Sumbang Medali Perak, Karisma Evi Tiarani Pecahkan Rekor di Paralimpiade Paris 2024
Minggu, 08 September 2024, 19:21 WIB

Sabet medali perak, Karisma Evi Tiarani pecahkan rekor di Paralimpiade Paris 2024-Dok. NPC Indonesia-
DailySports.ID - Atlet para atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani sukses menyabet medali perak di Paralimpiade Paris 2024. Prestasinya semakin mentereng karena ia juga memecahkan rekor dunia.
Tampil di Stade de France, Minggu (8/9/2024) dini hari WIB, Karisma menjadi pelari tercepat kedua dalam partai final nomor pertandingan 100 meter putri klasifikasi T42/63.
Ia membukukan waktu 14,26 detik dan meraih medali perak, sekaligus menjadi catatan rekor dunia. Adapun medali emas direbut Martina Caironi dari Italia.
Caironi menjadi pelari tercepat yang menyentuh finis usai mencatatkan waktu 14,16 detik. Sedangkan medali perunggu diraih Monica Graziana Contrafatto (Italia) mencatatkan waktu 14,60 detik.
Diwarnai Drama
Pertandingan final di Stade de France diwarnai dengan drama. Karisma Evi sebagai pelari tercepat dunia klasifikasi T42 harus bersaing dengan trio asal Italia yang mendominasi di klasifikasi T63.
Sejatinya, Karisma Evi tak diunggulkan untuk meraih medali. Pasalnya, trio Italia Ambra Sabatini, Monica Graziana Contrafatto, dan Martina Caironi selalu perkasa ketika ada penggabungan klasifikasi T42 dan T63. Ketiganya nyaris memb"orong semua medali, seperti di Paralimpiade Tokyo 2020.
Namun, drama terjadi ketika Ambra Sabatini sebagai pemegang rekor lari tercepat 100 meter T63 tiba-tiba terjatuh menjelang finis. Badan Sabatini kemudian mengenai Monica hingga ikut terjatuh.
Karisma Evi yang sedari awal sudah mengawal ketat Martina Caironi bisa finis di urutan kedua dengan catatan waktu 14,26 detik.
Catatan ini menjadi rekor dunia baru 100 meter putri T42 setelah pada babak kualifikasi Karisma Evi juga memecahkan rekor dunia dengan waktu 14,34 detik.
Martina Caironi finis di depannya dengan catatan waktu 14,16 detik sehingga berhak atas medali emas dan Karisma Evi mendapatkan medali perak.
Sementara untuk medali perunggu, panitia memutuskan untuk menerima protes dari kubu Italia. Monica Graziana dinyatakan berhak atas medali perunggu meski finis dalam kondisi terjatuh karena terkena badan Sabatini.
Mengaku Tak Menyangka
Sementara itu, atas hasil yang diraihnya, Karisma Evi mengaku tak menyangka bisa menyabet medali perak.
“Ini luar biasa. Saya tidak membayangkan hal ini akan terjadi karena mereka (trio Italia) selalu tampil hebat. Saya pikir mereka sangat cepat setelah 60 meter. Ini sungguh menakjubkan," kata Karisma Evi, dikutip dari keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia.
Karisma menyadari bahwa pelari yang menggunakan kaki buatan terlihat kesulitan pada momen start. Ia pun memanfaatkan kondisi itu dengan berlari lebih cepat pada 50 meter awal.
"Untuk yang memakai kaki asli memang harus maksimal di start awal. Sebisa mungkin harus meninggalkan di awal. Dengan begitu mereka tidak bisa mengejar di akhir," Karisma menjelaskan.
Lebih lanjut, meski berdekatan, Karisma Evi tak mengetahui penyebab insiden Sabatini terjadi. Ia hanya fokus untuk mengejar Martina Caironi yang berlari sangat cepat di depannya.
“Saya hanya melihatnya terjatuh sebelum garis finis dan saya hanya berkonsentrasi pada garis finis,” kata dia.