Liverpool, Chelsea dan Arsenal: Perang Menuju Takhta Liga Inggris yang Semakin Panas
Rabu, 25 Desember 2024, 02:07 WIB

Trofi Liga Inggris.-Instagram/ManCity-
DailySports.ID - Persaingan di Liga Inggris musim ini memanas, terutama Liverpool, Chelsea, dan Arsenal yang saling bersaing demi meraih kejayaan.
Setelah kemenangan spektakuler Liverpool atas Tottenham Hotspur dengan skor telak 6-3, Arsenal kini menghadapi tugas berat untuk menjaga harapan mereka dalam perburuan gelar.
Liverpool menunjukkan performa kelas dunia saat menghancurkan Tottenham. Hasil ini mengakhiri rentetan hasil kurang maksimal tim asuhan Arne Slot yang sebelumnya hanya mampu bermain imbang dalam dua laga di Liga Inggris.
Dengan kemenangan itu, Liverpool kukuh di puncak klasemen dengan koleksi 39 poin. Tak hanya itu, mereka masih memiliki satu pertandingan lebih banyak dibandingkan rival-rival utama lainnya.
Di sisi lain, Arsenal harus puas berada di posisi ketiga dengan 33 poin, enam angka di belakang Liverpool dan dua poin di bawah Chelsea.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, menyadari bahwa timnya perlu meningkatkan performa jika ingin tetap bersaing di papan atas. Ia menyoroti pentingnya menjaga konsistensi kemenangan untuk menekan para pesaing.
"Liverpool membuat standar Liga Inggris semakin tinggi dengan konsistensi mereka. Kami harus terus memperbaiki permainan, menaikkan level, dan bermain dengan cara yang bisa membawa kemenangan di setiap laga," ucap Arteta melalui situs resmi Arsenal.
Namun, perjuangan Arsenal tidak akan mudah. Tim Meriam London kini dihadapkan pada tantangan besar akibat cedera salah satu pemain kunci mereka, Bukayo Saka.
Absennya Saka menjadi pukulan telak bagi lini serang Arsenal, terutama dalam beberapa laga penting ke depan.
Ketergantungan pada pemain kunci bukanlah hal baru dalam dunia sepak bola. Contoh nyata terlihat pada Manchester City yang mengalami kemunduran besar setelah gelandang mereka, Rodri, mengalami cedera ACL pada September lalu.
Tanpa Rodri, Manchester City seperti kehilangan arah di tengah lautan. Mereka kini duduk di peringkat ketujuh dengan hanya 27 poin dari 17 laga, setelah menelan enam kekalahan.
Rodri yang menjadi motor serangan dan pelindung pertahanan pertama, absen dan membuat Man City kehilangan keseimbangan permainan mereka.
Kendati demikian, mantan pemain Man United, Gary Neville, mengungkapkan bahwa Liverpool bisa mengalami nasib serupa Manchester City jika kehilangan pemain kunci seperti Virgil van Dijk dan terlebih menguntungkan pesaing di bawahnya.
"Virgil van Dijk adalah pemain yang tak tergantikan bagi Liverpool, sebagaimana Rodri untuk Manchester City. Jika mereka kehilangan dia, situasi akan jauh lebih sulit," tutur Neville kepada Sky Sports.
Van Dijk terus menunjukkan performa impresif musim ini, selalu bermain penuh dalam setiap pertandingan.
Terakhir kali ia absen dalam waktu lama adalah pada musim 2022/23 akibat cedera hamstring yang membuatnya harus menepi selama tujuh pertandingan.
Namun, masa depan Van Dijk masih menjadi tanda tanya. Kontrak bek berusia 33 tahun ini akan habis di akhir musim, dan belum ada kabar mengenai perpanjangan kontraknya.