1 UEFA Hanya Fokus Bisnis, Terlihat dari Tidak Ada Laga Perebutan Juara Ketiga di Euro

UEFA Hanya Fokus Bisnis, Terlihat dari Tidak Ada Laga Perebutan Juara Ketiga di Euro

UEFA Hanya Fokus Bisnis, Terlihat dari Tidak Ada Laga Perebutan Juara Ketiga di Euro

Belanda Kalah Euro 2024, Ronald Koeman Kecam Keputusan Penalti Wasit untuk Inggris--X/RonaldKoeman

DailySports.ID - Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) selalu mendapatkan kritik terkait pengelolaan yang dinilai terlalu mengacu pada aspek bisnis dan ekonomi.

Salah satunya adalah pada gelaran Euro atau Piala Eropa yang tak mengadakan partai perebutan juara tiga.

Selain itu, UEFA juga dikritik karena kebijakannya yang tidak mementingkan aspek psikologis pemainnya.

Bukti bahwa UEFA hanya mementingkan aspek bisnis adalah dihapusnya perebutan juara ketiga di gelaran Piala Eropa atau Euro.

Sebelumnya, di awal Euro pada tahun 1960, tim yang kalah pada babak semifinal masih akan bermain.

Mereka akan memainkan laga untuk memperebutkan status sebagai juara ketiga dan merengkuh medali perunggu.

Akan tetapi, pertandingan tersebut ditiadakan mulai Euro pada edisi 1984. Terakhir kali adalah pada tahun 1980.

Juara ketiga Piala Eropa terakhir adalah Cekoslovakia. Saat itu, mereka bermain imbag 1-1 melawan Italia.

Di laga hiburan perebutan juara ketiga Euro 1980, Cekoslovakia akhirnya keluar sebagai pemenang setelah kalahkan Italia melalui adu penalti dengan skor 9-8.

Adapun alasan UEFA menghapuskan laga ekstra tersebut adalah karena masalah bisnis dan ekonomis.

Pihak UEFA menilai jika pertandingan perebutan juara ketiga tidak begitu diperhatikan. Akibatnya adalah penonton yang datang ke stadion dan dari layar televisi sangat sedikit.

Berdasarkan alasan itulah, UEFA memutuskan tidak lagi memainkan duel perebutan juara ketiga di Piala Eropa atau Euro.

Berbeda dengan Piala Dunia dan Copa America, kedua turnamen tersebut masih menggunakan laga perebutan juara tiga.

Dihapuskan perebutan juara tiga, UEFA juga menghapuskan pemberian medali perunggu untuk pemenangnya.

Berbeda dengan Euro 2008, Turki dan Rusia yang kalah di semifinal masih diberikan medali perunggu oleh UEFA, begitu juga di edisi 2012.

Akan tetapi, medali itu dianggap tidak memberi makna lebih bagi tim yang gagal di semifinal.

Alhasil, sejak Euro 2016 hingga saat ini, UEFA tak lagi memberikan medali perunggu bagi tim yang gugur di semifinal.

Dengan itu, tim yang gugur di semifinal Euro 2024, yakni Prancis dan Belanda tidak mendapatkan medali perunggu.

Status Prancis dan Belanda hanyalah semifinalis pada edisi Euro 2024 yang diselenggarakan di Jerman.

Berita Terkait
https://botany.oauife.edu.ng/ejournal.stikesbrebes.ac.idkadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/slot gacordinkes-satu-manis.banjarkab.go.idmail.mallbassura.idejournal.ydriv.comlinklist.bio/mabok88linklist.bio/slot123https://haveone.it/shop/https://fatepa.unram.ac.id/https://sikedi.pasamankab.go.id/