https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Suara Lantang Imane Khelif Setelah Raih Medali Emas Olimpiade 2024: Saya Perempuan!

Suara Lantang Imane Khelif Setelah Raih Medali Emas Olimpiade 2024: Saya Perempuan!

Suara Lantang Imane Khelif Setelah Raih Medali Emas Olimpiade 2024: Saya Perempuan!

Imane Khelif Raih Medali Emas Olimpiade Paris 2024-X/womenpostingws-

DailySports.IDImane Khelif petinju asal Aljazair berhasil meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 dari cabang olahraga (Cabor) kategori tinju nomor putri 66 kg.

Nama Imane Khelif beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan lantaran terkait kontroversi gender di Olimpiade 2024. Terlepas dari rumor tersebut, duel yang berlangsung di Paris pada Sabtu, (10/8/2024), ia menang mutlak atas lawannya yaitu Yang Liu, atlet asal China.

Petinju berusia 25 tahun tersebut berhasil meraih kemenangan dalam karirnya di Roland Garros. Imane Khelif menjadi peraih medali emas Olimpiade pertama untuk Aljazair di cabor tinju wanita sekaligus petinju pertama mereka meraih medali emas sejak tahun 1996 silam, seperti laporan The Guardian.

Setelah pertarungan selesai, Imane Khelif memberikan beberapa pernyataan kepada awak media, dia menegaskan bahwa dirinya sepenuhnya seorang perempuan dan memenuhi syarat untuk berkompetisi.

“Terkait apakah saya memenuhi syarat atau tidak, apakah saya seorang perempuan atau bukan. Saya telah membuat banyak pernyataan di media bahwa saya sepenuhnya memenuhi syarat untuk mengikuti kompetisi ini,” tutur Imane Khelif.

Atlet kelahiran 2 Mei 1999 tersebut juga menjelaskan jika cemooh dari para pembencinya justru dijadikannya sebagai motivasi.

“Saya seorang perempuan seperti perempuan lainnya. Saya terlahir sebagai perempuan, saya tidak ada keraguan tentang itu. (para haters) adalah musuh kesuksesan, begitulah saya menyebut mereka. Itu juga membuat kesuksesan saya terasa istimewa karena serangan-serangan ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Imane Khelif bersama petinju putri asal Taiwan yaitu Lin Yu-ting  merupakan petinju yang menjadi sasaran perselisihan kelayakan gender setelah keduanya sempat didiskualifikasi dari kompetisi Kejuaraan Dunia tahun lalu karena dianggap gagal uji kelayakan gender oleh federasi Asosiasi Tinju Internasional (IBA).

Tetapi kini Lin dan Khelif sama-sama bisa melaju ke babak final Olimpiade Paris 2024 dalam kategori kelas yang berbeda.

“Kehormatan saya masih utuh sekarang. Namun, serangan yang saya dengar di media sosial sangat buruk dan tidak berarti serta berdampak pada martabat orang-orang. Saya pikir sekarang cara berpikir orang-orang telah berubah,” kata Imane Khelif.

“Mengenai IBA, sejak 2018 saya telah bertinju di bawah naungan mereka. Merka sangat mengenal saya, mereka tahu apa yang saya mampu, mereka tahu bagaimana saya berkembang selama bertahun-tahun, tetapi sekarang mereka tidak lagi diakui. Mereka membenci saya dan saya tidak tahu mengapa. Saya ingin menyampaikan pesan kepada mereka ‘dengan medali emas ini, martabat dan kehormatan saya berada di atas segalanya’,” papar Imane Khelif.

Sekedar mengingat, kontroversi ini mencuat saat petinju asal Italia, Angela Carini memutuskan untuk berhenti bertarung melawan Imane Khelif setelah hanya bermain 46 detik di atas ring.

Kala itu, Carini mengaku bahwa dirinya sebelumnya tidak pernah dipukul sekeras itu oleh seorang petinju putri. Pernyataanya pun menyebar di masyarakat hingga muncul kabar jika Imane Khelif merupakan seorang transgander.

Berita Terkait