Cedera ACL di Olimpiade Paris, Carolina Marin Pernah Tuduh Lawan Pura-pura Sakit di Rio 2016
Selasa, 06 Agustus 2024, 01:33 WIB

Federasi Badminton Spanyol meminta Komite Olimpiade Internasional memberikan medali perunggu kepada Carolina Marin-The Economic Times-
DailySports.ID - Pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin, gagal mendapatkan medali di sektor tunggal putri Olimpiade Paris 2024 karena mengalami cedera.
Carolina Marin mengalami cedera ketika bermain di semifinal cabor bulutangkis melawan wakil China, He Bingjiao pada Minggu (4/8/2024).
Wajah Carolina Marin terlihat meringis kesakitan, sehingga dengan berat hari harus mengubur mimpinya untuk mendapatkan medali.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 tersebut menyerah dua set langsung dengan skor 21-14 dan 10-8.
Di pertengahan pertandingan, Marin mundur karena tak sanggup melanjutkan permainan melawan He Bingjiao.
Momen tersebut tentu mengundang haru, bangga, dan sedih bagi siapapun yang menyaksikan pertandingan.
"Saya benar-benar tak ingin melihat cedera terjadi. Lawan saya di lapangan juga menunjukkan keinginan kuat untuk bertahan," kata He Bingjiao dikutip dari Aiyuke.
Banyak yang berpendapat cedera yang dialami Carolina Marin merupakan karma terkait apa yang dilakukannya pada Olimpiade Rio 2016.
Saat itu, Carolina Marin bertanding melawan wakil China, Li Xue Rui. Kubu lawan mengalami cedera serius di lutut kirinya akibat salah pendaratan yang nampak jelas di layar kaca.
Li Xue Rui saat itu mendapat perawatan dan memutuskan berjuang meneruskan pertandingan meski ia menyerah di pertengahan laga. Hasilnya Marin menang dengan skor 21-16 dan 21-14.
Di akhir laga, Carolina Marin membuat publik geregetan, khususnya masyarakat China, karena menuding Li berpura-pura cedera.
"Cedera yang dialami lawan adalah upaya untuk membuat saya keluar (tidak fokus) dari permainan. Dia sudah sering melakukannya," kata Carolina Marin kala itu dikutip dari Okdiario.
"Dialah yang harus mempertahankan medali emasnya. Dia adalah pemain terbaik dunia saat ini. Terpenting adalah menunjukkan kepadanya sepanjang waktu bahwa saya ingin mengalahkan Li," imbuhnya.
Fakta terungkap keesokan harinya, Li benar-benar cedera parah dan memutuskan mundur dari perebutan medali perunggu Olimpiade Rio 2016.
Kini, Carolina Marin tak bisa bermain di perebutan medali perunggu melawan Gregoria Mariska Tunjung.
Dengan begitu, Gregoria Mariska berhak atas medali perunggu karena Carolina Marin tak bisa bermain karena cedera ACL.
Kepastian medali perunggu ini diumumkan langsung oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pada Minggu (4/8/2024).
Dengan medali perunggu yang diraih Gregoria, menjadikan kontingen Indonesia pecah telur karen beberapa atlet berguguran.
Keberhasilan yang diraih oleh Gregoria ini tentu disambut meriah oleh kontingen Indonesia, terutama dari Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.
Raja Sapta Oktohari sangat berharap prestasi Gregoria bisa jadi pembuka bagi atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Di sisi lain, pelatih Carolina Marin, Fernando Rivas mengungkapkan kekecewaan yang dialami anak asuhnya.
Rivas mengatakan jika ia tak ingin mengalami kekalahan dengan cara seperti ini. Ia merasa sangat kecewa.
“Tidak punya kata-kata untuk menggambarkan apa yang terjadi. Carolina tahu bahwa di Olimpiade, Anda menang atau kalah. Namun tidak dengan cara ini,” ujar Rivas.