Kontroversi Pelari Amerika Serikat Noah Lyles yang Mundur dari Olimpiade Paris, Kenapa?

Kontroversi Pelari Amerika Serikat Noah Lyles yang Mundur dari Olimpiade Paris, Kenapa?

Sprinter Amerika Serikat, Noah Lyles-@LylesNoah-

DailySports.ID - Pelari Amerika Serikat, Noah Lyles, membuat keputusan kontrversial, yakni ketika menyatakan mundur dari Olimpiade Paris 2024.

Padahal Noah Lyles sempat menyabet medali emas di cabang olahraga lari atau atletik nomor lari cepat 100 meter.

Noah Lyles kemudian mengumumkan pengunduran dirinya usai diketahui positif Covid-19 tak lama usai meraih medali perunggu di final lari cepat 200 meter.

Sontak saja, keputusan itu menjadi kontroversi karena Lyles tetap tampil meski sudah divonis positif Covid-19 sebelum laga dimulai.

Sejumlah pihak menyebutkan jika apa yang dilakukan Noah Lyles merupakan perbuatan yang egois dan sombong.

Hal ini dikarenakan aktivitasnya yang bisa menimbulkan orang lain tertular Covid-19. Atlet lain yang tampil di final juga mengeluhkan tampilnya Lyles kala sudah dinyatakan positif Covid-19.

Banyak yang menilai apa yang dilakukan Noah Lyles akan membahayakan atlet lain yang berlaga dengannya.

Seperti tak menghiraukan kritikan terhadapnya, Noah Lyles mengaku jika ia sangat bersyukur atas pencapaiannya.

Melalui akun Twitter @LylesNoah, ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang mendukungnya hingga meraih prestasi.

"Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada Tuhan karena telah membantu saya melewati Olimpiade ini," kata Lyles, Jumat (9/8/2024).

Tak hanya itu, Lyles juga mengucapkan selamat kepada pelari asal Botswana, Letsile Tebogo. dan rekan senegaranya, Kenny Bednarek.

Letsile Tebogo sendiri meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 setelah memenangkan lari cepat 200 meter.

Ia juga berharap semua orang yang menyaksikan Olimpiade bisa menikmatinya terlepas mendukung atau menentangnya.

Dilansir dari Marca, tampilnya Lyles di final lari cepat 200 meter membuat banyak pihak mempertanyakan penerapan protokol kesehatan.

Terlebih ada setidaknya 40 atlet, termasuk Lyles yang berada di sekitarnya ketika pertandingan digelar.

Di sisi lain, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengaku tak mewajibkan upaya pencegahan, meski juga diakui sudah menerapkan praktek pengelolaan terhadap penyakit menular.

Pihak IOC menghimbau para atlet agar selalu mencuci tangan dan mengenakan masker selama perjalanan jarak jauh.

Berita Terkait