Reaksi Valentino Rossi Saat Sang Murid Gabung Aprilia, Marco Bezzecchi: Dia Sedih dan Bahagia
Jumat, Jun 2024

Reaksi Valentino Rossi Saat Sang Murid Gabung Aprilia, Marco Bezzecchi: Dia Sedih dan Bahagia--Crash
DailySports.ID - Marco Bezzecchi mengungkap reaksi Valentino Rossi saat tahu ia bergabung ke tim pabrikan Pramac untuk MotoGP musim 2025 mendatang.
Kini, Bezzecchi masih berada di tim VR46 milik The Doctor. Ia memulai karirnya pada tahun 2020 silam di kasta Moto2 dan naik ke kasta tertinggi, MotoGP, di tahun 2022 kemarin.
Sebenarnya, Bezzecchi sudah punya kesempatan untuk hengkang dari VR46 dari tahun 2023 kemarin. Namun, ia memutuskan untuk bertahan bersama tim sang guru, Rossi.
“Tahun lalu, saya punya kesempatan untuk berganti tim, tapi keputusan saya adalah bertahan karena begitu saya pindah, saya ingin berganti tim pabrikan penuh,” ucap Bezzecchi dilansir DailySports dari Crash.
“Tahun lalu, tentu saja, Ducati memberi saya kemungkinan untuk bergabung dengan tim yang didukung pabrikan [Pramac]. Itu adalah tawaran yang sangat bagus. Tapi saya tidak tahu apakah saya bisa merasakan hal yang sama dengan tim seperti yang saya rasakan saat ini,” sambungnya.
Berbeda dengan musim kemarin, kini, tawaran kepada Bezzecchi datang dari salah satu tim pabrikan. Berlaga di bawah naungan tim pabrikan adalah impian pembalap asal Italia tersebut sejak lama.
“Tahun ini berbeda. Saya memiliki kesempatan untuk berubah dari tim saya menjadi tim pabrikan penuh,” jelasnya.
Bezzecchi menuturkan jika Rossi merasa sedih ketika tahu keputusan tersebut diambilnya pada musim 2025 nanti. Meski begitu, The Doctor juga turut bahagia atas kesuksesan yang diraih sang murid.
“Dengan Valentino, kami berdua sedikit sedih atas hal ini, tapi dia juga sangat bahagia untuk saya,” katanya.
“Kami banyak berbicara selama beberapa hari ini dan kami bertemu pada hari Senin untuk melihat tim sepak bola Italia dan itu adalah hari ketika berita [Aprilia] keluar,” imbuhnya.
Awalnya, Bezzecchi merasa takut untuk mengutarakan niatnya hengkan dari VR46. Namun, ternyata, Rossi mengerti dengan masa depan yang diambil sang murid.
“Kami berpelukan dan dia sangat bahagia untuk saya, jadi untungnya dia mengerti segalanya. Saya agak takut untuk jujur!” teran Bezzecchi.
“Tapi dia mengerti dan dia seperti teman baik, jadi saya sangat senang untuk ini,” lanjutnya.
Sebenarnya, Rossi sudah mencoba menahan Bezzecchi supaya tidak pindah ke Aprilia. Namun, usai berbincang lama dengan Bezzecchi, akhirnya ia rela juga melepaskan sang pembalap.
“Tahun lalu dia tidak memberitahu saya, 'Tetap di sini, jangan pergi ke Pramac'. Dia hanya memberi saya tawaran dan saya memutuskan untuk bertahan, dan dia melakukan hal yang sama tahun ini,” katanya.
Bagi Bezzecchi, pindah dari VR46 merupakan hal yang sulit diambil. Namun, karena impiannya di dunia balapan, hal tersebut mesti dipilihnya mau tidak mau.
“Jadi, tentu saja ini adalah momen yang sulit karena saya merasa luar biasa bersama tim [VR46]. Tapi saya memimpikan [tim pabrikan] sejak awal karir saya, jadi inilah target yang ingin saya capai. Jadi, dia turut berbahagia untuk saya,” pungkasnya.