Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, sependapat dengan Senny. Ia menekankan pentingnya kehadiran para atlet elite seperti Leani Ratri Oktila dkk. di Peparnas XVII 2024.
Menurutnya, para atlet baru dari 34 provinsi akan berkesempatan untuk mengukur kemampuan di tingkat nasional menghadapi atlet-atlet yang pernah menjadi bagian dari kontingen Indonesia pada ajang internasional.
Meski begitu, Rima juga mengingatkan bahwa Peparnas adalah ajang untuk menggali potensi baru dari berbagai daerah.
Untuk itulah, pembatasan keterlibatan atlet elite diperlukan dalam kompetisi nasional yang diikuti oleh para atlet difabel ini.
"Tujuan Peparnas itu adalah untuk mencari provinsi yang mampu menghasilkan atlet terbaik, bukan provinsi yang membeli atlet terbaik," tegas Rima.
Selain atlet yang berlaga di Paralimpiade 2024, kategori elite juga diperuntukkan bagi mereka yang pernah mewakili Indonesia di ASEAN Para Games dan Asian Para Games.
Dengan demikian, aturan ini memastikan hanya atlet dengan rekam jejak tertentu yang dapat bertanding dalam nomor-nomor elite, demi menjaga kualitas dan regenerasi atlet di tingkat nasional.
"Kita memang membutuhkan figur mereka. Atlet-atlet baru bisa melihat, 'Oh, ini adalah kualitas dari atlet Paralimpiade'."
"Di sisi lain, bagi atlet Paralimpiade sendiri, mereka tetap dapat membuktikan pembinaan dari daerahnya, meskipun hanya melalui satu nomor pertandingan," jelas Rima.