https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Olimpiade Paris 2024 Mendekati Akhir, 2 Petinju Kontroversi Gender Raih Medali Emas

Olimpiade Paris 2024 Mendekati Akhir, 2 Petinju Kontroversi Gender Raih Medali Emas

Olimpiade Paris 2024 Mendekati Akhir, 2 Petinju Kontroversi Gender Raih Medali Emas

Lin Yu-ting, Atlet Tinju Putri Taiwan-Instagram @boxing_ting-

DailySports.ID - Imane Khelif dan Lin Yu-ting, dua atlet putri yang diterpa isu gender, sukses membawa pulang medali emas Olimpiade Paris 2024 beberapa waktu lalu.

Khelif, atlet tinju putri Aljazair, bertanding dalam nomor putri 66 kilogram. Ia memperoleh hasil maksimal usai menumbangkan Yang Liu, atlet asal China, di babak puncak pada Sabtu (10/8/2024) di Roland-Garros Stadium, Prancis, dengan skor meyakinkan 5-0.

Tak berbeda, Lin Yu-ting juga sukses menumbangkan lawannya, Julia Szeremeta, dengan skor meyakinkan 5-0 pada Minggu (11/8). Berbeda dengan Khelif, Yu-ting berlaga di kelas putri 57 kilogram.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Lin Yu-ting dan Imane Khelif, keduanya mendapatkan sorotan publik perihal isu gender di gelaran Olimpiade Paris 2024. Kedua atlet putri tersebut diketahui mempunyai kromosom XY yang biasanya terdapat di seorang pria.

Karena faktor tersebut, Khelif dan Yu-ting mendapatkan isu negatif selama gelaran Olimpiade edisi tahun ini. Sejumlah pihak menilai mereka sebagai sosok transgender.

Sorotan lebih banyak tertuju kepada sosok Khelif. Atlet putri berusia 27 tahun itu mendapatkan sorotan publik usai menumbangkan lawan dari Italia, Angela Carini, di babak 16 besar. Kala itu, Carini undur diri usai 47 detik bertanding melawan Khelif.

Walau Khelif dan Yu-ting diperdebatkan kelayakan mereka dalam gelaran putri, keduanya tetap bisa berlaga di Olimpiade Paris 2024. Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah memastikan jika kedua atlet tersebut adalah perempuan tulen.

"Semua atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tinju Olimpiade Paris 2024 mematuhi peraturan kelayakan dan pendaftaran kompetisi, serta semua peraturan medis yang berlaku dan ditetapkan oleh Unit Tinju Paris 2024 (PBU)," tulis IOC dilansir DailySports dari laporan resmi.

"Seperti pada kompetisi tinju Olimpiade sebelumnya, jenis kelamin dan usia atlet didasarkan pada paspor mereka," lanjutnya.

Mark Adam, selaku Juru Bicara IOC, pun angkat suara soal keputusan yang ditetapkan oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) sebelumnya kepada kedua atlet putri tersebut. Menurutnya, putusan IBA yang mendiskualifikasi Khelif dan Yu-ting adalah hal yang keliru.

"Kami telah melihat dalam laporan soal informasi yang menyesatkan tentang dua atlet wanita yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024," kata Adam.

"Kedua atlet tersebut telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun dalam kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dan turnamen yang disetujui IBA," lanjutnya.

Berita Terkait