Gaspol! Novak Djokovic Incar Olimpiade 2028 Usai Raih Medali Emas di Paris

Gaspol! Novak Djokovic Incar Olimpiade 2028 Usai Raih Medali Emas di Paris

Novak Djokovic incar Olimpiade 2028 usai raih emas di Paris-Olympics-

DailySports.ID - Kebahagiaan tengah menyelimuti Novak Djokovic, yang barus saja meraih medali emas pertamanya di Olimpiade

Paris 2024 diketahui menjadi Olimpiade kelima Djokovic. Pencapaian terbaik petenis berusia 37 tahun itu ialah meraih medali perunggu pada edisi Beijing 2008.

Novak Djokovic menggambarkan kemenangan medali emas Olimpiade sebagai kesuksesan terbesar, dan mengungkapkan bahwa ia mungkin akan mempertahankan gelar di Olimpiade Los Angeles 2028 ketika berusia 41 tahun.

Prestasi Terbesar

Setelah beberapa kali bertemu dengan Carlos Alcaraz di final berbagai turnamen, Djokovic akhirnya mampu menunjukkan dirinya masih layak disebut sebagai ‘Raja Tenis’.

Atlet tenis usia 37 tahun itu berhasil mengalahkan Alcaraz dengan skor akhir 7-6 (7-3), 7-6 (7-2) dalam waktu 2 jam 52 menit melaui final yang mendebarkan di Roland Garros.

"Ini jelas merupakan prestasi olahraga terbesar yang pernah saya raih. Semua yang saya rasakan pada saat saya menang melampaui semua yang saya pikirkan atau harapkan," kata Novak Djokovic dikutip dari BBC, Senin (5/8/2024).

"Berada di lapangan itu dengan pengibaran bendera Serbia, menyanyikan lagu kebangsaan Serbia, dengan emas di leher saya, saya pikir tidak ada yang dapat mengalahkan itu dalam hal olahraga profesional,” sambungnya.

"Sekarang di usia 37 tahun dan menghadapi petenis berusia 21 tahun yang mungkin merupakan pemain terbaik di dunia saat ini, memenangi Roland Garros dan Wimbledon berturut-turut, saya dapat mengatakan bahwa ini mungkin kesuksesan olahraga terbesar yang pernah saya alami," ujar petenis Serbia itu.

Incar Olimpiade Los Angeles 2028

Sekarang dia ingin terus bermain dan tidak menutup kemungkinan untuk mencoba memenangi medali emas berturut-turut di Los Angeles dalam waktu empat tahun.

"Saya ingin bermain di Los Angeles, saya menikmati bermain untuk negara saya di Olimpiade, di Piala Davis," kata Djokovic.

Djokovic merupakan juara nomor tunggal tertua sejak tenis kembali ke Olimpiade pada 1988. Menengok ke belakang, Djokovic sempat menderita cedera di French Open dan memerlukan operasi. 

Atas kondisi tersebut, partisipasinya di semifinal Olimpiade sempat terlihat dalam bahaya ketika cederanya tampak memburuk.

"Saya tahu bahwa ini bisa menjadi kesempatan terakhir saya untuk mendapatkan medali emas," kata Djokovic.

"Saya melakukan semua yang saya bisa untuk mempersiapkan diri menghadapi periode ini. Cedera itu sedikit mengalihkan perhatian saya. Namun menjelang Olimpiade, saya merasa seperti pemain yang berbeda dalam hal cara saya bergerak, cara saya bermain."

"Di satu sisi, kekalahan telak dari Alcaraz di Wimbledon mungkin menguntungkan saya karena saya tahu saya tidak bisa bermain lebih buruk dari itu," ujar Djokovic.

Berita Terkait