https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Imane Khelif Incar Medali Emas, Wanita Aljazair yang Berpotensi Cetak Sejarah!

Imane Khelif Incar Medali Emas, Wanita Aljazair yang Berpotensi Cetak Sejarah!

Imane Khelif Incar Medali Emas, Wanita Aljazair yang Berpotensi Cetak Sejarah!

Imane Khelif, Atlet Tinju Wanita Aljazair-Instagram @imane_khelif_10-

DailySports.ID - Imane Khelif, atlet petinju wanita asal Aljazair, berupaya untuk menjadi perempuan pertama yang meraih medali emas tinju Olimpiade dari negaranya. Atlet 25 tahun itu mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkannya selama Olimpiade Paris 2024.

Sebelumnya, petinju wanita asal Aljazair itu sukses menumbangkan perwakilan Hungaria, Luca Anna Hamori pada Sabtu (3/8/2024) kemarin di babak perempat final kelas kelas welter. Dengan hasil tersebut, Khelif memastikan diri sebagai atlet yang akan meraih medali, minimal perunggu.

Dengan hal ini pula, Khelif berpotensi mencatatkan namanya dalam sejarah negaranya. Ia bakal menjadi petinju pertama yang berhasil menyumbang medali tinju pertama sejak tahun 2000 silam untuk negaranya, Aljazair.

Seperti diketahui, Khelif dan Lin Yu-ting, petinju wanita asal Taiwan, tengan disoroti pada Olimpiade Paris 2024. Sebab, sebelumnya mereka telah dinyatakan tidak layak pada tahun 2023 oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) karena memiliki kromosom XY.

Hasilnya, mereka telah didiskualifikasi dalam Kejuaraan Dunia 2023 di New Delhi. Berdasarkan laporan Reuters, IBA sendiri tidak menjelaskan detail kenapa mereka dikenai hukuman tersebut, serta belum terbukti jika keduanya mempunyai disorders of sex development (DSD).

Thomas Bach, selaku Presiden Komite Olimpiade Internasional, menjelaskan jika Khelif dan wakil Taiwan itu merupakan wanita tulen. Maka dari itu, keduanya berhak mengikuti gelaran Olimpiade Paris 2024.

Khelif sendiri sadar jika jalannya di gelaran Olimpiade Paris 2024 ini tidak akan semudah yang dibayangkan. Walau demikian, ia selalu yakin dan berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk negara yang dibelanya.

"Tidak ada jalan yang mudah di Olimpiade, dan saya akan mencoba untuk sepenuhnya siap untuk pertarungan yang akan datang," ucap Khelif dilansir DailySports dari Reuters.

Bagaimana pun, Khelif akan terus berusaha menyumbang medali untuk Aljazair. Terlebih, ini adalah medali pertama pada cabang olahraga (cabor) tinju perempuan Olimpiade bagi negaranya.

"Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri dan negara saya. Saya berjuang untuk bendera negara saya dan untuk olahraga yang sangat saya cintai," terangnya.

"Dan, saya berharap menjadi juara Olimpiade setelah memenangkan medali pertama dalam cabang tinju wanita Olimpiade untuk Aljazair, demi generasi mendatang," imbuhnya.

Atlet kelahiran 2 Mei 1999 itu ingin mempersembahkan medali yang didapatkannya nanti untuk Moustafa Mousa. Ia merupakan atlet tinju pertama Aljazair yang meraih medali Olimpiade yang telah tutup usia pada Sabtu kemarin.

Di Aljazair, Khelif mendapatkan dukungan penuh. Bahkan, Abdelmadjid Tebboune selaku Presiden Aljazair turut memberikan dukungan secara langsung melalui unggahan media sosial X pribadi miliknya.

"Anda telah membawa kehormatan Aljazair, wanita Aljazair, dan tinju Aljazair," tulisnya dilansir DailySports dari akun X miliknya.

"Kami akan mendukungmu apapun hasil yang akan kamu dapatkan. Semoga beruntung di dua putaran berikutnya," sambungnya.

Berita Terkait