https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Kupas Sejarah Piala Eropa, Keajaiban Si Negeri Kurcaci Luksemburg di Euro 1964

Kupas Sejarah Piala Eropa, Keajaiban Si Negeri Kurcaci Luksemburg di Euro 1964

Kupas Sejarah Piala Eropa, Keajaiban Si Negeri Kurcaci Luksemburg di Euro 1964

Skuat Luksemburg di Kualifikasi Piala Eropa 1964.--Wikipedia

DailySports.ID - Luksemburg. Negara mini di antara Belgia dan Belanda ini barangkali tidak punya tradisi bagus di kancah sepak bola, bahkan lebih sering menjadi lumbung gol bagi tim-tim lain dalam ajang Kualifikasi Piala Eropa atau Piala Dunia. 

Namun, sejarah mencatat Luksemburg pernah menghebohkan Eropa pada era 1960-an, tepatnya di Kualifikasi Piala Eropa 1964. Mereka sampai dijuluki 'Kurcaci Pembunuh Raksasa' dan hampir saja lolos ke putaran final turnamen di Spanyol.

Sekadar mengingatkan, Piala Eropa edisi awal masih menggunakan sistem lama sampai 1976. Putaran final baru dihitung per semifinal hingga final, sementara perempat final ke bawah masih dianggap babak kualifikasi. 

Ceritanya, Luksemburg berpartisipasi dalam kejuaraan sepak bola antarnegara Eropa edisi kedua. Mereka mengawali perjalanan dengan dipayungi keberuntungan karena tidak perlu berkeringat untuk lolos ke babak 16 besar. 

Kok bisa? Rupanya Luksemburg mendapatkan jatah bye atau lolos langsung tanpa bertanding bersama dua negara lain, yakni Austria dan Uni Soviet. Mereka pun dijadwalkan bersua tetangga dekatnya, Belanda, di babak 16 besar. 

Di sinilah keajaiban tersebut muncul. Pertandingan melawan Belanda sejatinya menggunakan sistem kandang-tandang, namun dua leg babak 16 besar Kualifikasi Euro 1964 kala itu digelar di Amsterdam dan Rotterdam. 

Di leg pertama, Luksemburg sukses menahan imbang Belanda dengan skor 1-1. Gol cepat striker tuan rumah, Klaas Nuninga, pada menit ke-5 mampu dibalas oleh Paul May berselang setengah jam kemudian (33'). 

Memasuki leg kedua, Luksemburg yang sebetulnya berada di bawah tekanan publik Rotterdam justru mampu tampil lepas dan memetik kemenangan 2-1. Brace Camille Dimmer pada menit ke-20 dan 67 hanya bisa sekali dibalas Belanda via Piet Kruiver (35').

Sebanyak lebih dari 42.000 penonton yang hadir di Stadion De Kuip, Rotterdam, pun terkejut ketika menyaksikan tim kebanggaan mereka kalah dan harus menerima kenyataan tersingkir dari Kualifikasi Piala Eropa 1964.

"Sungguh malam yang indah. Hampir seluruh personel skuat kami waktu itu berstatus pemain amatir, tapi pelatih telah menempa kami dengan keras. Sehingga, kami benar-benar siap melawan Belanda sekali pun," kata striker Luksemburg, Camille Dimmer, dikutip dari Il Fatto Quotidiano. 

"Tak ada satu pun orang yang percaya kami bisa mengalahkan Belanda, bahkan Federasi Sepak bola Luksemburg sendiri pun meragukan kami," cetusnya. 

Nyaris Lolos ke Putaran Final Euro 1964

Potret pertandingan Belanda vs Luksemburg di babak 16 besar Euro 1964.
Potret pertandingan Belanda vs Luksemburg di babak 16 besar Euro 1964.--Nieuwsblad van het Noorden

Melenggang ke perempat final, Luksemburg selangkah lagi menorehkan tinta emas dalam lembaran sejarah Piala Eropa. Mereka 'hanya' perlu mengalahkan Denmark untuk mewujudkan mimpi tersebut. 

Kali ini, Luksemburg berkesempatan menggelar laga kandang di wilayah mereka sendiri, bukan seperti babak 16 besar lalu di Belanda. Stade Municipal yang berkapasitas 8.000 penonton menjadi venue pertandingan melawan Denmark.

Tak disangka, Luksemburg mampu mengimbangi Denmark yang secara kualitas permainan berada di atas mereka. Skornya pun sangat memanjakan mata lantaran saling berbalas gol sepanjang 90 menit, yakni 3-3.

Luksemburg membuka keunggulan pada menit ke-1 lewat aksi Louis Pilot, lalu dibalas Denmark via gol Ole Madsen (9'). Kedua tim lantas saling berbalas serangan dan tuan rumah menambah dua gol melalui Henri Klein (23', 51'), sedangkan kubu tamu mengandalkan hattrick Madsen (31', 46').

Di leg kedua, lagi-lagi Luksemburg memaksakan hasil imbang melawan Denmark, kali ini dengan skor 2-2. Brace Ole Madsen (16', 70') berhasil disamakan oleh Johny Leonard (13') dan Ady Schmit (84'). 

Jadilah pemenangnya harus ditentukan lewat laga play-off alias sekali lagi berduel di atas lapangan mengingat sepak bola Eropa kala itu belum mengenal sistem adu penalti.

Amsterdam dipilih sebagai lokasi netral untuk melangsungkan pertandingan play-off. Denmark akhirnya sukses menyudahi kejutan Luksemburg setelah meraih kemenangan tipis 1-0 berkat gol semata wayang Ole Madsen (41’). 

"Usai pertandingan, saya tentu merasa sangat sedih. Namun, tetap saja hari itu terus dikenang sebagai salah satu cerita emas mengenai sepak bola di negara kami," imbuh Camille Dimmer dikutip dari Tabloid Soccer edisi khusus Piala Eropa 2004. 

Susunan Pemain Luksemburg vs Denmark:

Luksemburg: Schmitt; Brenner, Hoffstetter, Konter, Brosius, Schmit, Klein, May, Leonard, Pilot, Klein
Cadangan: ?
Pelatih: Robert Heinz (Jer) 

Denmark: Sorensen; Johansen, Hansen, Hansen, Madsen, Petersen, Bertelsen, Thorst, Madsen, Enoksen, Danielsen
Cadangan:
Pelatih: Poul Petersen

Stadion: Olympisch Amsterdam (5.700)
Gol: Madsen 41'
Wasit: Piet Roomer (Bld) 
Kartu Kuning: -
Kartu Merah: -

Berita Terkait