Lin Yu-ting, Petinju Taiwan yang Viral karena Kontroversi Gender Menangis Seusai Raih Medali Emas
Minggu, 11 Agustus 2024, 15:00 WIB

Lin Yu-ting, Petinju Putri Taiwan-Instagram @boxing_ting-
DailySports.ID - Lin Yu-ting, atlet tinju putri asal Taiwan, mendapatkan medali emas Olimpiade Paris 2024 usai diterpa isu gender bersama dengan Imane Khelif, petinju perempuan asal Aljazair.
Atlet berusia 28 tahun tersebut meraih medali usai menumbangkan atlet Polandia, Julia Szeremeta, di babak puncak nomor putri 57 kilogram. Ia membawa pulang kemenangan dengan sangat mudah atas lawannya sejak awal pertandingan dimulai.
Hasil maksimal ini menegaskan kedigdayaan Yu-ting atas seluruh atlet di kelasnya. Karena, ia tercatat sebagai atlet yang tidak pernah mengalami kekalahan satu ronde pun selama empat pertarungan di gelaran Olimpiade Paris 2024.
Sebelum ini, ia sudah sempat tampil di Olimpiade Tokyo 2020 lalu dan juga membawa pulang medali. Ia tumbang di babak 16 besar. Namun, kini, prestasinya meningkat sangat pesat.
Usai menang di babak puncak, Yu-ting mendapatkan sambutan hangat dari rekan satu negaranya. Ia pun tampak menangis di area Roland Garros, Prancis, ketika lagu kebangsaan Taiwan dinyanyikan.
"Saya menangis karena saya sangat tersentuh," terang Yu-ting dilansir DailySports dari The Guardian.
"Selama pertarungan, saya melihat gambar-gambar yang berkelebat dan saya memikirkan awal karier saya saat saya mulai bertinju. Ada saat-saat yang penuh dengan kesedihan dan kegembiraan," lanjut sang atlet.
Seperti diketahui sebelumnya, Yu-ting dan juga Imane Khelif sama-sama memperoleh medali emas. Khelif menjadi juara di kelas 66 kilogram putri. Kedua atlet tersebut tersandung isu gender yang menjadi sorotan sejumlah publik dunia.
Sebelum gelaran olimpiade Paris 2024, Yu-ting dan Khelif telah didiskualifikasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) pada ajang Kejuaraan Dunia tahun 2023 lalu. Hal ini berkaitan dengan kelayakan syarat kedua atlet tersebut pada gelaran tinju putri.
Kemudian, status Olimpiade IBA dicabut pada Juni 2023 kemarin. Hal ini berkaitan dengan isu perihal masalah tata kelola serta korupsi.
Belakangan, IOC melayangkan kritik atas keputusan yang telah ditetapkan oleh IBA atas Khelif dan Yu-ting. Menurut IOC, IBA telah melakukan hal sewenang-wenang dan melangsungkan prosedur yang kurang tepat terhadap dua atlet wanita tersebut.
Yu-ting pun menyampaikan pendapatnya tentang Khelif yang telah dikabarkan melayangkan aduan pelecehan atas apa yang menimpanya. Hal tersebut berkaitan dengan pelecehan yang diterima atlet Aljazair itu secara daring (online).
Perihal aduan seperti Khelif, Yu-ting mengaku belum mengambil langkah hukum secara tegas. Atlet Taiwan tersebut mengatakan jika ia dan tim bakal mengkaji lebih jauh terlebih dahulu perihal isu ini.
“Ini adalah sesuatu yang akan saya bahas dengan tim saya. Saya akan memutuskan nanti apa langkah selanjutnya," pungkas atlet peraih medali emas itu.