Mengenal Sejarah Renang di Dunia dan Indonesia
Senin, 07 Oktober 2024, 23:15 WIB

Mengenal sejarah renang di dunia dan Indonesia-Pixabay/ Mariusz -
DailySports.ID - Menarik untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah renang di dunia dan Indonesia. renang menjadi salah satu olahraga yang yang diminati seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Renang dapat melatih sistem pernapasan, memacu aliran darah ke jantung dan paru-paru, serta memperlancar pembuluh darah.
Diketahui, renang merupakan aktivitas yang melibatkan pergerakan dalam air dengan menggunakan gerakan tubuh, kaki, dan tangan untuk bergerak dari satu titik ke titik lain di dalam air. Karenanya, renang dikategorikan sebagai olahraga akuatik.
Menurut riset yang dilakukan oleh MindLab International, seseorang yang melakukan renang secara rutin dapat efektif menjadikan pikiran lebih positif, meningkatkan energi, dan meninggalkan kualitas tidur yang baik. Untuk informasi yang lebih mendalam, langsung saja simak sejarah renang di dunia dan Indonesia berikut ini.
Sejarah Renang di Dunia
Mengenal sejarah renang di dunia dan Indonesia-Pixabay-
Dikutip dari BBC, olahraga renang diciptakan oleh seorang bernama Matthew Webb. Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb untuk kali pertama memperkenalkan olahraga renang kepada masyarakat dunia.
Saat itu, ia sedang berenang untuk menyeberangi selat Inggris dengan renang gaya dada. Sang kapten mampu menempuh jarak sepanjang 34,12 KM dan sampai daratan kembali dalam waktu selama 21 jam 15 menit.
Renang akhirnya menjadi salah satu cabang olahraga pada abad ke-19 di London, Inggris. Awalnya, renang merupakan olahraga yang tidak begitu digemari. Seiring berjalannya waktu, renang berubah menjadi olahraga populer, bahkan memiliki asosiasi.
Hal tersebut pada akhirnya mengantarkan olahraga renang masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade Athena 1896.
Pada olimpiade tersebut, hanya lima nomor yang tersedia untuk kategori olahraga renang di antaranya 100 meter, 500 meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100 meter untuk para pelaut laki-laki.
Pada saat itu, hanya ada dua gaya yang dilombakan yaitu gaya dada dan gaya bebas. Baru, pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang olimpiade.
Kegemaran yang semakin meluas ke berbagai negara, mendorong kebutuhan akan organisasi atau badan yang mengatur perlombaan-perlombaan antar negara.
Oleh karena itu, pada 1908 dibentuk perserikatan renang internasional yang disebut FINA (Federation International de Nation Amateur). Empat tahun setelah dibentuknya FINA, nomor renang putri diperlombakan di Olimpiade Stockholm.
Pada 1952, gaya kupu-kupu kemudian dianggap sebagai variasi gaya dada yang disahkan sebagai gaya renang tersendiri di tingkat olimpiade.
Induk olahraga renang internasional kemudian berganti nama menjadi World Aquatics dalam keputusan Kongres Luar Biasa yang digelar Desember 2022 di Melbourne, Australia.
Sejarah Renang di Indonesia
Mengenal sejarah renang di dunia dan Indonesia-Pixabay/ Pexels-
Sementara, sejarah renang di Indonesia pertama kali diketahui dari pembangunan kolam renang pertama pada tahun 1904 di Cihampelas, Bandung.
Namun, pada saat itu olahraga renang hanya dilakukan oleh orang-orang kulit putih atau bangsa Belanda dan orang-orang berada saja.
Olahraga ini kemudian mulai berkembang seiring lahirnya perkumpulan renang Bandungsche Zwembond atau Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917.
Organisasi ini memprakarsai terbentuknya organisasi serupa dengan tingkat yang lebih tinggi. Misalnya West Java Zwembond pada tahun 1918 di Jawa Barat, dan Oost Java Zwembond pada tahun 1927 di Jawa Timur.
Pada masa pendudukan Jepang, Indonesia mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk belajar renang. Hal ini mendorong penyelenggaraan perlombaan renang dan kemunculan atlet-atlet renang dari pelosok negeri yang dapat bersaing di tingkat internasional.
Kemudian di tingkat nasional, Poerwo Soedarmo mendirikan PBSI (Persatuan Berenang Seluruh Indonesia) pada Maret 1951 dengan tujuan menaungi organisasi-organisasi di bawahnya serta para atlet.
PBSI berperan dalam pembinaan dan pelatihan untuk para atlet, baik tingkat regional maupun nasional. Tidak hanya itu, PBSI juga menyediakan pelatihan bagi para wasit dan juri untuk meningkatkan kualitas dalam sebuah kompetisi.
Pada 1957, terjadi pengubahan nama dari PBSI menjadi PRSI (Perserikatan Renang Seluruh Indonesia). Hal tersebut dikarenakan PBSI juga digunakan untuk induk olahraga lain, yaitu bulu tangkis.
Nama induk olahraga renang di Indonesia kemudian kembali berubah menjadi Akuatik Indonesia sejak Agustus 2023 mengikuti perubahan FINA menjadi World Aquatics.