Apri/Fadia Cetak Rekor Buruk di Olimpiade Paris 2024, Janji Akan Terus Berproses
Selasa, 30 Juli 2024, 22:51 WIB

Apri/Fadia tersingkir di Olimpiade Paris 2024-PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte-
DailySports.ID - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal meraih kemenangan di laga terakhir fase grup Olimpiade Paris 2024, Selasa (30/7/2024).
Bertanding di Porte de la Chapelle Arena, Apri/Fadia takluk dari wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Pasangan Apri/Fadia sendiri sudah dipastikan tidak akan lolos ke babak 8 besar Olimpiade Paris 2024.
Namun, mereka tetap tampil sebagai bentuk respek terhadap lawannya sekaligus menggenapi tiga laga dari Grup A.
Apri/Fadia Cetak Rekor Buruk
Atas hasil tersebut, membuat Apri/Fadia mencatatkan rekor buruk dengan nol kemenangan di Olimpiade kali ini.
“Sekiranya kami bisa punya kesempatan lagi di Olimpiade 2028. Tadi kami cukup tertekan dengan permainan mereka juga, terus mereka juga cukup mengontrol," ungkap Apriyani Rahayu dikutip dari rilis NOC Indonesia,
"Jadi mereka juga mau menang, melihat pelung mereka sangat besar juga, kami sebenarnya juga cuma mengeluarkan yang terbaik juga. Goodluck buat teman-teman."
"Sebenarnya kami sudah mempersiapkan yang terbaik, saya pelatih, dan semua tim ganda putri. Memang di Olimpiade kali ini berbeda, jadi untuk saya hawanya juga sangat berbeda," imbuhnya.
Sementara itu, Siti Fadia mengaku merasa sangat sedih dan kecewa, namun berjanji akan terus berproses ke depannya.
“Pastinya sedih, sedih dan kecewa, karena di tiga pertandingan ini kalah semua, tapi saya bersyukur olimpiade. Saya akan terus berproses untuk ke depannya," papar Fadia.
Move On dari Olimpiade Tokyo, Janji Terus Berproses
Di sisi lain, Apriyani Rahayu yang sempat mencicipi tahta tertinggi Olimpiade Tokyo 2020 bersama pasangan terdahulunya, Greysia Polii menegaskan tak ingin lagi membawa hal tersebut.
"Apri pribadi sudah tidak mau membawa yang Tokyo. Saya main dengan partner baru, secara mentalitas pikiran itu sudah harus berubah. Itulah motivasi saya," jelas Apriyani Rahayu.
"Sudah pasti berbeda, partner berbeda, pola berbeda, dengan perjalanan kami yang sangat berbeda juga sama kak Greys. Kami sedih banget hari ini, kecewa juga. Banyak pelajaran yang kami ambil untuk ke depannya," tandasnya.
Pebulutangkis berusia 26 tahun itu tak lupa membagikan rencananya usai Olimpiade Paris 2024.
"Setelah ini kami berdua mencoba untuk lebih menerima suatu hal yang sudah terjadi. Kami menyepi dulu, mungkin bisa ditanya lagi sebulan kemudian. Kalau untuk sekarang mau coba untuk recover diri kita semua dulu," beber Apri.
Meski belum mampu mempersembahkan hasil yang terbaik di Olimpiade pertama untuk Fadia, gadis berusia 23 tahun itu menjadikannya sebagai pembelajaran berharga.
"Pelajaran yang paling berharga banget buat aku, terutama karena ini olimpiade pertama buat aku, perjalanan ke sini gak mudah juga, dari kita singkat banget ya, pelan-pelan," cetusnya.
"Sempat naik turun, sempat cedera juga, banyak juga sih struggle yang kita lewatin pastinya pembelajaran paling berharga untuk terus berproses," pungkas Siti Fadia.