Kisah Inspiratif Nahuel Ferraresi Saat Meraih Kemenangan di Laga Ekuador vs Venezuela

DailySports.ID - Laga Ekuador vs Venezuela di Copa America 2024 ternyata mengandung kisah inspiratif di baliknya. 

Venezuela menunjukkan performa yang kuat dalam pertandingan debut mereka di turnamen tertinggi Amerika tersebut dengan mengalahkan Ekuador di pertemuan pembuka Grup B. 

Gol dari Jhonder Cadiz dan Eduard Bello memastikan "La Vinotinto" memulai pencarian mereka untuk kejayaan kontinental dengan langkah yang benar.

Namun, sosok lain dalam skuad Venezuela harus mengatasi banyak tantangan untuk akhirnya menaklukkan rivalnya. 

Ini adalah kisah dari Nahuel Ferraresi, bek tengah yang terlihat menangis di lapangan saat peluit terakhir dibunyikan. 

Seperti apa?

Berikut ulasannya. 

Nahuel Ferraresi Kembali Usai Cedera ACL

Nahuel Ferraresi, yang kini bermain untuk Sao Paulo memiliki kisah berharga, dalam pertandingannya bersama Venezuela di laga pembuka Grup B Copa America 2024. 

Ferraresi mengalami tahun yang sangat sulit. 

Bek 25 tahun tersebut mengalami cedera ACL pada bulan Januari tahun lalu, saat pertandingan antara klubnya dan Palmeiras. 

Cedera ini membuat pemain Venezuela itu absen selama setahun.

Ferraresi kembali ke dunia sepak bola hampir setahun kemudian dan secara bertahap mulai mendapatkan kembali performa terbaiknya.

Hingga akhirnya ia sampai pada titik di mana Fernando Batista sekali lagi mempertimbangkannya dalam tim nasional Venezuela untuk Copa America 2024. 

Pada laga pembuka melawan Ekuador, Ferraresi berperan penting dalam mengamankan kemenangan timnya. 

Air matanya di penghujung pertandingan menjadi bukti perjalanan emosionalnya. 

Penampilan luar biasa ini merupakan hadiah atas penderitaan yang ia alami akibat cederanya dan upaya tanpa henti untuk kembali ke performa terbaiknya.

Hasil Pertandingan Ekuador vs Venezuela

Timnas Venezuela berhasil menekuk Ekuador dengan skor 2-1 di laga Copa America 2024 yang digelar hari ini, Minggu (23/6/2024) 05.00 WIB di Stadion Levi’s Santa Clara, Amerika Serikat.

Pertandingan tersebut berlangsung seru dan cukup sengit. 

Terlebih di laga tersebut, Ekuador bermain dengan 10 pemain usai Enner Valencia dikenai kartu merah karena dianggap melakukan kontak keras dengan pemain Venezuela.

Gaya permainan yang agresif membuat beberapa pemain dari Ekuador maupun Venezuela sempat mendapat kartu kuning.

Kebuntuan para pemain Ekuador akhirnya mulai patah di menit ke-39. 

Di momen itu, Jeremy Sarmiento berhasil membobol gawang yang dijaga Luis Romo.

Tendangan bebasnya tak bisa dicegah sehingga Ekuador memimpin dengan 1-0 di babak pertama.

Usai momen itu, Venezuela beberapa kali mendapat kesempatan untuk menyerang balik.

Sundulan apik dari pemain Venezuela, Yangel Herrera nyatanya masih belum bisa membobol gawang Ekuador.

Memasuki babak kedua, Timnas Venezuela tampak memiliki tekad untuk menyamakan kedudukan. Hal itu terbukti usai di menit ke-64, Jhonder Cadiz yang masuk menggantikan Darwin Machis di akhir babak pertama, mampu melesatkan tendangan keras ke gawang Ekuador.

Kedudukan menjadi imbang dengan skor 1-1. 

Hanya berselang 10 menit, Eduard Bello yang baru masuk di akhir babak pertama, mampu mencetak gol kedua Venezuela usai mendapat umpan dari Salomon Rondon.

Beberapa kali Ekuador berusaha menekan Venezuela untuk mengejar ketertinggalan, namun sayangnya, usaha tersebut masih belum bisa membuahkan hasil. 

Hingga tambahan waktu 5 menit di babak kedua, kedudukan tidak berubah. Peluit tanda berakhirnya pertandingan menjadi akhir dari perjuangan Venezuela yang berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 2-1.