Sejarah Bola Hari Ini, Prancis Pionir Kawinkan Trofi Piala Eropa dengan Medali Emas Olimpiade
Minggu, 11 Agustus 2024, 02:58 WIB

Selebrasi Prancis usai memastikan diri membawa pulang medali emas Olimpiade 1984.-Twitter @sportricolore-
DailySports.ID - Piala Eropa dan Olimpiade merupakan dua hajatan akbar olahraga yang rutin bergulir secara berbarengan sejak 1960. Biasanya, Piala Eropa terlebih dulu bergulir pada Juni-Juli baru kemudian Olimpiade pada Agustus-September atau September-Oktober.
Sejauh ini, hampir seluruh pemenang, baik Piala Eropa maupun cabang sepak bola Olimpiade, selalu berbeda-beda setiap tahun penyelenggaraan. Pengecualian terjadi pada edisi 1984, di mana satu negara berhasil mengawinkan kedua titel tersebut.
Negara yang dimaksud adalah Prancis yang sukses menggondol medali emas usai mengalahkan Brasil di partai puncak Olimpiade Los Angeles 1984. Prestasi ini dicapai hanya berselang 45 hari usai Michel Platini memimpin tim menjuarai Euro 1984.
Mengandalkan pemain-pemain buangan skuat Piala Eropa, seperti Albert Rust, Dominique Bijotat, Francois Brisson, Daniel Xuereb, dan Guy Lacombe, Perancis mampu meredam permainan Brasil yang kala itu telah diperkuat Carlos Dunga (20 tahun), 10 Agustus 1984.
Prancis memastikan medali emas berkat sumbangsih gol Brisson pada menit ke-55 dan Xuereb (62’). Brasil sempat beberapa kali menciptakan peluang, tapi ketangguhan lini pertahanan dan kiper Les Bleus alias Si Biru menggagalkan seluruh upaya Dunga cs.
"Kami bisa mengalahkan Brasil karena para pemain begitu kompak selama berada di atas lapangan," ujar pelatih Prancis di Olimpiade 1984, Henri Michel.
Kemenangan di final Olimpiade 1984 menjadi medali emas pertama dan satu-satunya buat Prancis sepanjang sejarah. Sebelumnya, prestasi terbaik mereka cuma sebatas medali perak kala berstatus tuan rumah pada edisi 1900 di Paris.
Setelah 1900, Prancis pernah dua kali menembus semifinal (1908, 1920) serta empat kali melaju ke perempat final (1924, 1948, 1968, 1976). Kesuksesan Les Bleus kian lengkap karena berandil kembali mengangkat derajat Eropa Barat.
Berdasarkan laporan ESPN FC, Prancis meruntuhkan supremasi Eropa Timur yang begitu dominan di Olimpiade selama hampir setengah abad. Terakhir kalinya wakil Eropa Barat meraih medali emas adalah saat Italia mengalahkan Austria di final edisi 1936.
Berselang 40 tahun kemudian, prestasi emas Olimpiade 1984 hampir saja terulang ketika Prancis yang berstatus tuan rumah di Paris 2024 berhasil menembus final turnamen.
Sayang, Prancis akhirnya gagal menyabet medali emas akibat menelan kekalahan 3-5 dari Spanyol dalam pertarungan sengit selama 120 menit di atas lapangan Stadion Parc des Princes.
Sebaliknya, prestasi Prancis mengawinkan trofi Piala Eropa dengan medali emas Olimpiade justru disamai Spanyol tahun ini. Mereka berstatus kampiun Euro 2024.
Pecah Rekor Jumlah Penonton Sepak bola
Pertandingan final Olimpiade 1984 antara Prancis vs Brasil.-Onze Mundial-
Selain prestasi emas Prancis, cabor sepak bola pria Olimpiade Los Angeles 1984 rupanya juga meninggalkan catatan penting berupa antusiasme penonton di Amerika Serikat yang mencengangkan
Sekadar mengingatkan, sepak bola sesungguhnya bukan cabang olahraga yang populer di Amerika Serikat. Gaung lapangan hijau jauh berada di bawah cabang lain seperti basket, bisbol, hoki es, dan american football.
Namun, cabang sepak bola Olimpiade Los Angeles 1985 dilaporkan menyedot penonton sebanyak 1.421.627 orang dalam 32 partai (rata-rata 44.500 per laga). Data ini berdasarkan sebuah artikel di surat kabar New York Times.
Khusus final, Stadion Rose Bowl, Pasadena, tempat menggelar laga Prancis kontra Brasil disaksikan oleh 101.799 penonton. Jumlah ini bahkan melebihi pertandingan final Piala Dunia 1994 antara Brasil vs Italia yang cuma menyedot 94.194 pasang mata.
“Penonton memadati Stadion Rose Bowl dan bersorak sambil menikmati camilan hotdog," kata jurnalis New York Times, George Vecsey, yang meliput final sepak bola Olimpiade Los Angeles 1984.
"Namun, terdapat satu kejanggalan. Pertandingan yang mereka saksikan bukanlah american football, melainkan sepak bola," imbuhnya.
Susunan Pemain Prancis vs Brasil:
Prancis (3-5-2): 1-Rust; 2-Ayache, 3-Bibard, 8-Jeannol; 4-Bijotat, 16-Zanon, 9-Lacombe, 10-Lemoult, 11-Rohr; 15-Xuereb (6-Cubaynes 87'), 5-Brisson (7-Garande 79')
Cadangan: 17-Bensoussan, 12-Senac, 13-Thouvenel, 14-Toure
Pelatih: Henri Michel
Brasil (4-3-3): 1-Rinaldi; 2-Ronaldo, 3-Pinga, 4-Galvao, 6-Andre Luis; 5-Ademir, 8-Dunga, 15-Tonho (17-Milton Cruz 58'); 9-Kita (16-Chicao 58'), 10-Popoca, 11-Silvinho
Cadangan: 12-Henrique, 7-Paulo Santos, 13-Winck, 14-Davi
Pelatih: Picerni
Stadion: Rose Bowl (101.799)
Gol: Brisson 55', Xuereb 60'
Wasit: Keizer (Bld)
Kartu Kuning: -
Kartu Merah: -