Amerika Serikat Kutuk Pelecehan Rasis ke Pemainnya setelah Dikalahkan Panama
Jumat, 28 Juni 2024, 17:31 WIB

Federasi sepakbola AS kecam tindakan rasis di sosial media terhadap Timothy Weah usai kalah dari Panama -Getty Images/ Hector Vivas-Getty Images/ Hector Vivas
DailySports.ID - Federasi sepak bola AS mengecam aksi pelecehan rasis online terhadap pemain mereka, usai kalah 2-1 dari Panama di Copa America.
“Sama sekali tidak ada tempat dalam permainan ini untuk perilaku penuh kebencian dan diskriminatif seperti itu,” kata US Soccer, dalam pernyataan di X.
“Tindakan ini tidak hanya tidak dapat diterima tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai rasa hormat dan inklusivitas yang kami junjung sebagai sebuah organisasi," paparnya.
Timothy Weah yang berkulit hitam menjadi salah satu pemain yang menjadi sasaran pelecehan tersebut.
Berikut informasi selengkapnya.
Kartu Merah Timothy Weah
Timothy Weah menjadi pemain yang menerima rasis di media sosial usai kekalahan Amerika Serikat kontra Panama.
Bukan hanya mempermasalahkan warna kulit, penyerang AS itu juga diserang lantaran aksinya dalam laga lanjutan perebutan poin di Grup C Copa America 2024.
Weah mendapat kartu merah langsung pada menit ke-18 karena meninju bagian belakang kepala pemain Panama dalam insiden di luar bola.
Timothy Weah awalnya mendapat kartu kuning, tetapi diubah menjadi kartu merah oleh wasit Ivan Barton setelah meninjauan VAR.
AS memimpin meski mendapat kartu merah tetapi disamakan empat menit kemudian sebelum Panama memastikan kemenangan melalui golnya pada menit ke-83.
Menyesal, Weah mengatakan dia telah mengecewakan tim dan negaranya.
"Momen frustrasi berujung pada konsekuensi yang tidak dapat diubah lagi, dan atas itu, saya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada rekan satu tim, pelatih, keluarga, dan para penggemar kami," katanya.
Gelandang AS Tyler Adams membela karakter Timothy Weah setelah kartu merah kedua dalam karirnya untuk klub atau negara.
Diketahui, kartu merah pertama Weah didapat saat ia bersama Lille pada tahun 2022.
“Anda tidak pernah bermaksud mendapat kartu merah, dalam kondisi apa pun,” kata Adams kepada Fox.
“Dia bukan tipe orang seperti itu. Dia meminta maaf kepada tim."
“Dan rasa hormat kepada seluruh tim karena mereka berjuang untuk setiap bola, setiap duel, setiap menit."
"Kami masih menciptakan peluang setelah bermain dengan 10 pemain, jadi itu menunjukkan kualitas kami, dan semuanya harus dimainkan di pertandingan terakhir,” katanya.