https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Bukan Legenda AS Roma, Selamanya Batistuta Hanya Cinta Fiorentina

Bukan Legenda AS Roma, Selamanya Batistuta Hanya Cinta Fiorentina

Bukan Legenda AS Roma, Selamanya Batistuta Hanya Cinta Fiorentina

Gabriel Batistuta, meski berjaya di AS Roma, Fiorentina akan selalu dihatinya selamanya-Classic Football TV-

DailySports.ID - Gabriel Batistuta tentu sudah tak asing bagi tifosi Serie A Liga Italia. Penyerang asal Argentina tersebut merupakan legenda bagi Fiorentina, meski meraih Scudetto bersama AS Roma.

Selamanya, Gabriel Batistuta akan dikenal oleh Fiorentina. Begitu juga sebaliknya, La Viola akan selamanya ada di hati striker ganas tersebut.

Batistuta dan Fiorentina merasakan suka duka di era 1990-an, jadi wajar saja sosoknya pantas diabadikan di Stadion Artemio Franchi.

Di era 1990-an, Fiorentina bukanlah klub besar yang jadi langganan trofi bergengsi, begitu juga saat ini.

Batistuta sendiri merapat ke Fiorentina pada musim 1991/1992. Itulah jadi awal hubungan tak terpisahkan keduanya.

Di musim perdananya, Batigol sukses mencetak 13 gol dari 27 pertandingan di Serie A Liga Italia. Catatan itu sudah termasuk positif mengingat Fiorentina tidak sebesar Juventus, Inter Milan, maupun AC Milan.

Petaka terjadi di musim kedua Batistuta di Artemio Franchi, pria kelahiran Santa Fe tersebut sudah membuat 16 gol dari 32 laga di Liga Italia.

Meski demikian, catatan mentereng tersebut tak mampu membantu Fiorentina lolos dari jurang degradasi.

Bukannya pergi, Batistuta memutuskan tetap bertahan di Fiorentina dan bersama-sama berjuang di Serie B Liga Italia.

Di Serie B, Batistuta semakin menggila dan langsung membantu Fiorentina meraih juara dan promosi lagi ke Serie A.

Di era itulah, Batigol jadi nama yang disematkan kepada Batistuta dan dunia pun mengakuinya sebagai salah satu penyerang tertajam saat itu.

Prestasi tertinggi Batistuta selama membela Fiorentina hanya meraih satu trofi Coppa Italia dan Super Coppa Italia.

Selama 9 musim berseragam ungu, Batistuta mencatatkan 331 penampilan di semua kompetisi dan mencetak 203 gol.

Di musim panas tahun 2000, Batistuta kemudian pindah ke AS Roma yang jadi salah satu penantang gelar Serie A.

Pada November tahun 2000, Giallorossi membutuhkan poin untuk mempertahankan Capolista Serie A. Sialnya, AS Roma harus melawan Fiorentina.

Laga tersebut berlangsung sangat ketat, baik AS Roma maupun Fiorentina tak ada yang mau mengalah.

Ternyata Batistuta jadi pahlawan kemenangan AS Roma atas Fiorentina melalui sepakan keras dari luar kotak penalti di menit 83.

Kecintaannya Batistuta kepada Fiorentina tetaplah lebih besar dibandingkannya dengan AS Roma. Hal itu dibuktikan dengan uraian air mata ketika tendangannya tak mampu dihalau Francesco Toldo.

Pada akhirnya, Batistuta meraih gelar yang diimpikannya, yakni Scudetto Serie A Liga Italia. Meski demikian, cinta Batistuta bukanlah kepada AS Roma, melainkan Fiorentina.

Bagi para penggemar Fiorentina, Batistuta akan selamanya dikenang di dalam hatinya, begitu juga sebaliknya.

Berita Terkait