https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Jorge Antonio Salhe, Atlet Tembak Palestina Pertama yang Sukses Berlaga di Olimpiade Paris 2024

Jorge Antonio Salhe, Atlet Tembak Palestina Pertama yang Sukses Berlaga di Olimpiade Paris 2024

Jorge Antonio Salhe, Atlet Tembak Palestina Pertama yang Sukses Berlaga di Olimpiade Paris 2024

Jorge Antonio Salhe, Atlet Palestina-REUTERS/Amr Alfiky-

DailySports.ID - Jorge Antonio Salhe sejatinya lahir dan dibesarkan di kawasan Chili, Santiago. Namun, kini ia menjadi wakil kontingen Palestina pada gelaran Olimpiade Paris 2024.

Berdasarkan laporan Reuters, Salhe sendiri belum pernah menginjakkan kakinya di tanah Palestina. Meski begitu, hal tersebut malah membuat atlet tembak pertama asal Palestina di gelaran Olimpiade ini merasa semakin rindu dan sedih.

Untuk raihan di Olimpiade Paris 2024, Salhe gagal lolos ke babak final di nomor skeet putra. Namun, untuk bisa berlaga di gelaran besar internasional ini saja ia sudah sangat merasa bahagia.

"Saya merasa sangat bahagia dan bangga mewakili Palestina," ucap Salhe dilansir DailySports dari Reuters.

Pria yang sekarang berusia 49 tahun itu menganggap apa yang dilakukannya di Paris saat ini sebagai catatan sejarah tersendiri. Sebab, ini adalah kali pertama Palestina memiliki atlet di cabang olahraga yang diwakili oleh Salhe.

"Ini adalah kesempatan bersejarah untuk mewakili Palestina dalam cabang olahraga menembak Olimpiade," terang Salhe.

Ibu Salhe dilahirkan di kawasan Betlehem. Saat umurnya empat tahun, keluarganya memutuskan untuk hijrah ke Chili. Sang ayah merupakan orang yang lahir dan besar di kawasan Amerika Selatan. Ia mempunyai komunitas Palestina paling besar di luar kawasan Timur Tengah.

"Sebagian besar keluarga dekat saya bermigrasi dari Palestina ke berbagai negara di seluruh dunia, khususnya Amerika Latin," ujar Salhe.

“Namun, masih ada beberapa kerabat yang tinggal di Palestina," imbuhnya.

Salhe mengaku cukup khawatir dengan apa yang masih menimpa kawasan Palestina. Hal itu juga yang membuatnya kurang fokus mewakili Palestina di Olimpiade Paris 2024. Padahal, ini adalah salah satu perjalanan karir terhebatnya.

"Tidak mungkin mengabaikan rasa sakit dan penderitaan yang dialami negara saya," tuturnya mengenai konflik yang masih berlangsung di kawasan Gaza.

"Karena situasi yang dialami Palestina dalam waktu yang lama, mustahil bagi saya untuk mendedikasikan diri 100% pada olahraga saya," lanjutnya.

Salhe merupakan seorang insinyur sipil industri. Ia pertama kali kenal dengan olahraga menembak saat ia berburu bersama sang ayah. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk gabung dengan Klub Menembak Angkatan Udara Chili di Santiago.

Salhe gagal menyumbang medali untuk Palestina. Namun, ia tetap bangga bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.

"Karena atlet seperti saya ada di sini, Palestina hadir di hadapan dunia dan tidak dilupakan pada saat seperti ini," katanya.

"Sayangnya, saya belum pernah ke Palestina, tetapi saya berharap dapat melakukannya dalam waktu dekat," pungkasnya.

Berita Terkait