https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Eks Timnas Indonesia Rusuh di Liga Tarkam, Begini Kronologinya

Eks Timnas Indonesia Rusuh di Liga Tarkam, Begini Kronologinya

Eks Timnas Indonesia Rusuh di Liga Tarkam, Begini Kronologinya

Bayu Pradana diduga terlibat dalam kericuhan di Liga Tarkam.--Tangkapan layar instagram.com/forumwasitindonesia

DailySports.ID - Beberapa mantam pemain Timnas Indonesia dikabarkan rusuh di Liga Tarkam. Hal tersebut pun menuai sorotan dan kronologinya pun menyebar luas di lini masa media sosial.

Semua berawal dari babak final turnamen Sepak Bola Piala Bupati Kab. Semarang, Minggu (2/6/2024) di lapangan Pule, Kecamatan Tengaran. Pada laga tersebut, mempertemukan dua tim yakni PS Putra Bati Ds Patemon vs PS Ar Rafi Ampil Kab Boyolali.

Pada tim PS Putra Bati Ds Patemon, diperkuat beberapa pemain kancah nasional. Salah satunya adalah Bayu Pradana, Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa.

Menariknya, baik Bayu Pradana, Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa sama-sama membela klub yang sama di ajang Liga 1, yakni Barito Putera.

Bayu Pradana sendiri dulunya kerap dipanggil untuk membela Timnas Indonesia, meski saat ini sudah tidak pernah lagi terdengar namanya dipanggil oleh Shin Tae-yong.

Dilansir dari akun Instagram @forumwasitindonesia, kerusuhan bermula ketika Bayu Pradana mendapatkan kartu merah.

Bayu pun tidak terima, yang mana kemudian melakukan protes terhadap wasit hingga memukul dan menendang wasit serta memprovokasi pemain lainnya.

Momen tidak terpuji itu pun menuai sorotan negatif dari para pencinta sepak bola nasional.

Beberapa netizen bahkan ada yang menyayangkan dan memprediksi karier Bayu Pradana di kancah sepak bola nasional telah berakhir.

Lebih lanjut, @forumwasitindonesia juga mengabarkan bahwa kejadian pengeroyokan juga dilakukan oleh beberapa pemain profesional selain Bayu terhadap wasit.

"Info terakhir yang kami dapat, kejadian pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa pemain profesional terhadap wasit di Turnamen Piala Bupati Bener Bersatu Cup 3, Kab. Semarang sore tadi akan dibawa keranah hukum, dan tidak ada kata damai untuk semua pelaku! kita akan kawal kasus ini sampai putusan akhir. Prodeo menanti," tulis @forumwasitindonesia.

Pada akhirnya, pihak panita dikabarkan juga tidak memberikan piala kepada dua tim yang terlibat atas insiden tersebut.

Hingga artikel ini dipublikasikan, baik pihak PSSI mau pun pemain dan klub yang bersangkutan belum memberikan pernyataan secara resmi.

Berita Terkait