Spanyol Minta Medali Perunggu Olimpiade Paris Dikasih ke Carolina Marin daripada Gregoria Mariska
Senin, 05 Agustus 2024, 04:22 WIB

Federasi Badminton Spanyol meminta Komite Olimpiade Internasional memberikan medali perunggu kepada Carolina Marin-The Economic Times-
DailySports.ID - Federasi Badminton Spanyol (Badminton Espana) bakal meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memberikan medali perunggu kepada Carolina Marin.
Sebelumnya, medali perunggu sudah dipastikan diraih oleh pebulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska.
Hal ini dikarenakan Carolina Marin yang kalaj di semifinal Olimpiade Paris cabor bulutangkis tak bisa bermain di perebutan juara ketiga.
Permasalahannya adalah Carolina Marin mengalami cedera ACL yang memaksanya mundur dari Olimpiade Paris 2024.
Padahal, pada pertandingan tersebut, Marin mampu memenangi game pertama dengan skor 21-14 dan unggul 10-8 di game kedua yang kemudian cedera menimpanya.
Dengan begitu, pihak Spanyol memohon IOC untuk memberikan medali perunggu kepada Carolina Marin sebagai bentuk penghormatan.
Beberapa jam setelah Carolina Marin meninggalkan lapangan, Presiden Badminton Espana, Andoni Azurmendi melayangkan permohonan tersebut kepada IOC.
Ia merasa apa yang dialami Carolina Marin merupakan saat yang sulit, tak hanya untuk olahraga Spanyol, tapi juga bulu tangkis secara keseluruhan.
"Sungguh pukulan berat bagi Carolina dan seluruh olahraga Spanyol, bukan hanya bulutangkis," kata Azurmendi melalui akun Twitternya.
Sebelumnya, Gregoria Mariska secara resmi meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 cabor bulutangkis.
Kepastian Gregoria Mariska meraih medali perunggu ini dikarenakan calon lawannya, Carolina Marin dari Spanyol yang cedera.
Kepastian medali perunggu ini diumumkan langsung oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pada Minggu (4/8/2024).
Dengan medali perunggu yang diraih Gregoria, menjadikan kontingen Indonesia pecah telur karen beberapa atlet berguguran.
Keberhasilan yang diraih oleh Gregoria ini tentu disambut meriah oleh kontingen Indonesia, terutama dari Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.
Raja Sapta Oktohari sangat berharap prestasi Gregoria bisa jadi pembuka bagi atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Di sisi lain, pelatih Carolina Marin, Fernando Rivas mengungkapkan kekecewaannya yang dialami anak asuhnya.
Fernando Rivas mengatakan pihaknya tak ingin mengalami kekalahan dengan cara seperti ini. Ia merasa sangat kecewa.
“Tidak punya kata-kata untuk menggambarkan apa yang terjadi. Carolina tahu bahwa di Olimpiade, Anda menang atau kalah. Namun tidak dengan cara ini,” kata Rivas.