https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Mirip PSSI Era 2015! Sepak Bola Korea Selatan Terancam Dibekukan FIFA karena Pemerintah

Mirip PSSI Era 2015! Sepak Bola Korea Selatan Terancam Dibekukan FIFA karena Pemerintah

Mirip PSSI Era 2015! Sepak Bola Korea Selatan Terancam Dibekukan FIFA karena Pemerintah

Mirip PSSI Era 2015! Sepak Bola Korea Selatan Terancam Dibekukan FIFA karena Pemerintah-AFP-

DailySports.ID - Sepak bola Korea Selatan sedang dilanda krisis internal yang berpotensi memicu konsekuensi serius di bawah Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) kini berada di bawah tekanan setelah adanya audit yang dilakukan oleh Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan (Munhwa Cheyuk Gwangwang-bu). 

Situasi ini mengingatkan banyak pihak pada krisis yang dialami PSSI pada 2015, di mana sepak bola Indonesia dibekukan FIFA akibat intervensi pemerintah lewat Kemenpora.

Krisis ini bermula ketika Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan menggelar audit terhadap proses penunjukan dua pelatih timnas Korea Selatan yakni Jurgen Klinsmann dan Hong Myung-bo

Dalam audit tersebut, muncul dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh ketua umum KFA yaitu Chung Mong-gyu. 

Berdasarkan temuan awal, Chung dinilai telah melanggar prosedur dalam pengambilan keputusan dan terutama dalam menunjuk Klinsmann sebagai pelatih Taeguk Warriors tanpa melalui komite tim nasional.

Situasi serupa juga terjadi pada penunjukan Hong Myung-bo pada Juli 2024 dan proses seleksi dianggap tidak adil, di mana wawancara terhadap Hong dilaporkan dilakukan dengan cara yang berbeda dari kandidat lainnya sehingga menimbulkan kontroversi lebih lanjut.

Krisis ini kian memanas dengan desakan dari berbagai pihak yang meminta Chung Mong-gyu mundur dari jabatannya.

Chung, yang telah memimpin KFA selama tiga periode sejak 2013 telah dianggap sebagai penghambat kemajuan sepak bola Korea Selatan.

Spanduk-spanduk yang menyerukan agar Chung tidak mencalonkan diri lagi untuk periode berikutnya mulai bermunculan, dan di media sosial banyak komentar negatif terkait kepemimpinannya. 

Namun, belakangan sejumlah komentar buruk tersebut mendadak hilang dan memunculkan spekulasi adanya upaya penghapusan kritik.

Lebih jauh lagi, KFA juga diduga memaksa klub Ulsan Hyundai untuk memutus kontrak Hong Myung-bo sehingga dia bisa menjadi pelatih tim nasional.

Selain itu, lembaga tersebut juga menyoroti ketidakjelasan soal transparansi gaji Hong yang hingga kini belum dipublikasikan secara resmi.

FIFA Kirim Peringatan, Ancaman Sanksi Menghantui

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) turun tangan dengan mengirimkan surat peringatan kepada KFA pada 29 September 2024.

FIFA menegaskan bahwa campur tangan pemerintah dalam urusan federasi sepak bola melanggar Statuta FIFA Pasal 19, serta Statuta AFC Pasal 15. Jika pemerintah Korea Selatan terus melakukan intervensi, Korea Selatan terancam dijatuhi sanksi oleh FIFA.

Jika sanksi tersebut benar-benar diberlakukan, Korea Selatan bisa menghadapi situasi yang sama seperti yang dialami Indonesia pada 2015 dan Kuwait pada 2017.

Kala itu, FIFA membekukan aktivitas sepak bola kedua negara tersebut sehingga mereka dilarang berpartisipasi dalam turnamen internasional.

Berita Terkait