Luis Suarez Meneteskan Air Mata di Laga Terakhir Bersama Uruguay, Fans Berikan Penghormatan Terakhir

DailySports.ID- Luis Suarez mendapatkan penghormatan terakhir dari fans Uruguay di laga terakhirnya bersama timnas. 

Pertandingan Uruguay vs Paraguay pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Sabtu (7/9/2024) menjadi aksi terakhir Luis Suarez bersama La Celeste yang telah memutuskan pensiun. 

Sebelum pertandingan dimulai, fans Uruguay membentangkan atribut untuk Luis Suarez yang merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk La Celeste. 

Dalam postingan Instagram @433 tampak attribute memperlihatkan angka  sembilan yang merupakan nomor punggung milik Luis Suarez. 

"Penghormatan dari para penggemar Uruguay untuk pencetak gol terbanyak sepanjang masa mereka," tulis dari akun Instagram tersebut. 

Pasca pertandingan, Luis Suarez tampil 90 menit penuh sebagai kapten timnas Uruguay. Mantan pemain Liverpool dan Barcelona tersebut sempat melepaskan tembakan namun gagak berbuah gol ke gawang Paraguay.

Sayangnya Luis Suarez dan kawan-kawan sulit membobol gawang Paraguay hingga pertandingan berakhir imbang 0-0 dan kedua tim mendapatkan satu poin di Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Usai pertandingan berakhir, Suarez tidak dapat menahan diri dari kesedihannya karena tidak akan lagi bermain untuk membela negaranya.  Pemain berjuluk Pistolero tampak mengusap air matanya sebagaimana dilihat dari postingan @InvictosSomos. 

Bersama Uruguay, Suarez bermain di empat Piala Dunia dengan memenangkan Copa America pada tahun 2011 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen.  Pemain berusia 37 tahun tersebut adalah pencetak gol terbanyak negara itu dengan 69 gol dalam 142 pertandingan selama 17 tahun.

Pencapaian tersebut Suarez memutuskan untuk mengundurkan diri dari sepak bola internasional saat melawan Paraguay di Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Luis Suarez mengatakan dia akan mundur dari skuad internasional setelah kualifikasi Piala Dunia saat melawan Paraguay dan akan mendekati pertandingan dengan kegigihan yang sama seperti yang dia lakukan dalam pertandingan pertamanya kembali pada tahun 2007.

"Saya berusia 37 tahun dan saya tahu sangat sulit untuk mencapai Piala Dunia berikutnya. Saya sangat terhibur karena saya bisa pensiun dan bukan karena cedera saya yang membuat saya pensiun, atau berhenti dipanggil," katanya dalam konferensi pers.

"Sangat membantu jika ingin mengambil langkah itu dan merasa siap. Sulit karena keputusannya tidak mudah. Tapi saya pergi dengan ketenangan pikiran bahwa sampai pertandingan terakhir saya memberikan segalanya, dan bahwa nyala api tidak terbakar perlahan dan itulah sebabnya saya membuat keputusan bahwa itu harus sekarang."

"Impian saya adalah agar anak-anak saya melihat saya memenangkan sesuatu yang penting dengan tim nasional, gol terakhir itu sangat bagus untuk mereka dan meskipun itu bukan trofi untuk dibawa pulang, itu sangat bagus untuk mereka," katanya.

"Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang lagi bahwa saya dapat terus berkontribusi pada tim nasional dan, yah, saya memiliki Copa America dan ya, saya bisa pensiun dengan sempurna setelah itu, tetapi setelah menganalisis situasinya, saya ingin melakukannya dengan orang-orang saya, di stadion saya."

"Saya ingin anak-anak saya menjalani pengalaman ini. Mengucapkan selamat tinggal dengan orang-orang di sini adalah sesuatu yang saya tidak tahu apakah banyak yang telah melakukannya."

 

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by 433 (@433)