Idap Asma Tak Surutkan Semangat Noah Lyles, Tetap Gacor di Olimpiade Paris 2024 dan Sukses Raih Medali Emas
Senin, 05 Agustus 2024, 20:39 WIB

Noah Lyles--Bleacher Report
DailySports.ID – Noah Lyles bintang sprint asal Amerika Serikat berhasil meraih medali emas dalam lomba cabang olahraga lari 100 meter Olimpiade Paris 2024 dengan selisih hanya 0,005 detik dari pesaingnya dari negara Jamaika, Kishane Thompson.
Bertanding di Stade de France, pada Senin, (5/8/2024), atlet kelahiran 18 Juli 1997 itu mampu mengalahkan para pesaingnya dengan meraih kemenangan tipis dalam waktu 9,784 detik. Sementara Kisane Thompson mencatatkan waktu 9,789 detik.
Kemenangan ini mengukuhkan posisinya sebagai manusia tercepat di dunia. Tidak hanya itu saja, ia juga menjadi orang Amerika Serikat pertama yang sukses menyabet medali emas di ajang Olimpiade 100 meter, sejak Justin Gatlin pada Olimpiade Athena tahun 2004 silam.
Lyles yang kini menginjak usia 27 tahun memperoleh medali emas Olimpiade perdananya, sekaligus meraih medali kedua secara keseluruhan di Olimpiade, seperti laporan USA Today.
Lebih lanjut, setelah pertandingan tuntas digelar, Lyles memposting cuitan ke akun sosial media Twitter atau yang kini telah berganti nama menjadi X.
Dalam unggahannya tersebut, ia menyatakan bahwa dirinya sebenarnya mengidap beberapa penyakit termasuk asma hingga depresi.
Usut punya usut, tujuan dia mengunggah cuitan tersebut agar bisa menginspirasi banyak orang, mengingat bahwa untuk mencapai titik seperti ini bukan lah suatu hal yang mudah bagi atlet berkebangsaan Amerika Serikat tersebut, pasalnya ia telah melalui banyak hal selama perjalanan karirnya.
“Saya menderita asma, alergi, disleksia, ADD, kecemasan dan depresi. Namun, saya akan memberitahu Anda bahwa apa yang Anda miliki tidak menentukan apa yang Anda capai. Kenapa bukan Kamu,” tulis akun x @LylesNoah.
Sekedar informasi tambahan, Noah Lyles kemudian menceritakan mengenai masalah asma parah yang pernah ia alami selama masa COVID-19.
“Saya hampir tidak bisa berbicara, saya sangat lelah sepanjang waktu. Bahkan berpikir pun melelahkan, rasanya seperti Anda hampir mengalami serangan asma terus-menerus,” tuturnya.
“Anda tahu ada lebih banyak ruang di paru-paru Anda, tetapi Anda tidak dapat secara fisik menggunakan otot untuk benar-benar mengambil nafas,” tandas Noah Lyles.