https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/galleryhttps://www.callemayor.es/contacto/
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Diplomasi Olahraga Korea Utara di Olimpiade Paris 2024, Langkah Kebebasan?

Diplomasi Olahraga Korea Utara di Olimpiade Paris 2024, Langkah Kebebasan?

Diplomasi Olahraga Korea Utara di Olimpiade Paris 2024, Langkah Kebebasan?

Atlet senam asal Korea Utara, An Chang-ok-Inside The Game-

DailySports.ID - Partisipasi Korea Utara di Olimpiade Paris 2024 dinilai memiliki misi penting yang dilakukan oleh para atletnya.

Di Olimpiade Paris 2024, Korea Utara mengirimkan total 16 atlet. Banyak yang berharap negara tersebut akan membuka diri mulai dari partisipasinya dalam penyelenggaraan tahun ini.

Meski bukan perintah langsung dari pemerintah, beberapa atlet Korea Utara melakukan aksi dengan mencoba bersosial dengan para peserta dari negara lain.

Salah satunya adalah cabor senam pada Sabtu (3/8/2024) kala Korea Utara bertemu Amerika Serikat dalam satu panggung.

An Chang-ok (21) beberapa kali tersenyum di depan kamera dan memeluk satu finalis lainnya yang berasal dari Amerika Serikat, yakni Biles.

Interaksi yang dilakukan An ini tentu sangat langka karena ia berasal dari Korea Utara yang tentu saja akan diawasi dengan ketat oleh pemerintah.

Keputusan Korea Utara mengirimkan atletnya ke Olahraga ini diharapkan memiliki tujuan yang baik.

Banyak jurnalis olahraga yang berharap Korea Utara bisa membuka diri usai masa isolasi akibat pandemi Covid-19 pada 2020.

Mantan jurnalis Associated Press, Jean H.Lee mengatakan partisipasi Korea Utara di Olimpiade Paris 2024 ini menandakan kembalinya mereka ke kancah internasional.

Lee menilai Korea Utara seperti ingin kembali bergabung dengan komunitas internasional di samping program nuklirnya.

“Berusaha untuk bergabung kembali dengan komunitas internasional, tanpa mempedulikan program nuklir mereka yang selalu menjadi masalah utama," kata Lee dikutip dari BBC Sport.

Di Paris, Korea Utara sudah meraih dua medali perak. Hal itu membuat banyak orang penasaran apa maksud mereka kembali ke kancah internasional.

Ilmuwan dari King's College London, Ramon Pacheco Pardo, menilai medali bukanlah tujuan utama dari atlet Korea Utara.

Mereka seperti mencoba melakukan diplomasi kepada internasional melalui olahraga dan membuktikan jika Korea Utara merupakan negara normal.

Dalam final cabor senam di Olimpiade Paris 2024, lawan An, Biles yang berasal dari Amerika Serikat mendapat sambutan meriah dari tribun.

Bahkan Biles mendapatkan dukungan spesial dari selebritis Hollywood, seperti Lady Gaga, Ariana Grande, Tom Cruise, dan Snoop Dogg.

Hal itu berbeda dengan An yang hanya menerima ucapan terima kasih dari pihak yang netral di Olimpiade.

Di Paris, An tak memiliki rekan senegara di ruang tunggu. Hal ini bisa berakibat hukuman berat bagi atlet Korea Utara.

Selain itu, di Korea Utara tidak ada yang menayangkan secara langsung pertandingan atlet mereka yang bertanding di Paris.

Di sisi lain, salah satu momen paling fenomenal adalah ketika pemain tenis meja Korea Selatan berswafoto dengan pemain Korea Utara.

"Korea Utara menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki masalah dengan orang Korea Selatan - bahwa masalah yang mereka hadapi adalah dengan pemerintah Korea Selatan," ujar Ramon Pacheco.

Berita Terkait