https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Profil dan Agama Saddil Ramdani, Winger Indonesia yang Jadi Pemain Terbaik di Liga Malaysia

Profil dan Agama Saddil Ramdani, Winger Indonesia yang Jadi Pemain Terbaik di Liga Malaysia

Profil dan Agama Saddil Ramdani, Winger Indonesia yang Jadi Pemain Terbaik di Liga Malaysia

Aksi Saddil Ramdani dengan kaki kiri yang jadi andalannya-instagram/@saddilramdanii-

DailySports.ID - Saddil Ramdani sosok winger berbakat asal Indonesia baru-baru ini berhasil sabet Pemain Terbaik di Liga Malaysia. Penampilannya yang apik saat membawa Sabah FC menang 4-0 melawan Penang FC pada Jumat, (25/10/24) menjadi salah satu alasan di balik penghargaan tersebut. 

Di laga itu, Saddil mencetak gol pembuka hanya dalam dua menit sejak pertandingan dimulai dan menciptakan momentum positif yang membawa timnya menuju kemenangan telak.

Gol Saddil pada pertandingan melawan Penang FC tercipta lewat aksi individu yang memukau. Pemain berusia 25 tahun ini menggiring bola dari sayap kanan dan melesat masuk mendekati kotak penalti, lalu melepaskan tembakan kaki kiri yang langsung menghujam pojok kanan atas gawang.

Kiper Penang, Sikh Izhan tidak mampu menghentikan bola yang melesat tajam tersebut. Hasil ini mengukuhkan Sabah FC di peringkat ketiga Liga Malaysia, meski tertinggal 14 poin dari pemimpin klasemen, Johor Darul Ta'zim. 

Kontribusi luar biasa Saddil di laga tersebut mengantarkannya menjadi pemain terbaik pekan ini, seperti yang dikabarkan oleh Stadium Astro.

Profil dan Agama Saddil Ramdani

Lahir di Raha, Sulawesi Tenggara pada 2 Januari 1999, Saddil Ramdani memiliki tinggi badan 1,72 meter dan dikenal sebagai winger yang mampu bermain sama baiknya di sisi kiri maupun kanan lapangan. 

Ia adalah anak dari pasangan Wa Ode Lai dan La Pantasi. Saddil menganut agama Islam yang sering ia tunjukkan dalam berbagai unggahan di akun Instagram pribadinya dan salah satunya saat merayakan Idul Adha.

Dalam membangun kariernya sebagai pesepakbola, Saddil memulai pelatihan profesional di Akademi ASIFA yang didirikan oleh Aji Santoso, legenda Timnas Indonesia dan berbasis di Malang, Jawa Timur. 

Ia kemudian memulai debut profesionalnya di Persela Lamongan pada musim 2016-2017. Dalam tiga musim bersama klub tersebut, Saddil tampil di 30 pertandingan mencetak 4 gol dan menorehkan 6 assist yang membuatnya semakin dikenal di kancah sepak bola nasional.

Pada pertengahan musim 2018-2019, Saddil menerima tawaran untuk bermain di Sri Pahang FC yang merupakan salah satu klub Liga Malaysia juga.

Selama hampir dua musim, ia menjadi andalan di lini depan Sri Pahang dan berhasil membawa klub tersebut mencapai babak semifinal Piala FA Malaysia. 

Setelah itu Saddil sempat kembali ke Indonesia untuk memperkuat Bhayangkara FC pada awal 2020, namun hanya tampil di tiga pertandingan karena Liga 1 terhenti akibat pandemi COVID-19.

Pada Februari 2021, Saddil memutuskan kembali ke Malaysia untuk bergabung dengan Sabah FC. Di musim debutnya, ia berhasil menembus skuat utama dan menjadi pemain andalan yang membantu tim berjuluk "The Rinos" ini bersaing di liga papan atas Malaysia.

Performa Saddil yang solid juga membuatnya menjadi langganan di Timnas Indonesia, baik di level junior maupun senior. Pada tahun 2021, ia membantu Timnas U-23 meraih medali perunggu di SEA Games. 

Sebelumnya di tahun 2018, ia turut membawa Timnas U-19 mencapai babak perempat final di Piala Asia U-19 meskipun harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor 2-0 di babak tersebut.

Di level senior, Saddil memulai debutnya pada 21 Maret 2017 di bawah asuhan pelatih Luis Milla. Pada tahun 2024, ia berperan dalam membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia dengan mencetak gol dalam kemenangan 7-0 melawan Nepal. 

Tidak hanya itu, Saddil kembali beraksi di Piala AFF 2022 dan mencetak dua gol yang masing-masing dalam pertandingan melawan Brunei dan Filipina.

Nama Saddil mulai dikenal luas hingga klub-klub Eropa menaruh minat kepadanya. Menurut Kurniawan Dwi Yulianto, pelatih yang pernah membawa Saddil ke Sabah FC, sang pemain mendapat tawaran dari klub Eropa dengan bayaran 3 ribu Euro per bulan atau setara dengan sekitar Rp49 juta. 

Namun setelah berdiskusi dengan keluarga, Saddil memilih tetap bertahan di Sabah FC di mana ia mendapatkan gaji sekitar Rp434 juta per bulan, jauh lebih tinggi dari yang ditawarkan oleh klub Eropa tersebut.

Berita Terkait