https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Arsenal Sukses Clean Sheet Beruntun di Liga Champions, Pertama Kalinya Sejak 2005!

Arsenal Sukses Clean Sheet Beruntun di Liga Champions, Pertama Kalinya Sejak 2005!

Arsenal Sukses Clean Sheet Beruntun di Liga Champions, Pertama Kalinya Sejak 2005!

Arsenal Sukses Raih Tiga Clean Sheet Berturut-turut di Liga Champions yang Pertama Kalinya Sejak 2005-instagram/@arsenal-

DailySports.ID - Pada musim 2005/2006 Arsenal pernah mencatatkan rekor luar biasa di Liga Champions dengan 10 pertandingan tanpa kebobolan.

Salah satu momen penting dari perjalanan itu terjadi pada 28 Maret 2006, ketika skuat asuhan Arsene Wenger menghadapi Juventus di stadion Highbury. 

Pertandingan tersebut merupakan leg pertama babak perempat final di mana Arsenal sukses memenangkan laga dengan skor 2-0.

Thierry Henry mencetak gol pertama untuk Arsenal pada menit ke-40, sementara Cesc Fabregas menggandakan keunggulan di menit ke-65 membuat posisi The Gunners semakin aman. 

Juventus yang berusaha bangkit justru harus kehilangan dua pemainnya di menit-menit akhir. Mauro Camoranesi dan Jonathan Zebina diusir dari lapangan setelah masing-masing menerima kartu kuning kedua.

Pertandingan tersebut bukan hanya kemenangan penting bagi Arsenal, tetapi juga menjadi momen emosional bagi Patrick Vieira yang baru saja pindah ke Juventus di awal musim tersebut setelah menghabiskan hampir satu dekade bersama Arsenal.

Kemenangan ini mengukuhkan rekor Arsenal menjadi tujuh pertandingan tanpa kebobolan, dan mereka berhasil memperpanjangnya hingga 10 clean sheet sepanjang turnamen sebelum akhirnya melaju ke partai final.

Namun, kisah sukses Arsenal di musim tersebut harus berakhir pahit. Di final Liga Champions 2006 melawan Barcelona, dua gol dari Samuel Eto'o dan Juliano Belletti mematahkan harapan Arsenal untuk meraih trofi meskipun sempat unggul lebih dulu lewat gol Sol Campbell. 

Kartu merah Jens Lehmann pada menit ke-18 menjadi salah satu faktor kunci yang mengubah jalannya pertandingan. Barcelona menang 2-1 dan mengakhiri perjalanan rekor clean sheet Arsenal.

Liga Champions 2024/25 Arsenal Kembali Mencetak Rekor Clean Sheet

Kini Arsenal kembali mencatatkan prestasi serupa di Liga Champions musim 2024/25. Tim asuhan Mikel Arteta berhasil mengamankan clean sheet dalam tiga pertandingan berturut-turut.

Pertandingan terbaru Arsenal di Liga Champions terjadi pada 23 Oktober 2024, ketika mereka menjamu Shakhtar Donetsk di Emirates Stadium dalam laga matchday ketiga. Meski tampil dominan, Arsenal mengalami kesulitan menghadapi pertahanan ketat dari tim tamu.

Satu-satunya gol yang tercipta dalam pertandingan tersebut datang pada menit ke-29, melalui gol bunuh diri kiper Shakhtar, Dmytro Riznyk setelah bola hasil tendangan Gabriel Martinelli mengenai tiang dan kemudian memantul kembali sebelum masuk ke gawang.

Meski hanya menang tipis 1-0, Arsenal berhasil mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan dan meraih kemenangan penting.

Kemenangan atas PSG dan Atalanta Memperkuat Posisi Arsenal

Sebelum menghadapi Shakhtar, Arsenal juga mencatatkan kemenangan impresif 2-0 atas Paris Saint-Germain pada 2 Oktober 2024 di Emirates Stadium. Dalam pertandingan tersebut dua gol Arsenal dicetak di babak pertama.

Kai Havertz membuka keunggulan dengan sundulan setelah menerima umpan dari Leandro Trossard pada menit ke-20, sementara Bukayo Saka menggandakan skor lewat tendangan bebas yang tidak bisa diantisipasi Gianluigi Donnarumma pada menit ke-35.

Selain dominasi yang terlihat di laga melawan PSG, Arsenal juga tampil solid dalam pertandingan pembuka mereka melawan Atalanta pada 20 September 2024.

Meski pertandingan tersebut berakhir imbang 0-0 di Gewiss Stadium, Arsenal menunjukkan ketangguhan pertahanan mereka.

Atalanta sebenarnya mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol setelah wasit Clement Turpin memberikan penalti usai pelanggaran Thomas Partey terhadap Ederson di kotak penalti. 

Namun, Mateo Retegui gagal mengeksekusi penalti dan upaya reboundnya juga berhasil digagalkan oleh David Raya yang tampil luar biasa di bawah mistar gawang Arsenal.

Meskipun perjalanan di musim 2005/2006 berakhir dengan kekecewaan di final, Arsenal kini berada di jalur yang tepat untuk menulis sejarah baru di Liga Champions. 

Berita Terkait